Seong Yohan x Readers
Ini kisah mengenai sang hujan yang jatuh di hari kelabu.Tentang banyaknya rasa yang tertinggal di masa lalu
Mengenai cinta yang tak terbalaskan dengan jerit nelangsa di hari itu.
semua orang pernah bilang, bahwasanya hargai sel...
Swastamita yang telah menunjukkan temaram cahayanya tak membuat sang Nirmala bangkit dari duduknya yang hanya berasal'kan pasir putih khas pantai. Gemuruh ombak terdengar berisik namun menenangkan bagi orang yang mendengarnya, senandung kecil ia bunyikan dari bibir ranumnya, nayanika adiwarna milik Nirmala membuat siapa saja yang memandang akan takjub akan manik sebiru langit itu, surai yang digerai membuat sang angin nakal menerbangkannya, wajah molek tanpa cacat miliknya membuat sang lembayung iri Karna terlihat lebih indah darinya.
Ini telah menjadi kebiasaan sang gadis pemilik nama (name), ia selalu mengunjungi pantai favoritnya dari ia kecil. Dulu,dulu sekali tempat ini adalah tempat berkumpulnya keluarganya, bermain dan menunggu sang Surya tenggelam bersama sama. Jujur saja ia rindu masa masa itu,tapi masa itu tak akan pernah terulang.
"Cantik sekali,ah! aku harus mengambil gambar" Gumamnya kecil sembari senyuman sang Nirmala terbit. Ia suka sekali dengan pemandangan dihadapannya ini, semua orang suka senja Karna ia menenangkan saat mata memandang.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
"Ahahaha, aku akan menunjukkannya ke Mijin pasti dia suka" Ujarnya kembali tanpa sadar sedari tadi terlihat seseorang tengah menghampirinya dari belakang.
"Senja memang indah, bagaimana menurutmu nona?" Intonasi bariton berasal dari samping membuat sang gadis melirik sekilas sebelum mengulas sebuah senyum manis sampai sang Nayanika menyipit membentuk bulan sabit.
Sudah kuduga,dia begitu...Indah
"Selain indah senja juga menyimpan banyak kenangan indah, dari dulu saya sangat suka sekali senja. Karena senjalah yang selalu mengobati rasa rinduku kepada seseorang yang berharga" Ucapnya yang kini menatap mata kelam milik sang lawan bicara.
"Tiga hari ini kita bertemu terus ya tuan, nama ku (fullname) biasa dipanggil (name)."
"Ah begitu nama mu sangat cantik persis seperti paras mu,nona. Nama ku Kim Gimyung" Manik kelam miliknya beralih menatap kearah sang gadis yang ternyata sedari tadi telah menatapnya.
"Terimakasih banyak pujiannya tuan, namamu juga keren seperti orangnya,hihi" Tawanya pelan.
Entah apa yang terjadi dengan Sang pemilik nama Kim Gimyung, hatinya menghangat melihat tawa terlihat dari paras molek sang gadis. Mungkinkah ia jatuh cinta sejak pandangan pertama kepada sang Nirmala?.