Kediaman Hwang_ Living room
Entah angin apa keluarga Jung kini menerima undangan dadakan ke kediaman keluarga Hwang, tepatnya keluarga dari sisi sang ibu. Ruang tamu yang terlihat mewah itu terlihat hening dan para penghuni yang ada disana sepertinya sangat sulit untuk sekedar mengucapkan beberapa kata.
Dua kepala keluarga itu hanya saling tatap dan sesekali Hwang in yeop melirik sekilas ke arah Yunho kecil yang merupakan keponakannya yang sudah sangat lama ia cari sampai-sampai kemana pun Uknow membawanya, dia akan muncul di tempat itu.
" Jadi-" Uknow yang memecah keheningan sekaligus menarik semua atensi yang ada di tempat itu, bahkan Subin yang sebenarnya sangat malas ke tempat ini harus ikut karena si bungsu juga ikut, minus Jaehyun.
" Apa yang ingin kau bicarakan In Yeop-ah? Kau tahu sendiri situasi sekarang sepertinya cukup rumit apalagi.." Uknow menoleh, menepuk lembut pundak putra bungsunya, Yunho.
" Aku sebenarnya tidak peduli dengan masalah kalian tapi melihat bingkai besar itu membuatku sedikit kesal, kenapa juga mommy dilahirkan di keluarga seperti ini.." Komentar Yunho sembari melihat bingkai besar yang ada di ruangan itu.
Uknow maupun yang ada di tempat itu membatu, terdiam mendengar ucapan yang keluar dari mulut Yunho yang bahkan Subin sendiri pun tidak memprediksi kalimat itu keluar dari mulut adiknya.
" Jung Yunho.." Itu Uknow yang angkat suara, si bungsu menoleh tapi kali ini etikanya benar-benar di luar kendalinya.
Semua yang ia pendam selama ini seperti ingin meledak begitu saja.
" Yunho-"
" Jangan memanggil namaku." Potong Yunho cepat, ia membalas tatapan mata itu, entah apa yang pria itu pikirkan tentangnya tapi dia tidak peduli sama sekali.
"Aku tidak pernah melihatnya seperti ini.." Pikir Subin, tapi ia membiarkan adiknya begitu saja.
" Aku tahu jika kau pasti marah dengan hal ini tapi darah yang mengalir ditubuhmu juga merupakan bagian dari keluarga Hwang.." Ucap In yeop kembali, sejujurnya saat ini dia tidak bisa berpikir jernih mengenai kehadiran keponakannya.
Bayangkan saja bagaimana segala usaha yang ia lakukan demi menemukannya?
Dan usahanya saat ini telah membuahkan hasil meski hal itu diluar bayangannya.
Yunho terdiam sejenak kemudian ia melihat ke arah sang kakak, " I knew it baby.." Komentar Subin ketika ia melihat ke arah Yunho, bahkan sang ayah tidak bisa memahami kedua putranya sedang membicarakan apa.
" Hah merepotkan.." Subin berdiri dari tempatnya dan menatap sang ayah.
" Dad, sepertinya aku harus membawa bayiku keluar dari rumah ini." Ujar Subin. Yunho langsung berdiri.
" Tinggallah di tempat ini, Yunho-ssi."
Semua mata tertuju ke satu titik, itu Hyunjin.
" Pintu rumah ini selalu terbuka untukmu, jika kau bosan tinggal di mansion besar yang dingin itu, datanglah ke rumah ini. Aku dan otto-sama akan selalu menyambutmu." Lanjutnya dengan seringai tipis di wajahnya.
Uknow yang melihatnya hanya bisa mengusap wajahnya, kehidupan anak muda jaman sekarang benar-benar di luar nalarnya. Bahkan iparnya sendiri membisu dengan kejadian ini.
" Im so sorry, daddy." Yunho menatap wajah sang ayah dengan senyum tipis kemudian Subin pun meraih pergelangan tangan adiknya dan menariknya untuk meninggalkan ruangan ini.
" Never mind baby. Segarkan dulu isi kepalamu.." Uknow hanya berdiri di tempatnya, ia menatap kedua punggung putranya yang sudah keluar dari ruang tamu.
Ia kemudian menoleh dan menatap si empunya rumah, " Kurasa kau sudah tahu jawabannya In Yeop-ah.."
In Yeop menghela napas kasar, ia membalas tatapan Uknow, " Dia mewarisi hampir semua sifat Boa noona.."
⸻
Jaehyun menatap wajah Subin dengan tatapan menuntut.
Hari ini dia merasa sesuatu sedang terjadi karena dia benar-benar kehilangan jejak sang adik dan untung saja dia memutuskan untuk mengunjungi apartemen Subin, hasilnya?
Dia melihat keduanya berjalan beriringan di koridor apartemen dan ekspresi wajah si bungsu terlihat sedang tidak baik-baik saja, apalagi kehadirannya diabaikan olehnya.
" Siapa yang menganggunya sampai memang wajah datar seperti itu?" Tanya Jaehyun on point.
Subin menopang sisi kepalanya, " Mereka sudah mengetahui semuanya." Jawab Subin, Jaehyun otomatis terdiam dan membisu. Isi pikirannya melayang ke satu sosok yang selalu membuatnya merasa jengkel jika mengingatnya.
" Mereka bertemu?"
Rasanya saat ini dia ingin memeluk erat adiknya tapi mengingat bagaimana sifat si bungsu, dia akan mengurungkan niatnya tersebut.
" Kami berkunjung di rumah itu lagi.." Ada sedikit jeda dari cara bicara Subin, Jaehyun langsung menghempaskan punggungnya di sandaran sofa.
"Oh god.." Gumam Jaehyun tidak habis pikir.
" Baby sendiri yang menerima tawaran mereka, sepertinya dia hanya ingin memperjelas dari informasi yang dia dapatkan sendiri." Tambah Subin.
Rahang Jaehyun terjatuh medengarnya, tunggu sebentar.
Sepertinya ada yang aneh disini.
" Wait a minute hyung.." Jaehyun kembali meluruskan punggungnya.
"Informasi? Maksudmu baby Uno?"
"Dia membentuk beberapa pengawal menjadi informannya, sejak lama.." Jelas Subin, terselip nada bangga di intonasi suaranya.
" You mean..."
" Yunho baby sudah menyelidiki masalah ini sejak awal?" Tebak Jaehyun dan langsung menutup mulutnya melihat anggukan kepala Subin.
" Sulit di percaya.." Bisik Jaehyun mendongak melihat ke arah lantai 2.
Adiknya yang selama ini mereka lindungi dengan segala cara ternyata di balik itu dia juga mengumpulkan informasi tentang rumitnya keluarga mereka sampai-sampai membuatnya speechless seperti ini.
" Hyung, apa dia benar-benar bayiku?" Tanya Jaehyun dengan ekspresi tidak percaya.