Jangan lupa vote dan komen biar author semangat updatenya
😉•|Crazy Couple|•
"Lo yakin Renjun bakal percaya sama lo? Kalo dia nanya ke Haechan gimana?" Tanya Jeno pada Mark, sedangkan yang ditanyai nampak begitu tenang bahkan saat ia mendribble bola, ia terlihat begitu santai seperti tidak terjadi apa-apa.
Mark melempar bola basket ke dalam ring, dan tepat sasaran, "ya ga gimana-gimana." Balasnya dengan santai, entah kenapa ia merasa tidak akan terjadi apa-apa. Ia juga begitu yakin Renjun tidak akan bertanya macam-macam pada kekasihnya itu.
"Idih si goblok, ntar ditinggal Haechan nanges." Ledek Jeno, sedangkan Jisung yang memang duduk di sebelahnya tertawa terbahak bahak.
"Ntar bang Mark ngerengek terus kek waktu pas kak Haechan sakit, wkwkwk." Sambung Jisung, memang saat Haechan sakit dan di bawa ke UKS, saat itu Mark sedang belajar.
Lalu ia mendapatkan pesan dari Jaemin kalau Haechan di UKS. Dirinya langsung kalang kabut, ia ingin menemui Haechan tapi mengetahui siapa guru yang tengah mengajar di kelasnya membuat nyalinya ciut.
Alhasil Mark mengirim pesan pada Jeno dan Jisung yang dimana pesan tersebut terkesan seperti sedang merengek. Jika mengingatnya lagi, hal tersebut cukup memalukan bagi Mark.
Tapi mau bagaimana lagi? Toh diakan benar-benar khawatir.
"Enggak usah di bahas juga goblok!" Mark melempar bola basket yang ia pegang pada Jisung. Jisung langsung menangkapnya, untung saja Jisung punya refleks yang baik, jika tidak mungkin wajah tampannya sudah terkena benda berbentuk bulat itu.
Pria jangkung itu mengelus dadanya, "parah lo, untung ga kena muka. Kalo kena muka bisa berabe nanti." Ucapnya yang di balas dengan tawa kedua kakak kelasnya.
Ah, sepertinya Mark lupa akan masalahnya dengan Renjun dan sang kekasih, padahal baru saja mereka bahas. Apa ia tidak memikirkan bahwa mungkin saja hal yang ia anggap sepele dapat sangat berpengaruh nantinya.
Kita doakan saja semoga nanti ia baik-baik saja.
***
Haechan tengah menuruni tangga dengan tangan yang memegang gelas kosong. Ia haus, jadi ia memutuskan untuk mengambil minum.
Tapi saat sudah berada di ujung tangga, tiba-tiba saja suara orang yang ia kenal memanggilnya.
"Weehh Haechan!!" Panggil seseorang, Haechan yang merasa namanya di panggil pun menoleh, matanya sedikit melebar ketika tahu siapa yang baru saja memanggilnya.
"Weh bang Jahe!!"
Yang di sebut memasang wajah masamnya, "Jahe pala lo, nama gua tuh Jaehyun, Jung Jaehyun." Balasnya dengan memutar bola matanya malas, Haechan terkekeh melihatnya.
"Yaelah bang canda kali. Btw lo ngapain disini? Nunggu si Hendery?"
"Heh! Hendera Hendery Hendera Hendery, pake bang! Gua lebih tua dari lo ya njing." Ucap Hendery yang kebetulan baru saja datang. Sedangkan Jaehyun hanya tertawa, sangat menyenangkan ketika melihat Hendery dan Haechan berdebat.
Haechan menatap datar sang kakak, "iyadeh yang paling tua tuh." Balas Haechan dengan menekankan kata tua untuk Hendery, dan hal itu semakin membuat pria berlesung pipi itu tertawa terbahak-bahak bahkan sampai memegang perutnya.
"Njing"
Jaehyun menyeka air matanya karena tertawa tadi, "udah-udah." Ucap Jaehyun ketika melihat Hendery yang seperti hendak membalas perkataan Haechan, "btw Chan, lo ga mau ikut kita?" Tanyanya.
"Ikut kemana? Balap?"
"Yoii," balas Jaehyun, "lagian lo udah lama ga balap. Terakhir balap tuh pas lo kelas sepuluh, itupun cuma sekali." Lanjutnya.
Sedangkan Haechan, pria manis itu hanya terkekeh. Ah benar juga, ia sudah lama tidak melakukan hal gila itu, dan itupun semenjak ia mengenal Mark.
Haechan menjalin hubungan dengan Mark saat kelas delapan SMP, beberapa minggu setelahnya ia memutuskan untuk berhenti menjadi bocah jalanan seperti Hendery dan Jaehyun. Tapi saat kelas sepuluh, ia kembali menjadi bocah nakal tersebut meskipun hanya sebentar.
Kalau dipikir-pikir lagi, sepertinya Mark membawa pengaruh besar padanya, hidupnya yang dulunya suram kini menjadi sedikit berwarna walaupun rasa sakit juga turut menghiasinya.
Haechan terkekeh, "males lah bang, lawannya cupu semua." Ucapnya dengan sedikit angkuh.
"Aelah Chan, itu yang lain pada nungguin lo turun ke sirkuit. Lo kan terkenal di sana, Haechan si manusia tanpa rasa sakit." Balasnya lagi yang terkesan bangga dengan Haechan.
Haechan tersenyum simpul sedangkan Hendery hanya menyimak saja, ia benar-benar malas dengan adik dan temannya ini. Tapi matanya tak sengaja bertatapan dengan sang adik.
Dapat Hendery lihat senyuman tipis sang adik, jelas ia mengerti apa yang Haechan rasakan, ia juga tau alasan kenapa adiknya itu ingin ikut balapan.
"Lo harusnya ga usah nyakitin diri cuma karena lo pengen ngerasain apa yang ga bisa lo rasain..."
***
To be continued
Ada yang udah paham sama alurnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple || Markhyuck
FanfictionYang satu hobi selingkuh, yang diselingkuhin malah menikmati. Ini lah cerita tentang Haechan yang selalu diselingkuhi oleh Mark, namun bukannya marah ia justru menikmatinya "lo gila apa bego? Mark selingkuh kok masih di pertahanin" "ya biarin aja, l...