òne

50 5 0
                                    

╭────── · · ୨୧ · · ──────╮    Aishiteru Seong Yohan x Reader╰────── · · ୨୧ · · ──────╯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

╭────── · · ୨୧ · · ──────╮
    Aishiteru
Seong Yohan x Reader
╰────── · · ୨୧ · · ──────╯

****

Persahabatan antar lelaki dan perempuan,tidak mungkin salah satunya tidak menyimpan perasaan. Bagaimana pendapat mu jika kau menyukai sahabat mu sendiri sedari kecil hingga remaja? dan bahkan ia tak tau kau menyimpan rasa padanya.

Ya,itu lah yang dirasakan oleh (name) saat ini. sudah bertahun-tahun ia menyukai sahabatnya sendiri,tetapi tetap kukuh tak mau menyampaikan perasaannya hingga menyiksa diri. Ia hanya takut persahabatannya akan terpecah belah dan sahabatnya akan meninggalkannya .

Seong Yohan namanya.(name) sangat sangat mengenal Yohan lebih dari ia mengenali dirinya sendiri, (name) berusaha sedemikian mungkin tetap berada disamping Yohan agar sang pujaan hati melihat kearahnya. tapi? ternyata itu sia sia.

Yohan yang tak menyadari bahwa sang sahabat menyimpan rasa padanya, berbanding terbalik dengan ia yang telah menyukai teman yang baru saja ia kenal,Im Rua. Yohan selalu bercerita tentang im rua kepada (name) ,(name) dengan berat hati selalu mendengarkan cerita Yohan tentang perempuan lain. (name) seolah mendukung Yohan untuk terus berusaha mendapatkan im rua.

Kini dengan cahaya remang remang dari balik kamar dan tisu yang sangat banyak memenuhi lantai kamar sang empu, suara Isakan terdengar jelas menandakan bahwa sang pemilik kamar sedang menangis.

"Sial kenapa ini terjadi padaku?hiks" (name) kembali mengusap air matanya menggunakan tisu ,entah tisu yang keberapa ia pakai.

"Yohan sialan,kenapa ia tak pernah melihat kearah ku? aku lebih mengenalnya dibandingkan im rua itu!" Ocehnya sembari bibir pucat itu tak henti mengeluarkan Isakan demi Isakan yang keluar,ia tak makan 2 hari hanya untuk menangisi sang pujaan hatinya.

"Aku lapar sialan" Tubuh kecil yang sangat lemah itu berjalan gontai menuju kulkas,tangan lentiknya menarik pintu kulkas,dan yah kosong tak ada satupun makanan didalamnya menandakan sang pemilik harus mengisi kembali kulkas itu.

"Baiklah aku akan ke toko terdekat "

***

Seorang kasir menatap iba kepada gadis remaja itu,dengan penampilan yang terlihat berantakan,surai panjang berwarna (h/c) terlihat kusut tak terurus,iris biru sang empu terlihat bengkak dan merah karena menangis.

"Totalnya jadi 50 ribu" Intonasi sang kasir sembari menatap raut dihadapannya.Setelah membayar ia memutuskan untuk melangkah keluar dari toko tersebut dan segera menuju rumah yang tak terlalu besar milik keluarganya.

Entah kaki jenjang sang empu berjalan berlawanan arah dengan arah kediamannya, menuju taman terdekat yang masih ramai pengunjung, jalanan malam ini terlihat sepi Dimata (name) yang sedang melamun berbanding terbalik dengan kenyataannya , jalanan itu sangat ramai pejalan kaki yang berdesakan mengingat jam masih menunjukkan pukul 8 malam.

Setelah berapa lama ia telusuri jalan akhirnya sampai pada sebuah taman dan segera duduk diatas bangku tersebut.Hela nafas ia keluarkan iris indah yang kehilangan cahaya itu menatap Bumantara digelapnya Ratri ini, ditatap lah sebuah benda langit yang memancarkan cahaya kecil yang biasa disebut bintang.

"Yang benar saja? aku begitu mencintaimu sampai aku pun tak mengenali diriku lagi" Gumamnya sembari iris itu memutar jengah.

"Aku hanya berharap secepatnya kau sadar dan melihat kearah ku,Yohan" Sekali lagi bergumam dengan intonasi lirih.
























sorry ya pendek,this is baru permulaan.
gatau lagi gimana ini ceritanya,pusing saya mikir alurnya,nekat bikin cerita baru pdhl sebelah belum sempet up •=•

𝒜𝒾𝓈𝒽𝒾𝓉𝑒𝓇𝓊 | 𝐒𝐞𝐨𝐧𝐠 𝐘𝐨𝐡𝐚𝐧 𝐱 𝐟!𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang