#7

107 14 6
                                    

Warning. Jangan ditiru!

Pagi hari yang cerah di kosan Taufan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari yang cerah di kosan Taufan.

Taufan ingin menengok Thorn, tetapi ia takut jika Thorn kembali kerasukan seperti kemarin.

Apa lagi keningnya berdarah karena lemparan Thorn yang sangat kuat.

Namun, Taufan mencoba melawan rasa takutnya. Ia perlahan - lahan mulai berjalan menuju Thorn yang sedang tidur di sofa.

Taufan duduk di samping Thorn. Pemuda itu menatap Thorn yang tidur pulas.

Taufan menghembuskan napas pelan.
"Jangan kayak kemarin ya, Thornie? Jangan bikin gue luka lagi biar Hali ga benci sama lo." Gumam Taufan.

"... Maaf."

Taufan menoleh ke Thorn. Mata pemuda hijau itu terbuka sedikit demi sedikit.

"Orang kayak aku gampang buat dirasukin. Karna iman aku itu lemah." Ucap Thorn sambil menunduk.

"Tapi lo kan indigo, kenapa gampang banget dirasukin?" Tanya Taufan.

Thorn mengangkat kepalanya. Ia menatap Taufan yang keheranan.

"Iya ya.. Kamu aja indigo tapi susah buat dirasukin. Tapi aku kenapa gampang banget?"

Di tengah - tengah percakapan mereka, datanglah Solar yang membawa segelas teh hangat.

Solar memberikan teh hangat itu untuk Thorn. Kemudian ia menyisir rambut hijau Thorn yang berantakan dan kusut.

"Gue ga diambilin, Sol?" Tanya Taufan.

"Ambil sendiri." Jawab Solar tanpa mengalihkan pandangannya.

Taufan mencibir Solar. Ia mulai berdiri untuk berjalan ke dapur.
"Dih. Kosan juga punya siapa." Ejek Taufan ke Solar.

Solar menatap Taufan sinis. Tapi Solar tak bicara, ia masih setia disamping Thorn.

"Nih teh buat lo." Ucap Hali tiba - tiba.

Taufan menerima teh hangat pemberian Hali. Ia segera menyeruput teh itu.

͙͘͡★

Hari sudah malam, Supra dan teman yang lain mendatangai kos milik Hali dan Taufan.

Mereka sedang membicarakan sesuatu yang mungkin penting? Perihal masalah hilangnya Qually dan ditemukan bercak darah di kosnya.

"Plis.. Aku ikut ya, Ndull? Kalo kamu mau ikut, ikut aja." Solar memohon kepada sahabat dekatnya.

Dari tadi Thorn hanya diam memandang Solar yang memohon kepadanya. Mungkin Thorn sedang menimbang - nimbang.

Who did it? (OG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang