Prolog

4K 196 4
                                    

Disuatu hari yang terik, seorang bocah pendek berusia 4 tahun membawa sebuah keranjang. Dalam keranjang ia sedang menjual aneka kue, dan kebetulan ada ibu-ibu yang mau membelinya.

" Dek, ibu mau beli kuenya. Berapa satu nak?" Tanya ibu itu.

" Kuenya selibu satu bu."

" Ibu beli kuenya 10 ribu ya dek."

" Ini ibu kuenya, makasih sudah beli kue Iki ya bu." Mendengar suara cadel itu membuat ibu itu gemas.

" Iya nak, sama sama. Hati-hati menyebrang ya nak." Nasehat ibu itu.

" Iya bu, Iki akan ingat."

Setelah membeli kue, ibu itu pergi. Sedangkan itu Iki kembali berjalan menjual kue sembari berteriak dengan lucu.

" Kuenya Pak... Kuenya Bu... Kuenya Kak. Cuma selibu satu." Teriakannya yang lucu membuat orang disekitarnya gemas.

Mereka membeli kue Iki sampai habis, tak lupa memberi nasehat Iki cepat pulang. Iki meng-iyakan saja dan pulang dengan gembira.

Saat sampai di sebuah rumah yang bertuliskan Panti Asuhan Ibu Ratih Iki mengucapkan salam.

" Assalamualaikum, ibu Latih Iki pulang." Iki menuju ke kamar Ratih untuk menyalaminya.

" Waalaikumsalam nak, gimana kuenya nak? Maaf ya nak, nggak bisa bantu karena ibu sakit." Suara lemah lembut ibu Ratih membuat Iki bersemangat cerita.

" Ibu tahu, jualan Iki hali ini habis. Telus olang-olang beli kue Iki banyak dan telsenyum. Meleka juga ndak lupa nasehati Iki cepat pulang. Kelen kan bu?"

" Pintar deh Iki, Iki cuci tangannya lalu makan yah. Jangan lupa doa sebelum makan."

" Iya ibu, Iki ngelti. Ibu juga semoga sembuh ya, bial bisa jualan sama Iki lagi."

" Amin, udah ya Iki makan sana habis itu bobo ya."

" Siap komandan." Hormat Iki dengan lucunya membuat Ratih gemas.

Iki masuk ke ruang makan dan mencuci tangannya di wc lalu mengambil nasi dan lauk yang ada. Iki berdoa lalu makan dengan pelan.

Keesokan harinya Iki minta izin menjual kue lagi.

" Kuenya Pak... Kuenya Bu... Kuenya kak... Cuma selibu satu."

Disisi lain sebuah mobil berhenti di depan Iki untuk membeli kue.

" Dek, berapa kuenya satu?" Kaca mobil belakang terbuka.

" Kue Iki selibu satu paman, paman mau beli belapa? "

" Paman mau beli semua kue kamu." Paman itu memberikan uang 100 ribu

" Ini kebanyakan paman, Iki ndak bisa hitung."

" Uangnya untuk kamu simpan saja, saya kasian kamu jalan jualan kue sendirian."

" Kalau begitu makasih ya paman sudah beli kue Iki." Lalu Iki berjalan pulang.

" Doni, carikan saya data anak tadi. Aku rasa wajahnya mirip seseorang." Perintahnya.

" Baik Tuan."

To Be Continued

Hai hai semuanya~
Saya kembali membawa cerita baby pertama saya nih. Akhir akhir ini sebagai reader saya banyak membaca cerita babyboy, mulai ada yang transmigrasi di novel macam Ian di cerita Become Baby Boy dari Imskyly dan masih banyak lagi.

Tunggu terus ya dan jangan lupa votment biar saya semangat nulis cerita ini.

Bay bay~

Cute's BabyBoy (Up Sesuai Mood) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang