Chapter 9

202 82 108
                                    

HAI SENG SENG KUHH

ADA PANTUN NIH

panda panda apa yang nyenengin❔️❔️❔️

PANDANGIN KAMOH SETIAP HARI

AW
AW

selebewwww

Happy Reading

🦋
🦋

"Percuma punya hatinya kalau gapunya waktunya"

- Amora


  Hari dimana yang di tunggu - tunggu oleh Calis akhirnya tiba. Gadis itu sudah di perboleh kan pulang ke rumah saat menginap seminggu di RS.

  Senyum gadis itu merekah menampakan deretan gigi rapihnya, Angkasa pun terheran kenapa adiknya begitu senang hari ini.

  Sesampainya di depan gerbang rumah mereka, calis terlihat terburu - buru untuk turun dari mobil, Milik sang papa, ia rindu suasana rumahnya, "Yaampun calis jangan lari - lari nanti jatuh" ucap malik seraya turun dari mobil

   "Gapapa jatuh doang gak masalah, papa aja yang lebay!"

   "Kamu ngatain papa lebay?" sahut malik

   "Iyalah, yakan bang?" jawab calis sambil emyenggol lengan abang nya itu

   "Lebih tepatnya lo si yang lebay" balas angkasa sambil melirik gadis itu sinis

   "Pa kayanya mending Calis gausah punya abang deh"

   "Kok kaya gitu sih ngomongnya"

   "Abis nya ngeselin banget, Mau di tampol aja rasanya"

   "Sudah - sudah jangan pada ribut aja, ayo makan dulu" ucap delia sambil mengajak Suami dan anaknya sgera ke meja makan. "Angkasa kamu mau kemana?"

   "Ganti baju dulu ma" balas angkasa sambil menaiki tangga menuju kamar miliknya

   "Besok calis udah boleh sekolah kan?" tanya gadis itu saat sudah menduduki bangku yang di sediakan di meja makan.

   "No. abang kamu aja sekarang gak sekolah, hari senin nanti kamu baru masuk, bareng abang" jawab malik sambil menatap putrinya

  Calis yang melihat tatapan papanya hanya bisa menurut dan diam. "iya pa"

   Setelah selesai berbincang - bincang kecil, Gadis itu memutuskan untuk masuk ke kamarnya, karna ia ingin segera istirahat, Berbeda dengan angkasa yang malah berjalan ke arah belakang rumah dimana, ada lapangan basket yang di buatkan oleh, Malik khusus untuk dirinya.

  Ia mulai men-dribbling bola basket yang biasa ia mainkan setiap dirinya merasa bosan, Bermain basket sudah menjadi hobi sejak ia berusia 10 tahun.

  Saat lagi asyik memasukan bola ke ring, ia mendengar suara milik Delia memanggil dirinya, Ia pun langsung berlari menghampiri Delia yang sedang membawakan, Air putih dengan cemilan ringan untuk dirinya.

   "bang sini, mama bawain kamu cemilan"

   "Gausah repot - repot ma, angkasa juga bisa ngambil sendiri kalau pengen" jawab lelaki itu sambil mengusap keringan di area jidat, Membasahi rambut depannya

   "Bang kamu kalau di sekolah tolong perhatiin adik kamu, mama takut kalau ada yang ngecelakain adik kamu lagi seperti saat sekolah di jakarta dulu" ucap delia sambil mengusap pundak lelaki tersebut.

    "Iya ma, pasti angkasa jagain calis, angkasa gamau keulang lagi kejadian dua tahun yang lalu" sahut ankasa sembari meyakinkan ucapannya.

   Delia yang mendengar itu mengganggukan kepalanya, Anak laki - lakinya itu sudah tahu gimana cara bertanggung jawab, ia yakin kalau Calis bakalan aman bersama angkasa.

aku kamu dan waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang