" A-apa?? " Hwang in Yeop sedikit tergagap mendengar ucapan Subin.Bukan hanya dia, semua yang hadir disana langsung riuh setelah pengumuman mendadak itu. Sudah menjadi rahasia umum jika mereka selalu penasaran wujud dan rupa anak bungsu keluarga Jung.
Siapa sangka jika mereka mengetahuinya di tempat yang tidak pernah mereka bayangkan.
"Jangan bercanda!! " Hyunjin sedikit berteriak, ini tidak mungkin terjadi.
Subin menoleh, " Inilah yang terjadi. "
Tubuh Hyunjin seakan disiram air es, " A-apa itu benar? " Ia melihat ke arah Yunho. Berharap pria itu menyangkalnya tapi sayangnya tidak.
"Itu benar. Aku si bungsu yang kalian cari-cari dan Subin hyung-" Yunho menatap wajah sang kakak.
" Bagaimana hyung menjelaskan kenapa banyak lukisan dinding di tempat ini terpajang yang memiliki ciri khas oka-sama. " Wajah Yunho yang lembut memperlihatkan raut serius.
Ah, Subin melupakan satu hal.
Yunho sangat detail jika mengenai hasil karya sang ibu.
"Nanti hyung-"
" Dan kenapa wajah anda sangat mirip dengan si pemilik lukisan? " Yunho menyela sang kakak dan langsung berbalik melihat si pemilik pesta yang sedang membatu di tempatnya.
Apa benar pria itu anak dari kakaknya?
Hanya pertanyaan itu yang berputar di kepalanya karena selama ini dia selalu berusaha mencari keberadaan si bungsu.
Selama ini dia selalu mencari dengan segala cara hanya untuk melihat keponakannya. Lebih tepatnya, ia ingin mengambil keponakannya.
Entah apa alasannya.
Semua mata mengarah ke Yunho, bahkan lidah Hyunjin dan Subin terasa keluh. Keduanya terdiam dengan alasan yang jauh berbeda.
"Kau... "
Hwang in Yeop berjalan turun dan menghampiri Yunho, Subin langsung bergerak dan berdiri di depan Yunho.
Kening Yunho mengerut melihat reaksi sang kakak.
" Menjauh darinya. " Ujar Subin menatap nyalang ke arah In Yeop.
Langkahnya terhenti, ia menelisik dengan teliti sosok Yunho.
"Sulit kupercaya.. " In Yeop melihat ke arah putranya.
Hyunjin
Pria itu menatap penuh makna ke arah Yunho.
"Pantas saja aku merasa bahwa kau mirip dengan seseorang.. " Ia menyisir rambutnya ke atas. Katanya menyalang tajam.
" Ternyata kau putranya.. " Lanjutnya ditambah dengan kekehan kecil.
"Bagaimana ini, aku semakin menginginkannya.. " Ucap Hyunjin yang hampir semua tamu undangan mendengarnya. Bahkan Mingi dan San pun mendengar dengan jelas.
Keduanya terdiam di tempat karena orangtua mereka seakan melarang mereka untuk ikut campur.
Ini masalah sepertinya bukan masalah biasa.
" Oto-sama... " Hyunjin melihat ke arah ayahnya.
"Sepertinya pesta malam ini sudah selesai. Kita seharusnya menyambut sepupu manisku dengan sangat baik. "
In Yeop tahu betul arti ucapan putranya dan benar saja, mulutnya bergerak dan memberikan intruksi kepada seluruh pelayan untuk menuntun semua tamu undangan kembali ke kediaman mereka masing-masing.