"Yunhooooooo!!!" Langkah Yunho yang akan masuk ke dalam ruangan terhenti mendengar teriakan Wooyoung.
"Hap!!"
Yunho memutar bola matanya dan membiarkan Wooyoung memeluknya, meski pelukan Wooyoung terasa agak erat.
"Kudengar kalian menang dari Yonsei? Apa benar?" Wooyoung melepaskan pelukannya dan menyengir. Yunho menghela napas pelan kemudian mengangguk.
"Kau terlihat tidak senang dengan kemanangan kalian.." Wooyoug mengikuti langkah Yunho dan duduk di sampingnya.
"Biasa saja..."
"Akh!! kenapa kau memukulku?"
"Biasa saja kau bilang? Yaish anak ini, kau tidak tahu betapa sulitnya menembak?" Heboh Wooyoung melihat reaksi Yunho.
"Menghadapi Subin hyungie lebih sulit.."
"Owh.." Wooyoung langsung terdiam mendengar ucapan Yunho. Melihat reaksi Wooyoung membuat Yunho tersenyum simpul.
"Kau ini..."
⸻
" Apa maksudmu jika si kucing selokan itu menggoda tuan muda?" Sosok itu mengeram rendah, kedua matanya menatap sosok di depannya dengan tajam.
"Yeah, kau tahu sendiri bukan jika tuan muda Yunho memang memiliki peromon yang sulit di hadapai bukan?" Ia menyeringai melihat reaksi pria dengan rambut blonde di depannya.
Eric.
" Rasanya aku ingin menyembunyikan tuan muda jika semakin banyak lalat yang menghampirinya..." Gerutu Eric dengan wajah datarnya. Sunwoo menahan tawanya mendengarnya, selama ini dia tidak pernah melihat sisi lain Eric seperti ini.
Bukankah akan semakin menarik jika pria itu juga masuk dalam skenario tuan muda mereka?
"Lalu Juyeon diam saja melihat si kucing itu menggoda tuan muda?" Sunwoo mengangguk kemudian akhirnya ia terbahak melihat wajah Eric semakin mengeras.
Bahkan dia memanggil Juyeon tanpa embel-embel 'hyung'
⸻
Jam istirahat pun tiba, semua mahasiswa di UK berhambur ke kafetaria fakultas mereka masing-masing. Ada juga mahasiswa yang ke kafetaria fakultas lain, seperti biasa, mereka ingin menikmati menu yang berbeda.
Begitu pula dengan Mingi dan lainnya minus Eric. Entah kemana pria itu pergi, mereka berjalan bersama menuju kafetaria dan selalu menarik perhatian para kaum hawa.
"Jadi klub menembak berhasil mengalahkan klub Yonsei?" Christ angkat bicara, San melirik pria itu sekilas.
"Menurut berita yang berhembus, seperti itu.." Zuho menimpali.
"Wah benar-benar tidak terduga.."
"I mean, sejauh ini klub penembak kampus kita kurang peminat dan anggotanya hanya itu saja tapi kali ini mereka benar-benar seakan bangkit dari bayangan hitam itu.."
"Tahun lalu Yunho tidak ikut latih tanding di Yonsei.." San angkat bicara dan membuat Mingi mendelik ke arahnya.
"Maksudmu putra bungsu ketua Jung?" Tanya Zuho, San mengangguk.
"Memangnya dia jago menembak?" Itu Christ yang bertanya dan jangan lupa bagaimana ekspresi San dan Mingi. Terutama Mingi yang sudah pernah mendengar secara langsung bahwa Yunho sejak kecil sudah di latih oleh kakaknya menggunakan senjata api.
⸻
Wooyoung terdiam di kursinya, makanan yang mereka pesan sudah tertata dengan rapi, bahkan terlampau rapi menurut Wooyung.