#5

90 12 0
                                    

Jangan baca malam, karna bakal ada jumpscare dikit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan baca malam, karna bakal ada jumpscare dikit.


Mereka sudah sampai di depan kamar A5, Qually.

Supra mengetuk pintu kamar Qually dengan pelan. Tidak ada jawaban sama sekali dari dalam kamar ini.

Kok ga dibuka? Apa gue ngetuknya terlalu pelan? Batin Supra.

Blaze menendang pintu kamar itu hingga terbuka. Mereka terkejut dengan apa yang Blaze lakukan.

"Lama." Ucap Blaze tanpa rasa bersalah. Supra hanya geleng - geleng kepala. Untung aja tuh pintu kagak rusak. Batin Frost.

Mereka memasuki kamar Qually yang gelap itu. Sepi. Tidak ada orang dan pemilik kamar.

Supra membuka pintu kamar Qually. Bau amis tercium di indra pernapasannya.

Supra menatap sekeliling kamar. Berantakan. Ia kemudian memasuki kamar tanpa pemilik itu.

Sedangkan yang lainnya hanya menunggu sebentar.

Supra terdiam karena melihat bercak darah. Ia memanggil Solar untuk mengecek darah itu.

Karena Solar lah yang paling pintar di antara mereka. Dia juga sangat teliti. Entah barang kecil atau pun barang besar.

Solar memasuki ruangan itu. Bau amis langsung tercium di indranya.

Solar menatap sekeliling kamar itu. Terdapat bercak darah. Ia berjalan ke arah bercak darah tersebut.

Solar berjongkok lalu menyentuh bercak darah itu. Kemudian ia menciumnya.

Solar menyalakan jam tangannya. Ia ingin menscan bercak darah itu.

Tetapi, entah kenapa jam tangannya tiba - tiba saja rusak dan matikan daya. Solar tampak panik. Sejujurnya, jam tangannya selama ini tidak pernah rusak. Apa lagi mengalami restart.

Supra pun ikut panik melihat jam tangan milik Solar rusak. Ia dan Solar segera mengutak atik jam tangan itu.

Sedangkan, Taufan diluar sana hanya melihat dua manusia yang sibuk itu.

Ia melihat jam tangan miliknya. Berwarna biru muda dan kacanya mengkilat.

Taufan mencoba menyalakan jam tangan miliknya.

Loading.

"Halo Tuan Taufan. Ada yang bisa aku bantu?" Suara dari jam tangan itu membuat mereka menoleh ke Taufan. Terutama Supra.

Supra kini memanggil Taufan untuk memasuki ruangan itu. Ia tau dari lama bahwa jam tangan Taufan lebih canggih dibanding jam tangan milik Solar.

Karena jam tangan itu dibuat oleh Bunda Taufan.

Taufan menuruti ucapan Supra. Ia pun juga melihat sekeliling.

Taufan langsung saja jongkok di depan bercak darah itu.

Who did it? (OG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang