#8

96 15 2
                                    

WARNING!

Mereka mulai memasuki hutan lebat itu dengan membawa senter ditangan masing - masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka mulai memasuki hutan lebat itu dengan membawa senter ditangan masing - masing.

Thorn sedari tadi bersembunyi di belakang Solar. Sebenarnya dia tidak mau ikut, tapi dia mengkhawatirkan Solar.

"Udah lah, Ndull— ga usah takut." Ucap Solar mencoba menghilangkan rasa takut sahabatnya.

Thorn tidak menjawab. Ia sedari tadi hanya diam.

"Tolong jangan buat masalah apa pun. Jangan menyakiti teman - teman ku.. Aku mohon."

Mereka sudah berjalan menuju tengah hutan. Sesekali Supra mengalihkan senternya ke semak - semak jika ada suara. Takutnya itu hewan buas.

"Yang pertama dimainin apa dulu, Pan?" Tanya Fang yang berada disamping Sopan.

Sopan berpikir sejenak.

"Mungkin Charlie - Charlie dahulu. Karena menurut hamba permainan itu yang paling ringan. Lalu disusul dengan papan OUIJA dan diakhiri dengan Jailangkung." Jawab Sopan.

Fang terdiam. Tidak mungkin mereka memainkan permainan mematikan hanya satu malam.

"Kenapa langsung semua, Pan? Ga bahaya kah?" Tanya Glacier yang mendengar percakapan antara Sopan dan Fang.

"Menurut hamba memang bahaya. Tetapi seru bukan? Hamba saja tidak pernah bermain permainan seperti ini, bagaimana dengan kalian?" Bukannya takut, Sopan malah senang.

"Dia seperti tidak tau saja apa yang terjadi setelah memainkan permainan ini."

Mereka semua terdiam. Entah apa yang ada dipikiran seorang Sopan.

Frost membuka pembicaraan agar tidak terlalu menakutkan saat berjalan di hutan.

"Li.. Gue bener - bener takut." Taufan bergidik ngeri. Ia membayangkan jika dirinya bersama teman - temannya sedang bermain permainan itu.

"Apa pun yang terjadi jangan pernah tinggalin gue ya, Fan?" Hali menatap kosong kedepan.

"Gue ga bakal ninggalin lo. Gue bakal pergi setelah orang yang gue sayang juga pergi. Gue janji." Taufan tersenyum lebar ke Hali.

Hali tersenyum kecut.

"Jangan pernah janji kalo ga ditepati."

Hali sangat membenci kata janji. Janji, janji, janji. Mengapa orang - orang sangat suka mengatakan janji tapi akhirnya mereka ingkari?

Who did it? (OG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang