threè

28 5 0
                                    

╭────── · · ୨୧ · · ──────╮    Aishiteru Seong Yohan x Reader╰────── · · ୨୧ · · ──────╯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


╭────── · · ୨୧ · · ──────╮
Aishiteru
Seong Yohan x Reader
╰────── · · ୨୧ · · ──────╯

» ⋆someone to stay⋆ «
⩇⩇:⩇⩇ 〇────── ⩇⩇:⩇⩇
⇄ ◃◃ ⅠⅠ ▹▹ ↻


𔘓𓂃 ࣪˖ ִֶָ

Prang!

Buag!

"Wanita sialan!kenapa hanya ini saja yang bisa dimasak!? bukan kah aku telah memberikan uang bulanan kepadamu!" Intonasi membentak terdengar nyaring, menatap nyalang seorang wanita yang hanya menunduk takut kepadanya.

"Kenapa tak menjawab! kau mau aku siksa lagi hee!?" Sekali lagi ia mengeluarkan intonasi itu sembari melayangkan tangan kekarnya menampar pipi wanita itu.

Plak!

"Maafkan aku,uang yang kau berikan tak cukup untuk kita makan selama satu bulan!"

"Tidak cukup kata mu?!, kau saja yang tak bisa mengatur keuangan, sialan!"

"Aku sudah mengaturnya dengan baik! uangnya saja yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup kita"

"Jadi kau menyalahkan aku ha, sialan?!"

(name) kecil menatap pemandangan didepannya dengan tatapan sulit diartikan, ia sungguh takut jika orang tuanya mulai bertengkar. Ayahnya tak segan-segan untuk memukul ibunya bahkan dia selaku darah dagingnya sendiri tega dipukul demi melampiaskan amarahnya.

Tiada hari dimana keadaannya baik baik saja, setiap hari ia pasti mendapatkan pukulan dari ayah maupun sang ibu, (name) yang masih berusia 5 tahun tidak tau harus berbuat apa, dia tak punya teman,atau kerabat yang bisa ia mintai pertolongan.

Suatu hari dimalam yang gelap dan langit yang terlihat abu abu menandakan air hujan akan segera membasahi bumi. Suara teriakan terdengar begitu kuat dari seorang gadis kecil, anak yang baru beberapa jam lalu menginjak usia enam tahun,biasanya seorang anak yang baru bertambah usia akan dirayakan dengan meriah,kue,balon,kado . Berbanding terbalik dengan sang gadis kecil yang harus melihat pemandangan yang seharusnya anak sekecil itu tidak boleh melihatnya.

Pupil matanya bergetar hebat kala melihat sang wanita tersayang dengan tali melingkari lehernya dan kakinya yang tak lagi terpijak pada lantai. Ia tak mengerti apa yang terjadi pada ibunya itu tapi ia mengerti bahwa sang ibu telah kehilangan nyawanya, berharap bahwa ini semua hanyalah mimpi. Dengan langkah sempoyongan menerobos dinginnya udara yang menusuk berteriak minta tolong kepada seseorang.

"Tolong!!, tolong ibu ku!!!" Air mata tak henti hentinya membasahi pipi tembab sang Dara, mata biru tak tampak binarnya, bergetar dengan hebat.

"Siapa pun tolong ibu ku!!" Nihil. Semua orang yang berlalu lalang memilih abai kepada sang Dara yang berteriak frustasi, mereka enggan untuk menolong hanya tatapan aneh ketika melihat gadis dengan rambut kusut, baju compang-camping dan terguyur hujan yang lebat membuat semua orang enggan mendekat.

***

"Nak,ayo saya antar pulang. Kau sudah 5 jam disini" Petugas kepolisian menatap iba kepada sang Dara yang terus memandangi Altar pemakaman sang ibu nanar , terdapat foto wanita cantik dengan senyum manis persis seperti senyum sang Dara.

"(name) masih mau disini menemani ibu,pak polisi. Kasihan nanti ibu sendirian" intonasi yang awalnya terdengar lembut kini terdengar serak karena terlalu banyak menangis.

"Nak, dimana ayah mu?"

"Ayah?"

"Iya,dimana ayah mu"

"Ayah pergi, (name) tak tau pak, ayo cari ayah dia pasti sedih ibu telah pergi ,pak"

"Baiklah,ayo kita pulang dulu"

Dilema. (name) kecil akhirnya memilih mengikuti sang polisi yang katanya akan membantu mencari sang ayah, tak ada satupun keluarga yang tersisa bersamanya kecuali sang ayah.

***

Sang ayah ditemukan dengan keadaan fisik dan mental yang kacau, beliau di duga telah membunuh seseorang karena kalah dalam berjudi,masuk penjara dengan tuntutan seumur hidup.

(name) dipaksa kuat oleh kenyataan yang menimpa, dengan umurnya yang terlalu dini membuat mentalnya terguncang.

Bertahun tahun akhirnya ia hidup ditemani trauma kelam, hidup sendiri membuatnya menjadi mandiri dan rapuh. Dan semua itu hilang saat satu orang yang telah ditakdirkan untuk menemaninya datang, mewarnai kembali hidupnya yang hitam dan kosong.

Yohan namanya, sang malaikat yang menyelamatkan hidup (name) yang mengerikan. Dan cerita itu dimulai saat sang empu mengagumi keindahan sang malaikat penyelamatnya.

*****























Sorry pendek Karna ini cuma cerita masalalunya (name).

Vote lah,nngis bnr gw klo ga ad yng vote gini.

𝒜𝒾𝓈𝒽𝒾𝓉𝑒𝓇𝓊 | 𝐒𝐞𝐨𝐧𝐠 𝐘𝐨𝐡𝐚𝐧 𝐱 𝐟!𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang