èight

36 6 0
                                    

╭────── · · ୨୧ · · ──────╮
Aishiteru
Seong Yohan x Reader
╰────── · · ୨୧ · · ──────╯

» ⋆only love can hurt like this⋆ «
⩇⩇:⩇⩇ 〇────── ⩇⩇:⩇⩇
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻

𔘓𓂃 ࣪˖ ִֶָ

Suasana kelas saat ini terdengar sangat ramai,mengingat bahwa tidak ada guru yang mengajar kelas itu. Kini beberapa sahabat tengah berkumpul di satu meja sembari berbincang dan tertawa bersama.

"Ku dengar besok kita akan mengadakan ujian Bahasa inggris" Ujar Mijin.

"Benarkah?!, ya Bahasa inggris itu mudah, sangat mudah" Zin mengusap hidung mancung nya sombong.

"Iya memang mudah, tapi saat ujian kau mendapatkan nilai paling rendah. HAHHAH" Tawa nyaring terdengar di pendengaran,yang berasal dari (name).

"Shibal!" Dengus Zin tak terima harus di permalukan di depan Mijin.

"Ohya, bagaimana kalau sepulang sekolah kita belajar bersama di perpustakaan kota?" Usul Mijin di balas anggukan semangat dari Zin.

"Sepertinya aku tidak bisa datang" Sahut (name). Membuat Mijin dan Zin menoleh kearahnya.

"Hari ini sepulang sekolah aku ada janji dengan seseorang" Sambung (name) menatap ke lain arah supaya tak bertatapan dengan dua orang di depannya itu.

"Siapa?, pacar mu ya?" Pertanyaan gamblang Zin membuat (name) naik pitam.

"Enak aja!,bukan kok" Elak (name).

"Jadi siapa?, ayolah (name) kau tak perlu menyembunyikan sesuatu dari kami" Ucap Mijin meyakinkan seraya tersenyum manis.

"Baiklah. Kemarin ada yang menelfon ku, dia orang Jepang yang menetap di sini seperti ibuku dan juga, dia mengatakan bahwa dia adalah sahabat dari ibuku. Dia ingin berbicara padaku hari ini, aku pikir mungkin itu penting. Jadi aku akan menemuinya hari ini" Jelas (name) menatap kearah mereka untuk melihat reaksi yang di berikan.

"Dimana lokasinya?" Tanya Zin dengan raut serius, kalau boleh jujur sebenarnya ia sangat khawatir dengan sahabat yang sudah ia anggap adiknya itu.

"Di Gangseo" Sahut (name), Mijin yang mendengar itu pun langsung tersentak refleks memegang tangan sang gadis yang lebih muda di hadapannya.

"Kau bersama siapa?,aku akan menemani mu (name). Disana bahaya banyak sekali berandalan yang berkeliaran di sekitar daerah itu" Khawatir Mijin membuat (name) terkekeh geli melihat raut wajah ayu itu terlihat lucu saat mengkhawatirkan nya.

"Aku tak apa Mijin, jangan khawatir. Kau lupa aku bisa bela diri, yaa, walaupun hanya teknik dasar saja sih. Hehe" Tangan kecil nya ia bawa mengusap tengkuknya canggung.

"Dasar, bagaimana jika aku meminta Yohan menemani -" Belum sempat Zin melanjutkan ucapannya sebuah suara memotong nya.

"Jangan beritahu ini kepada Yohan ya?,hanya kalian saja yang aku beritahu. Please" Jika Yohan tau bahwa ia akan pergi ke Gangseo, Yohan akan melarangnya atau memaksa ingin ikut. Tentu saja (name) tak mau pertemuannya tergantung walau orang itu adalah orang terkasih sekali pun.

"Baiklah, apapun untuk mu. Semoga tak ada masalah saat disana ,(name)" Ujar Mijin dibalas anggukan kecil oleh (name).

"Umm,dimana Yohan? tumben ga ada?" Tanya (name) sembari mengedarkan pandangannya ke segala penjuru kelas.

Mereka berempat berada di satu kelas yang sama, membuat mereka selalu kemana mana berempat.

"Dia berada di kelas sebelah" Ujar Zin membuat (name) mengangguk lesu, kelas sebelah adalah kelasnya Rua ya,sudah pasti Yohan menemui gadis itu.

****

Sepulang sekolah seperti yang telah direncanakan,(name) akan pergi ke Gangseo menemui orang tersebut. Gawai milik nya tergenggam di telapak tangan milik sang gadis,sembari bibir cantiknya mengumumkan sesuatu.

"Aduuh,jujur saja aku malas sekali kalau sudah begini" kaki jenjang nya ia bawa memasuki sebuah kereta yang akan menuju ke arah Gangseo. Bokong nya ia tempat kan disebuah kursi,menatap kearah jendela kereta sembari batin berucap.

perasaan ku terasa tak tenang,ada apa sebenarnya?

