Mereka ber4 duduk di ruang tamu dengan Iki di pangkuan Raka.
" Jadi ayah... Anak siapa yang ayah culik." Pertanyaan sang sulung dengan gamblang nya membuat Raka menatap tajam.
" Jangan sembarangan Ricky! Dia adalah adik kandungmu, anak yang dilahirkan oleh ibumu sebelum kami cerai! " Jawaban marah Raka membuat Iki takut.
" Ayah~ jangan malah-malah, Iki takut."
" Maafkan ayah ya membuat Iki takut, nah Iki ayo kenalan sama abangnya Iki."
" Emm.... Halo abang nama Iki Rizky Wila Febliant. Salam kenal abang, nama abangnya siapa? " Suara panah menembus jantung 2 lelaki beda usia itu.
" Nama abang Ricky Mahendra Febriant abang pertamamu dan ini-"
" Nama abang Derick Gerry Febriant, abang keduamu. Salam kenal adek kecil."
Dan akhirnya mereka harmonis seperti keluarga pada umumnya walaupun tanpa seorang ibu disisi mereka.
" Abang, emang benel yang dibilang ayah kalau ayah dan ibu udah celai. Emangnya celai itu apa?" Pertanyaan itu membuat mereka terdiam.
" Nak, jangan dipikirkan yah. Nanti kamu jadi pusing belum waktunya kamu tahu itu, ok?" Bujuk Raka.
" Baik ayah. Ayah bolehkah Iki makan? Iki belum makan dali tadi, soalnya Iki bobok." Raka melihat jam di ponselnya dan ternyata sudah waktunya makan siang.
" Ya udah, ayo kita makan, pasti bibi sudah masakin kita makanan." Raka menggendong Iki menuju ruang makan diikuti oleh Ricky dan Derick dibelakangnya.
Di meja makan, terdapat berbagai makanan barat. Biasalah orang kaya.
Kecuali sebuah mangkuk berisikan bubur dan dot buat si bayi. Mereka makan dengan celotehan si kecil yang terus membuat disekitarnya gemas.
Setelah makan, mereka duduk dengan Iki yang anteng bermain mobil-mobilannya. Mereka yang melihat Iki sedang bermain, mulai memasang wajah serius.
" Jadi ayah... Gimana dan kapan ayah tahu kalau Iki adalah anak ayah."
" Saat itu ayah dan Doni seperti biasa mau ke kantor, dan ayah lihat Iki sedang jualan kue dijalan. Karena kasihan, ayah membeli semua kue Iki agar Iki cepat pulang. Karena ayah rasa wajahnya mirip seseorang dan ayah menyuruh Doni untuk mencari data Iki. Dan ternyata ibumu membuang adikmu di panti setelah melahirkannya."
" Pantesan aja, kenapa ayah tahu Iki anak ayah. Ternyata ibu sudah keterlaluan pada adik kita apalagi membuangnya di panti setelah Iki dilahirkan."
" Ricky, Derick. Jaga adik kalian baik-baik, jangan sampai keluarga ibumu tahu keberadaan Iki, apalagi keluarga kita yang lain pasti ingin memonopoli Iki kita yang imut."
2 lelaki itu mengangguk dan melirik Iki yang kelelahan bermain.
" Ayah, Iki ngantuk." Adunya sembari menggosok pelan matanya.
" Iki jangan digosok matanya, nanti sakit lho. Ayo kita bobok siang." Raka menggendong Iki seperti bayi sambil naik lift. Setelah sampai di kamarnya, Raka mulai pelan-pelan meletakkan Iki yang mulai tertidur nyenyak tak lupa ia memasukkan pacifier ke mulut Iki. Pipi Iki mulai bergerak setelah merasakan silikon itu di mulutnya.
Setelah memastikan Iki tertidur, Raka mulai keluar dan menutup pintu kamar dengan pelan.
Dalam tidurnya Iki bermimpi, ia berada di taman bunga yang indah dan Iki melihat sesosok wanita cantik berbaju putih menghampirinya.
" Tante tahu ndak ini dimana? Bukannya tadi Iki bobok siang." Tanya Iki. Wanita itu tersenyum.
" Sayang, ini adalah mimpi. Ibu hanya menyampaikan permintaan maaf ibu pada Iki karena telah menitipkan Iki di panti." ternyata wanita itu adalah Rani
" Jadi ibu adalah ibu Iki? Kok ndak kasi tahu Iki."
" Sayangnya ibu, ibu nggak bisa bilang sama Iki karena ibu sudah di surga. Tolong sampaikan permintaan maaf ibu untuk ayah dan abang Iki ya." Mata Rani berkaca-kaca lalu mulai terbang.
" Iki sayang, ibu akan selalu dihati Iki."
Dan mimpi itu berakhir dengan Iki yang terbangun terisak memanggil ibunya.
" Huwaaaa~ ibu jangan pelgi tinggalin Iki. " Mendengar suara tangisan tuan kecilnya bodyguard yang berada diluar itu langsung masuk menggendong Iki menuju lantai bawah. Suara tangisan Iki membuat orang-orang yang diruang tamu itu melihat kearah Iki.
" Siapa dia nak? Apa kamu menculik anak orang."
" Mah, dia adalah anakku dan Rani. Rani telah membuangnya setelah kami berpisah 4 tahun lalu."
Raka menghampiri Iki dan menggendongnya.
" Sayangnya ayah kenapa menangis? Coba cerita sama ayah."
" Tadi hiks... Iki mimpi ibu telus ibu bilang maaf kalena titip Iki hiks.. Di panti. Kalena ibu bilang ibu di sulga." Tangisan Iki terdengar lagi.
Jawaban Iki membuat mereka terdiam, ternyata selama ini Rani menyembunyikan sakitnya dan sengaja berpisah dengan Raka.
" Nak, ada nggak ibu titipkan pesan buat ayah dan abang? " Tanya Raka dengan hati-hati.
" Iya, ibu bilang ibu minta maaf sama ayah dan abang. " Setelah menenangkan Iki, Raka mulai memikirkan beberapa menit lalu sebelum Iki bangun tidur.
Beberapa menit lalu...
Beberapa mobil mulai memasuki perkarangan mansion Raka. Raka yang mulai melihat dari jendela kaget. Bagaimana tidak kaget? Orang tua, abang-abang, istri abangnya dan para keponakan Raka mendatangi mansion nya tanpa memberitahu.
Raka langsung menyambut mereka dengan pandangan tak suka.
" Mah, pah, ngapain kerumah Raka nggak kabarin dulu."
" Papah hanya ingin mengunjungi kalian, emang nggak boleh? "
" Nggak bolehlah kami sibuk dengan kesibukan masing-masing."
" Nak, kamu nggak boleh gitu. Kami hanya mengunjungi kalian karena kami hanya ingin tahu kabar kalian setelah ditinggal Rani."
" Mah, jangan lagi ungkit lagi dia, Raka nggak suka." mereka semua duduk di ruang tamu setelah lelah berdiri.
Lalu terdengar suara tangisan dari lift. Begitulah ceritanya.
Ke beberapa menit sekarang....
Iki menatap orang-orang asing itu -menurut Iki, lalu memalingkan wajahnya karena malu.
" Nak, bisakah kamu kenalkan dia pada kami? " Tanya Gloria, Mamah dari Raka.
" Mah, pah dan kalian, kenalkan dia anak bungsu ku dan Rani. Rizky Wira Febriant, nah Iki ayo kenalan sama nenek dan kakek." Bujuk Raka.
" Halo kakek dan nenek, nama Iki Lizky Wila Febliant."
" Ahh~ imutnya cucuku." Raja, papah dari Raka menganggukkan kepalanya setuju.
" nak, kenalkan nama papa Felix Leo Febriant dan ini nama mama Amy Chyntia Febriant. Dan ini kakak dan abang kamu, Bella dan Jhonson."
" nak, kenalkan nama papi Leo Glory Febriant, nama mami Cindy Clara Febriant. Dan ini nama abang kamu, Alex dan Alexis, mereka kembar loh."
" Kita bisa kenalkan diri sendiri." Protes anak mereka.
" Benar tuh."
Sang kakek mulai merebut Iki dari Raka dan memonopoli Iki sendiri. Melihat itu sang nenek, abang-abang Raka dan anak mereka mulai protes.
To Be Continued
Hai hai semua~
Siapa nih yang nungguin cerita baby Iki?
Maaf banget ya kemarin belum sempat ngetik apalagi pagi ini harus ambil obat dulu di puskesmas biasalah lagi alergi.
Dan makasih juga buat kalian yang telah membaca cerita baby Iki.
Bay bay~
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute's BabyBoy (Up Sesuai Mood)
General FictionRizky Wira F. adalah bocah 4 tahun. Keimutan dan kecadelannya membuat orang disekitarnya menyukainya. Namun, bocah yang dipanggil Iki tersebut belum merasakan kasih sayang orangtua karena orangtuanya bercerai sebelum Iki lahir dan ibunya membuangnya...