•|Crazy Couple|•
"KAK MARKK" teriakan gadis-gadis yang berdiri di pinggir lapangan basket terdengar begitu nyaring.
Mark yang sedang mendribble bola basket saja sampai geleng-geleng kepala. Dasar fans fanatik, mereka terlalu berisik. Meskipun begitu Mark tetap tersenyum kearah mereka, membuat mereka semakin menjerit kegirangan.
Disisi lain, Haechan memperhatikan Mark yang sedang bermain bola basket dari atas balkon gedung. Tangannya bertumpu pada pembatas balkon, memperhatikan Mark yang tampak tebar pesona pada penggemarnya.
Haechan hanya menatap datar, namun ia sedikit tersenyum kala Mark berhasil memasukkan bola ke dalam ring. Jaemin yang melihat Haechan pun menghela nafas,
"sesuka itu lo sama Mark, sampai dia banyak tingkah pun lo tetep gamau putusin."
Haechan melirik Jaemin, lalu kembali melihat Mark yang tersenyum lebar dengan merangkul temannya, "bukannya gue gamau, tapi waktunya belum tepat." Ucapnya membuat Jaemin langsung menoleh kearah Haechan dengan wajah terkejutnya.
"Jadi lo mau mutusin Mark?!"
"Enggak lah. Yang bener aja, rugi dong."
"Si babi, gue kira beneran."
Jaemin kembali melihat lapangan dengan wajah kesalnya, sedangkan Haechan terkekeh, "lagian kenapa sih lo, kayanya pengen banget gue putus sama Mark."
Jaemin kembali menghela nafas, entah sudah berapa kali ia melakukan itu, "gue itu sahabat lo, ngeliat lo yang selalu diselingkuhin buat gue geram. Apalagi lo nya tau kalo Mark selingkuh, gimana gue ga makin geram liatnya?" Jelasnya.
Haechan tersenyum tipis, "makasih ya jaem udah mikirin perasaan gue, tapi beneran dah gue gapapa. Suer" ucap Haechan dengan pose dua jari, jangan lupakan senyuman manisnya.
"Iya deh, tapi kalo lo kenapa-kenapa jangan sungkan cerita sama gue atau Renjun."
"Iya iya."
***
"Sayang!!" Panggil Mark ketika melihat Haechan yang sedang berjalan bersama Renjun. Keduanya menoleh, Haechan tersenyum tipis sedangkan Renjun hanya diam memperhatikan.
Mark kini mendekati Haechan dengan Jeno di belakangnya, "mau ke kantin?" Tanya Mark sembari mengelus rambut halus Haechan, sedangkan yang ditanya menggeleng pelan.
"Aku mau ke perpus sama Renjun, kebetulan kita punya tugas dari guru yang sama."
Mark mengangguk, ia lalu melihat Renjun dan tersenyum, "gue titip Haechan ya, njun." Ucapnya dan hanya diangguki oleh Renjun.
"Kalo gitu kita pergi dulu ya, babay!" Seru Haechan dan membalikkan badannya untuk berjalan lebih dahulu, saat Renjun ingin melakukan hal yang sama tiba-tiba saja ia mendengar seperti ada yang berbicara.
Renjun menoleh, ia melihat Mark tersenyum kearahnya. Tak ingin ambil pusing, iapun segera berjalan di samping Haechan meskipun perkataan tadi membuatnya sedikit bingung.
"Ada yang mau gue omongin sama lo, gue tunggu lo di taman belakang, sepulang sekolah nanti"
Itu yang dia dengar, tapi siapa yang berbicara? Mark atau Jeno? Sepertinya tidak mungkin kalau itu Mark, tapi lebih tidak mungkin kalau itu adalah Jeno si pangeran ice.
Lalu siapa yang berbicara?
"Kenapa njun?" Tanya Haechan ketika melihat gerak-gerik Renjun.
Renjun sedikit tersentak, "Ah bukan apa-apa, gue cuma keinget cerita temen gue Yaang bilang kalo sekolah ini angker." Ucapnya dengan tersenyum kikuk, entah kenapa perasaannya tidak enak.
"Hiih kamu jangan keseringan deh denger cerita begitu, serem." Balas Haechan dengan bergidik. Renjun hanya mengangguk dan tersenyum kecil, mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju perpustakaan sekolah.
Disisi lain, Mark menatap kepergian kekasihnya itu bersama Renjun yaitu targetnya. Mark memang gila ingin menjadikan sahabat kekasihnya sendiri sebagai target pelampiasannya.
Tapi salahkan Jeno yang memberi ide pada Mark. Memang ya keduanya sama-sama gila.
"Yakin bisa naklukin itu maung?" Tanya Jeno.
Mark langsung menoleh, "Lo ga percaya kalo gua bisa naklukin Renjun?" Bisa-bisanya Jeno meragukan seorang Mark yang notabenenya adalah playboy kelas kakap.
"Maksud gua bukan si Renjun"
"Lah terus?"
"Maksud gua, emang lo yakin bisa naklukin Haechan kalo dia tau lo selingkuh sama sahabatnya sendiri? Ntar kalo dia pergi lo ngamuk." Jelas Jeno membuat Mark terdiam sejenak, benar apa yang dikatakan oleh Jeno.
"Gak, gua yakin Haechan ga bakal tau selama ga ada yang ngasih tau."
"Bangsat" geramnya ketika mendengar percakapan Jeno dan Mark, ia lalu berbalik dan berjalan pergi meninggalkan mereka dengan perasaan dongkol. Bisa-bisanya mereka ingin mempermainkan perasaan kedua sahabatnya. Ia tidak terima.
"Awas aja lo Mark, gue bilangin sama si Haechan biar putus sekalian." Monolog Jaemin seraya berjalan dengan langkah yang lebar.
Ah sepertinya Jaemin benar-benar emosi.
***
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple || Markhyuck
FanfictionYang satu hobi selingkuh, yang diselingkuhin malah menikmati. Ini lah cerita tentang Haechan yang selalu diselingkuhi oleh Mark, namun bukannya marah ia justru menikmatinya "lo gila apa bego? Mark selingkuh kok masih di pertahanin" "ya biarin aja, l...