****
Rumah tradisional nan asri memenuhi penglihatannya, kini ia telah sampai pada tujuan utama nya. Tak lama setelahnya menekan bell seorang wanita berparas ayu dengan surai panjang berwarna hitam, manik indah nya berwarna lavender,dan wajah yang terlihat sedikit keriput.

"Ternyata itu kau,(name)-chan. Baiklah silakan masuk terlebih dahulu" Ujar sang wanita sembari mempersilahkan sang gadis memasuki kediamannya.

Sebuah teh jepang tersaji dihadapannya, menyesapnya pelan,rasanya lumayan pikirnya. Setelah itu ia kembali menatap sang wanita yang kini duduk dihadapannya dengan senyuman yang tidak luntur sejak tadi.

"Sebelumnya saya sudah memperkenalkan diri tapi mungkin tidak ada salahnya memperkenalkan diri dan identitas saya bukan?"

"Saya Nakamura Akane,saya berasal dari Jepang seperti ibumu. Saya dan Hanako Narumi pergi ke korea saat kami berumur dua puluh satu tahun dimana saat itu Narumi sedang berulang tahun, kehidupan Narumi saat itu sangat memprihatinkan. Kedua orang tua kandung nya menjual Narumi saat dia berumur delapan tahun,dia dijual kepada seorang sepasang suami istri kaya raya,tidak sampai situ saja Narumi mendapatkan kekerasan oleh keluarga itu tanpa sebab" Jelas Akane sendu sembari menatap manik indah persis seperti manik milik sahabatnya itu.

"Dan akhirnya saya bertemu dengan Narumi di sebuah taman,tak di sangka ternyata nasib kami berdua serupa. Saat itu perasaan ku senang sekali mendapatkan teman yang bisa merasakan seperti apa kondisi yang kita rasakan. Dan setelahnya kami berteman bahkan,bersahabatan, sampai pada saat umur kami menginjak tujuh belas tahun kami memutuskan untuk kabur dari rumah masing-masing dan tinggal bersama di sebuah rumah kosong tempat kami selalu bertemu"

"Kami saling melengkapi satu sama lain, bekerja bersama untuk menghidupi kami berdua, dan akhirnya saat kami meninjak usia dua puluh satu tahun kami terbang ke korea dengan uang tabungan kami saat itu" Raut murung melukis di wajah sang Wanita, jemari tangan nya ia bawa mengambil sebuah kertas di sakunya dan memberikannya ke (name).

"Lihat lah (name),jika kau ingin tau. Itu adalah foto pertama dan terakhir diriku dengan Narumi"

"Maksudnya?" (name) memandang dua perempuan berada di foto tersebut sedang tersenyum senang dengan sebuah topi couple dengan pita menghiasi nya.

"Beberapa hari setelah kami menghabiskan waktu berdua, kami bertemu dengan lelaki tampan yang berhasil membuat aku dan Narumi berpisah. Ayahmu, Taeyang."

"Apa?!"

"Sialnya kami berdua jatuh cinta kepada Taeyang saat itu, aku juga tidak menyangka aku dan Narumi menjadi rival hanya Karna seorang lelaki. Awalnya kami hanya mengagumi sosok Taeyang seperti biasa, sampai lah pada titik dimana ternyata Taeyang menyukai Narumi di banding diriku yang saat itu akulah yang sangat dekat dengan Taeyang,tapi mengapa Narumi yang ia pilih saat itu "

"Aku dan Narumi bertengkar hebat di bawah hujan yang lebat saat itu,aku yang meminta untuk memberikan Taeyang kepadaku dan Narumi yang meminta aku merelakan Taeyang untuknya. Setelah pertengkaran itu Narumi pergi dari kediaman kami berdua,dan setelah itu aku tidak pernah mendengar kabar Narumi lagi, terakhir aku mendengar kabar bahwa Narumi dan Taeyang menikah"

Hening. Hanya suara jam dinding yang berdetak lambat terdengar di ruangan itu tidak ada suara insan pun yang berbunyi. (name) menundukkan kepalanya menatap lekat foto ibu kandung nya itu, ia baru mengetahui masa lalu sang ibu yang menurutnya sangat menyedihkan. Lalu ia kembali menyahut

"Lalu?,ada apa anda meminta saya menemui anda?" Ucap (name) yang di balas senyuman penuh akan makna.

"Ada satu orang lagi yang ingin menemui mu"

"Siapa?"

"Siapkan dirimu,(name)Chan.."

****





















VOTEEE WOI VOTEEE☝🏻

jumat/8 Maret/2024

𝒜𝒾𝓈𝒽𝒾𝓉𝑒𝓇𝓊 | 𝐒𝐞𝐨𝐧𝐠 𝐘𝐨𝐡𝐚𝐧 𝐱 𝐟!𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang