#1

200 14 2
                                    

Tolong maklumi jika ada typo 😁🙏🏻

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek.

Taufan baru saja keluar dari ruangan guru. Ia sudah disambut oleh teman - temannya.

"Loh? Kalian udah pada nungguin?" Tanya Taufan sehabis menutup pintu ruang guru.

Hali mengangguk. Taufan mengerutkan keningnya. "Bukannya ini jam pelajaran ya? Kok malah pada disini?"

Taufan sebelumnya sudah mengabari teman - temannya bahwa ia akan pindah disana. Tapi dia tidak tau bahwa teman - temannya sudah menunggunya.

Gempa merangkul bahu Taufan. "Jamkos, Fan." Jawabnya sembari tersenyum.

"Huh? Setiap hari juga jamkos mulu." Thorn menyandarkan kepalanya di dinding. Taufan kembali dibuat penasaran.

"Maksudnya?"

"Ya emang. Tiap hari jamkos, ga pernah belajar elah." Ucap Blaze.

"Tapi gue suka jamkos. Bisa makan." Ucap Gopal sambil memakan camilannya.

Fang memutar bola matanya malas. "Lo kan emang taunya makan mulu."
"Biarin." Gopal tidak peduli apa kata Fang.

"Udah lah tuh. Taufan kan baru aja masuk sekolah. Udah yuk kita ke kelas aja." Yaya menggandeng tangan Ying sembari tersenyum.

Raut wajah Blaze memelas. "Jangan ke kantin deh.. Gue laper, mau makan." Ucapnya lalu menatap Ice.

"Ice. Kantin mau ga?"
Ice menggeleng pelan. "Kok lo ga mau sih? Ga lapar apa lo?" Suara Blaze meninggi.

Ice kembali menggeleng. "Mager."
Blaze tampak kesal dengan Ice. Kemudian tatapannya berpindah ke Gempa yang masih setia merangkul bahu Taufan.

Gempa yang sadar sedang ditatap oleh Blaze membalas tatapannya. Gempa menghela napas pelan. "Ayo ke kantin." Ucapnya.

Mereka langsung mengangguk, tak terkecuali Ice. Dia mengikuti langkah Gempa.

Wajah Blaze yang tadinya kesal langsung berubah menjadi bahagia.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who did it? (OG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang