11

1.6K 113 0
                                    


Jangan lupa vote dan komen biar author semangat updatenya
😉

•|Crazy Couple|•


Haechan keluar dari ruangan dokter, Hendery yang mendengar suara pintu terbuka lantas menoleh ke arah Haechan. Ia memang sedang menunggu Haechan sembari memainkan ponselnya, guna menghilangkan rasa bosan.

"Gimana?"

"Gimana apanya?"

Hendery memutar bola matanya malas, "ya check up nya lah!" Seru Hendery, memiliki adik seperti Haechan sepertinya bisa membuatnya stress.

"Santai dong!" Ucap Haechan, sepertinya ia akan benar-benar membawa Hendery ke rumah sakit jiwa.

"Jadi gimana check up-nya? Apa kata dokter?" Ucap Hendery mengulang pertanyaannya tadi, pemuda tampan bak seorang pangeran itu berjalan menelusuri lorong rumah sakit karena hendak pulang.

"Ya ga gimana-gimana, kaya biasanya aja cuma di kasih tau cara ngehindarin cidera sama di kasih obat demam." Ucap Haechan sembari berjalan di samping Hendery.

Hendery mengangguk, "lo kalo luka bilang gua atau si Jaemin. Biar langsung diobatin." Ucapnya, Haechan tersenyum dan mengangguk kecil hingga membuat Hendery gemas melihatnya.

Ia mengacak rambut halus Haechan, demi apapun adiknya ini sangat menggemaskan!!

"Ih Abang!!"

"Hahahaha"

***

Haechan tau kalau Mark itu sangat manja padanya, tapi sekarang Mark bertingkah sangat aneh. Tadi saat berpapasan ia tidak menyapa Haechan, saat di kantin juga Mark sibuk sendiri.

Ada apa dengan kekasihnya ini?

"Pacar lo tumben ga nyamperin lo." Ucap Jaemin yang sedang memakan bakso yang baru saja ia pesan. Jaemin merasa aneh dengan Mark, tumben sekali manusia paling menyebalkan di dunia itu tidak menjemput Haechan-Nya, kesambet apa dia?

Haechan menoleh kearah Mark yang sedang tertawa dengan teman-temannya, mereka saat ini ada di kantin. Haechan lalu menggidigan bahu dan kembali memakan ketoprak yang ia pesan.

Jaemin memicingkan matanya, "lagi berantem ya?" Tanyanya

"Enggak tuh, mungkin mood dia lagi ga bagus. Makanya dia ga nyamperin gue." Balas Haechan, tapi sungguh ia dan Mark tidak bertengkar. Jadi mungkin saja kan Mark hanya badmood.

"Haechan!!" Panggil seseorang membuat Haechan langsung menoleh ke sumber suara. Ah ternyata itu Renjun.

Haechan tersenyum ketika Renjun mendekatinya, "eh Renjun, tumben jam segini udah ke kantin." Ucap Haechan, ya karena memang biasanya Renjun akan datang ke kantin sepuluh menit sebelum bell istirahat.

Maklum, Renjun kan anggota OSIS. Jadi pastinya dia sibuk.

"Hehehehe, gue lagi luang."

"Ekhem!" Atensi keduanya tertuju pada Jaemin yang sudah menghabiskan bakso miliknya, "cuma Haechan doang yang di sapa? Lo ga liat ada gue disini?" Ucap Jaemin, yah memang kebiasaan Renjun yang selalu mengutamakan Haechan. Padahal kan ia juga temannya.

Renjun terkekeh, "inget kok, cuma tadi pas gue mau nyapa, lo nya lagi makan. Jadi gue biarin deh daripada lo keselek."

"Iya deh." Jaemin berdiri dengan mangkuk kosong di tangannya, "gue mau balikin nih mangkok. Lo berdua tunggu sini, jangan kemana-mana!" Ujarnya kemudian berjalan pergi menuju ibu kantin.

Jadilah hanya mereka berdua yang duduk di kursi tersebut, "lo ga pesen makan?" Tanya Haechan pada Renjun yang di balas gelengan kecil dari Renjun.

"Tadi udah makan bekel."

"Oh, yaudah." Balas Haechan.

Hening, keduanya terdiam. Haechan memakan ketoprak miliknya, sedangkan Renjun hanya memperhatikan saja, padahal Haechan sudah menawarkan makanannya pada Renjun. Tapi sepertinya anak itu benar-benar sudah kenyang.

"Chan.." panggil Renjun ketika Haechan baru saja menyelesaikan acara makannya.

"Kenapa Ren?"

"Katanya lo putus sama kak Mark, emang itu bener?" Tanya Renjun dengan penasaran.

Haechan terdiam sejenak, apa yang Renjun maksud mengenai hubungan dirinya dan Mark berakhir? Hubungan keduanya baik-baik saja, lalu kenapa Renjun bertanya seperti itu?

Tapi tak lama kemudian ia mengerti, Haechan tersenyum, "iya Ren, gue sama dia udahan." Balasnya dengan nada yang dibuat-buat.

"Ah yang sabar ya Chan, mungkin kak Mark bukan orang yang terbaik buat lo." Renjun menepuk pundak Haechan, Ia turut sedih ketika melihat raut wajah Haechan yang sedih.

"Iya Ren makasih ya..." Balasnya, entah Renjun sadar atau tidak tapi Haechan tersenyum tipis, sangat tipis.

"Oh jadi ini alasannya"

***

To be continued

Crazy Couple || Markhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang