EIGHT

45 7 1
                                    

Hanya cerita fiksi. Jangan di sangkut tautkan dengan kenyataan.

❀ꗥ~ꗥ❀ happy reading ❀ꗥ~ꗥ❀

Mualnya tak kunjung berhenti. Jadi wina memutuskan untuk masuk dan tidur di mobil.

Batara duduk di samping wina, hanya menatap wina tanpa berkata apa-apa. Batara memang seperti ini, jika tak ada yang penting dia tak akan berbicara kecuali wina yang mengajaknya terlebih dahulu.

Mualnya terasa lagi. Wina muntah di bajunya, "aduhh.." kata wina setelah muntah.

Batara mengambil tisu yang ada di depan lalu memberikannya pada batara.

"haru dimana?" kata wina pada batara.

"ada di luar" balas batara.

"duh, kalo gua pake baju ganti sekarang nanti gak ada ganti lagi" keluh wina.

Batara menghilang. "nyiksa bener dah" kata wina.

Wina membuang tisu itu pada kresek lalu kembali tidur karna sangat melelahkan.

Paginya, wina terbangun sudah berada di kasur. Dia melihat haru dan yafi yang tidur di lantai dengan.

Wina duduk, dirinya baru sadar jika memakai baju lain. Wina langsung membangunkan haru.

Haru bangun lalu melihat ponselnya, "udah jam enam, itu.. Apa sih! Bajunya ada di tas kalo semisal lo mau mandi" kata haru.

"bukannya ini baju yang lo bawa?" tanya wina sambil menunjuk baju dirinya.

"nggak, gak tau. Gua gak inget, pokoknya itu bukan baju yang gua bawa" kata haru sambil berjalan ke kamar mandi.

"oke" timpal wina, wina tak mau memikirkan apa-ala dulu untuk sekarang.

Wina membuka jendela disana. Pemandangan yang memanjakan mata, sangat bagus.

Setelah itu haru langsung membuat yafi bagun dan cepat bergegas untuk masuk lagi ke mobil.

Lalu dia langsung menyetir masuk ke dalam hutan. Karna masih pagi, kabut menutupi jalan.

Dan langitpun sepertinya akan hujan. Lagi-lagi perut wina tak bisa di ajak bekerja sama, tetapi untungnya tidak sampai muntah.

Haru memarkirkan mobilnya tak jauh dari sebuah rumah yang sudah tua dan terbuat dari kayu.

"turun turun" kata haru.

Wina, haru, dan yafi pun turun. Wina bertanya, "kenapa gak malem aja ke sininya" tanyanya.

"kalo malem tuh bener bener gelap" jelas haru.

"yu" ajaknya.

Ketiga manusia itu pun langsung berkeliling di sekitar rumah kayu tersebut.

Hantu milik yafi tiba-tiba terpental saat akan berjalan ke arah rumah tua tersebut.

Seperti ada penghalang yang melindungi rumah ini. "batara, coba kesini" batin wina.

Batara hanya muncul sekutaran 3 meter dari rumah tersebut, "tidak bisa, rumah ini memiliki pelindung dari iblis" jelasnya.

"jadi gimana dong? Gua butuh elo, nanti kalo semisal gua kenapa napa gimana?" kata wina manja, dalam hati.

"saya akan berusaha" katanya.

Yafi menyuruh wina dan haru mendekatinya. "kalian liat ga?" bisiknya.

"liat apa?" tanya wina.

"orang yang pakaiannya serba hitam yang lagi liatin kita" bisik yafi, mungkin yang di maksud yafi itu batara.

W.H.Y [brightwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang