Sayang Sean.

462 30 0
                                    

Sean Rakhasa, laki-laki manis dengan surai hitam nya yg panjang dan gigi kelincinya ketika sedang berbicara, cantik dan tampan secara bersamaan.

Ia hanya hidup bersama sang Ayah dan neneknya, namun Ayahnya tak pernah ada dirumah. Nenek selalu berusaha untuk meyakinkan Sean bahwa Ayahnya baik baik saja diluar sana, Ayahnya sedang bekerja untuk nya.

Sean tersenyum lebar saat sahabatnya datang mendekatinya, Sean segera berdiri dan berlari kecil menuju sahabatnya.

"Xenon!" Teriak Sean sembari berlari kecil, memeluk sahabatnya yg lebih pendek darinya.

Xenon Madhava, laki-laki manis dengan rambut hitam legam pendek dan bibir kecil nya yg manis ketika tersenyum. Ia adalah sahabat Sean, berusia 8 tahun beda 1 tahun dengan Sean.

"Sean! Ayo bermain. Xenon juga membawa roti untuk kita berdua." Ucap Xenon girang, walau lama tinggal di New York, sahabatnya ini sudah fasih dalam berbahasa Indonesia.

"Xenon membawa roti? Sean membuatkan Xenon pudding caramel! Xenon pasti suka." Ucap Sean tak kalah girang. Xenon menatap Sean berbinar, dengan cepat lelaki lebih pendek darinya itu menarik lengan nya lalu berlari menuju kebawah pohon yg rindang.

Mendudukkan dirinya mereka disana sembari tertawa riang, menaruh tas mereka masing masing diatas rerumputan.

Membuka kotak bekal mereka, Sean menyodorkan kotak bekal miliknya. Terdapat dua buah pudding caramel dan potongan mangga.

"Apakah Sean yg membuatnya?" Sean mengangguk, jangan salah. Sean selalu membantu neneknya memasak di dapur, jadi ia sudah ahli dalam motong memotong, jangan khawatir.

"Apakah tangan Sean terluka?" Khawatir Xenon dengan cepat Sean menggeleng lalu tersenyum membuat gigi kelincinya terlihat.

"Tidak! Sean kan sering membantu nenek memasak. Makanlah pudding nya, enak kok!" Yakin Sean membuat Xenon mengangguk, menerima suapan pudding dari Sean.

Mata Xenon berbinar takjub dengan pudding caramel buatan Sean, "Sean ini sangat lezat! Aku menyukainya!" Sean tersenyum lebar namun pipinya memerah, Sean memang anak yg pemalu.

Xenon memeluk Sean saat Sean ingin menyuapi Xenon lagi, Sean sontak terkejut dengan serangan mendadak Xenon.

"Terima kasih, Sean. Xenon menyukai pudding buatan Sean, pudding ini hanya milik Xenon, kan?" Tanya Xenon saat melepaskan pelukannya pada Sean, Sean pun mengangguk.

"Hum! Pudding ini spesial milik Xenon saja." Ucap Sean, Xenon tersenyum lalu kembali membuka mulutnya saat Sean menyuapi nya.

"Sehabis ini ayo bermain petak umpet, kali ini biar Xenon yg jaga!" Ajak Xenon, Sean tersenyum lalu mengangguk.

-Teddy Bear.-

Sean dengan seragam sekolah berjalan keluar rumahnya menuju sekolah, berjalan dengan langkah girang akan bertemu dengan Xenon di sekolah.

Sampai didepan gerbang sekolah, menyapa satpam penjaga gerbang lalu masuk. Pemandangan pertama yg ia lihat adalah Xenon yg jadi bahan rebutan para perempuan, Sean mendengus lalu berjalan pada rumbungan itu.

"Lepaskan Xenon!" Ketus Sean sembari mendorong pelan bahu perempuan yg menggandeng lengan Xenon.

"Sean jangan mengganggu kami! Jadi Xenon, kamu ingin duduk dengan siapa? Aku atau Natta?" Xenon menatap kedua perempuan didepannya lalu mengalihkan perhatiannya pada Sean yg sekarang menggandeng lengannya.

"Ayo Sean, kita duduk bersama!" Sean yg menatap tajam kedua perempuan itu lalu menatap Xenon. Tersenyum tipis lalu mengangguk, tentu saja kedua anak perempuan itu menatap tak percaya kepada Xenon.

Xenon mengajak Sean ke kelas, Sean sempat menjulurkan lidahnya pada kedua perempuan itu. Tentu saja kedua perempuan itu berniat mengejar Sean namun Xenon ikut menoleh kearah mereka dengan tatapan bingung membuat kedua perempuan itu diam kembali.

Sean tertawa kecil mengalihkan perhatian Xenon, "Sean kenapa tertawa? Ada yg lucu?" Tanya Xenon polos, Sean menggeleng lalu mengajak yg lebih pendek ke kelas.

"Katakan, apakah Xenon menyayangi Sean?" Tanya guru mereka, Xenon menatap teman temannya lalu beralih pada Sean yg berada disebelahnya.

"Iya! Xenon sangat menyayangi Sean, apakah Sean juga?"

"Hum! Sean juga menyayangi Xenon!" Balas Sean, membuat kelas mereka membuat guru dan teman teman mereka gemas.

"Sean, ayo tetap bersahabat. Xenon hanya punya Sean, Xenon sangat menyayangi Sean, Sean jangan berubah ya?" Bisik Xenon kepada Sean, Sean tertawa pelan lalu mengangguk.

"Sean tidak akan berubah, Sean juga sangat menyayangi Xenon. Sebesar Bumi." Ucap Sean sembari memperagakan sebesar apa rasa sayangnya kepada Xenon.

"Xenon sayang Sean, Sean tidak boleh bersama orang lain. Hanya Xenon yg boleh bersama Sean."




















-Teddy Bear - tbc... -





















Teddy Bear. - SBJNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang