chapter 3

238 148 65
                                    


HAI HAII!!!
how are you all??

U OK??

NO NO panggil author ya!!

call me juwa‼️‼️😁

Happy Reading


🦋
🦋

"Hidup jauh lebih tenang, ketika orang nggak banyak tahu tentang kita"

-Chalis




  Seperti hari ini dan sebelum - sebelumnya gadis itu berangkat sekolah bersama Angkasa, didalam mobil hanya terisi keheningan satu sama lain. Calis yang sibuk membaca Novel yang ia beli two weeks ago, berbeda dengan angkasa lelaki itu sibuk beradu denga pikirannya sendiri, Bagaimana one day, later kalau teman - temannya tahu banwa ia mempunya Adik perempuan, dan kenapa ia sembunyikan dari mereka semua?? dan ternyata adik seorang Angkasa satu sekolah Dengan dirinya.

   "Turunin gue di deket halte bus SMA Chakra Buana aja bang, biar yang lain ga pada curiga" sahut calis sambil melanjutkan membaca bukunya

   "Emangnya kenapa kalo di parkiran?" tanya nya

   "Ya gapapa aja tapi kan bang" ucapnya sambil melihat ke arah Angkasa dengan mimik wajah memelas

  Mau tidak mau angkasa harus menuruti permintaan adiknya itu, sebenarnya ia sangat tidak tega harus menuruni adiknya di Halte Bus, gatau kenapa gadis itu meminta ia menuruninya di sana, jarak dari Halte Bus ke sekolah terbilang sangat lumayan hanya berjalan kaki saja.

   "Kalau nanti tiba - tiba temen - temen gue tau kalo lo adik gue, Lo harus nerimanya cal, gabisa harus terus terus menghindar terus, hanya karna lo takut jadi bahan omongan" ujar Angkasa sambil menyetir, sebelum ia memberhentikan mobilnya di Halte Bus

   "hm" balanya hanya dengan deheman singkat

   "Cal, jalan nya hati - hati bel masuk masih lama, jangan terlalu terburu - buru" ucap angkasa saat adik perempuannya ingin turun dari mobil miliknya itu

   "Cie perhatian tumben" sahutnya sambil tersenyum

   "Gue kayanya selalu salah di mata lo"

   "Becanda kali, gak asik lo"

   "Yaudah gue turun dulu, Bang tetep stay ya buat gak bilang kepada publik, kalo gue adik lo. cukup di rumah aja gue Sebagai adik lo" sahutnya lagi

  Angkasa pun hanya tersenyum tipis mungkin sangatlah tipis, ia bingung kenapa adiknya tidak mau di ketahui publik sekolah. Padahal banyak perempuan di lain yang ingin di posisi chalis itu.

  Setibanya gadis itu di kelas yang ia tempati, ia pun langsung menaro totebag nya, Ternyata teman sebangkunya Amora sudah lebih dulu datang dari pada dirinya

   "Tumben lo cal dateng awal" sahut amora

   "Iyanih lagi pengen aja" balasnya sambil menunjukan deretan giginya yang rapih itu

   "Liat pr Fisika dong cal" ucap amora

  Gadis itu pun langsung memberi buku latihan fisikanya kepada Amora, Calis tipikal cwek tak pernah lupa akan tugas, walaupun ia tidak mengerti gadis itu bisa bertanya kepada Angkasa, sekaligus minta di ajarkan, Kalo kata calis abang laki - lakinya itu otak Ipa dan Ips, dua duanya Bisa, apadaya lah dengan dirinya hanya mempunyai otak yang lemot itu

   "HALOO EPRIBADEHH" ucap secara tiba - tiba dari arah pintu kelas, siapa lagi kalo bukan Jeysha

   "Masih pagi bisa ga si gausah teriak - teriak" ucap calis kepada jeysha sambil menunjuk gadis berkuncir Kuda itu

aku kamu dan waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang