╭────── · · ୨୧ · · ──────╮
Aishiteru
Seong Yohan x Reader
╰────── · · ୨୧ · · ──────╯» ⋆tatto⋆ «
⩇⩇:⩇⩇ 〇────── ⩇⩇:⩇⩇
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻𔘓𓂃 ࣪˖ ִֶָ
(name) pov.
Angin melipat tengkuk ,bayangan rumah rumah meringkuk .Kini aku sendirian,tertenung kerlip lelampuan. Udara yang basah,rapat kendaraan walau kini Bumantara sedang menangis. Suara langkah kaki warga tak lagi terdengar , dingin merapat dengan kalap, serta gelap menemani. Aku membaca sketsa kota saat ini, tenteram dalam kerlip cahaya minim di bawah toko yang sudah tutup itu.
Aku bingung harus bagaimana,hujan tak kunjung berhenti. Kini Jam menunjukkan pukul enam lewat empat puluh delapan menit, Yang aku lakukan sekarang hanya duduk di bangku yang tersedia di toko itu,berharap bahwa sang Bumantara berhenti mengeluarkan air.
"Hah, serius ini aku ga bisa pulang?" Ucap ku sembari menatap seekor kucing berwarna putih yang tak jauh dari sana. Aku penasaran dengannya, langkahku aku bawa mendekatinya.
"Hai,kucing manis" Ujarku,aku terdiam sejenak saat melihat netra si kucing kecil itu ternyata sama dengan netra ku. Biru langit.
"Wahh,lihat mata kita sama. Lucu sekali" Segera aku gendong kucing itu memberikan kehangatan,aku merasa dia sangat nyaman di pelukanku , syukurlah.
"Dimana pemilik mu kucing kecil?,kenapa kau disini" Jelas tak ada jawaban dari si kucing, entahlah aku terlihat konyol dikondisi sekarang ini.
Netra ku aku bawa menatap langit dengan sendu, ingatan ku kembali memutar kejadian beberapa jam lalu. Menyedihkan sekali, rasanya aku ingin sekali menertawakan diri ku Karna tak pernah lepas dari takdir buruk yang Tuhan beri. Apakah aku tak pantas mendapatkan cinta yang tulus?, ayolah aku hanya gadis remaja enam belas tahun yang ingin merasakan dicintai.
"Hehe,jika kisah ku ini aku buat buku. Apakah akan jadi buku dengan kisah tersedih se-dunia. Hahahaha itu konyol" Tawaku berusaha menghibur diri sebelum intonasi lain dengan suara yang ku kenali menyambut indra pendengaran ku.
"(name)?,itu kamu?"
**** Normal POV
Cklek!
"Aku pulang"
"Yohan!, akhirnya kamu pulang" Suara yang tak lain dan tak bukan,itu adalah suara Mijin yang terdengar khawatir.Tak lupa Zin yang berada disebelah nya.
"Iya, hampir saja tadi aku ga bisa pulang" Ujarnya membuat kedua insan disana mengernyit heran.
"Ada apa?" Tanya nya.
"Dimana (name)?" Kini giliran Zin bersuara, sembari maju selangkah.
"Loh?,dia belum pulang?" Yohan tersentak kala mendengar pertanyaan dari Zin, ini sudah sangat lama sejak ia meninggalkan sang gadis. Harusnya sang gadis telah sampai duluan.
"Maksudmu?" Tanya keduanya.
"Tadi aku bertemu Rua di toko,Karna aku kasihan kepadanya akhirnya aku mengantarnya pulang,dan meninggalkan (name) di toko" Baru selesai berucap sebuah pukulan mendarat di pipi tegas milik sang empu.
Bugh!
"Dasar brengsek!, kau meninggalkan (name) sendirian!?. Dimana otakmu sialan!" Intonasi Zin terdengar membentak keras sembari menarik kerah baju sang empu.
![](https://img.wattpad.com/cover/361643725-288-k844849.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒜𝒾𝓈𝒽𝒾𝓉𝑒𝓇𝓊 | 𝐒𝐞𝐨𝐧𝐠 𝐘𝐨𝐡𝐚𝐧 𝐱 𝐟!𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫
Teen FictionSeong Yohan x Readers Ini kisah mengenai sang hujan yang jatuh di hari kelabu.Tentang banyaknya rasa yang tertinggal di masa lalu Mengenai cinta yang tak terbalaskan dengan jerit nelangsa di hari itu. semua orang pernah bilang, bahwasanya hargai sel...