Seong Yohan x Readers
Ini kisah mengenai sang hujan yang jatuh di hari kelabu.Tentang banyaknya rasa yang tertinggal di masa lalu
Mengenai cinta yang tak terbalaskan dengan jerit nelangsa di hari itu.
semua orang pernah bilang, bahwasanya hargai sel...
"Heii,zin! itu untuk nanti jangan dimakan dulu. Dasar kau ini!!" Teriak Mijin emosi saat melihat kukis yang ia dan (name) buat di comot tanpa izin oleh Zin.
"Aih, maaf Mijin ini sangat enak dan manis sepertimu" Goda Zin yang di balas gelengan kepala oleh Mijin.
"Apaan tuh,jijik banget dengernya" Timpal (name).
"Iri aja, daripada situ kisah cintanya bertepuk sebelah tangan, HAHAHAHAH" Tawa Zin menggelegar di dapur kediaman keluarga (name).
Tidak tinggal diam, (name) dengan langkah kecilnya menghampiri Zin yang masih belum menyadari bahwa gadis itu melayangkan sebuah spatula.
"Apa?,jangan panggil aku,aku pusing dengan sikap kalian"
"Dia duluan Mijin yang mulai"
"Hei anak kecil, kau yang memulainya duluan!"
"Apaan sih?,sok akrab banget"
"Kurang aj-"
"Ada apa ini?" Sebuah suara muncul dari pintu dapur, itu adalah suara favorit sang gadis. Irisnya berbinar-binar senang dan segera menoleh kearah pemilik suara.
"Yohaann!" Seru (name) sembari menghampiri sang pujaan.
"Hai (name),wah kau terlihat cantik saat rambut mu di gerai seperti itu" Kekeh Yohan.
Blush
"Merah dehh" Sahut Zin membuat (name) menetralkan kembali ekspresi wajahnya.
"Yasudah,aku kita persiapkan semuaa" Ujar Mijin.
Hari ini keempat sahabat itu akan menginap dirumah (name), menghabiskan waktu bersama mengingat bahwa esok hari libur.
***
"Camilannya mana lagi?,habis ya?" Tanya Mijin menatap bungkus camilan yang berserakan dilantai telah kosong.
