48

1.5K 126 1
                                    

Seperti yang dikatakan didepan kamar mandi tadi kini mereka ingin berbicara di taman dekat rumah ashel.

Pusing yang dirasa oleh ashel, cape abis osis ditambah harus dihadapkan masalah dengan pacarnya.

Kini jam tiga sore cuaca pun mendung dengan cepat alden membawa motornya ke taman tersebut, tanpa ada pembicaraan satu sama.

Tiba di taman keduanya duduk di bangku dan saling memandang ke depan.

"seperti yang aku udah bilang dikelas, kalo yang kamu liat itu karna aku pake hospotnya buat ml" alden memulai pembicara

"maaf selalu nyakitin kamu, maaf belum bisa jadi pacar yang kamu inginkan"

"sebelum kita terlalu jauh, dan aku takut kamu jauh lebih sakit jadi kalo kamu ingin kita pisah aku terima"

Ashel hanya mendengarkan alden ngomong ia sudah tidak tau harus berbicara apa

Hening karna kedua sama sama diam, alden menunggu jawaban ashel

"aku bingung sama kamu sejahat apa si kamu sampe bilang "aku takut kamu jauh lebih sakit" bukannya kalo hubungan emang ada plus minusnya ya"

"mau berulah apa lagi emang kalo kita masih terus bareng"

akhirnya ashel buka suara juga

"bukan gitu maksud aku, ya takut aja bikin kamu makin sakit kalo terus bareng"

"kalo kamu mikirnya gitu, hindarin dong yang bikin sakit hati bukannya nyerah gitu aja"

Karna alden diam ashel kembali berbicara

"kalo mau putus gausah segala alesan takut nyakitin aku"

"shel bisa ga si kamu ngerti maksud aku, aku juga gamau putus sama kamu kalo bisa ya kita bareng terus aja"

"gimana bisa ngerti sama omongan kamu yang takut aku sakit hati tapi kelakuannya gitu kalo takut bukannya ngehindar ya"

"iya maaff terus mau gimana sekarang"

"break aja" ucapan ashel membuat alden menengok ke arahnya

"serius" tanya alden

"ya mau gimana lagi"

"berapa lama shel"

"ya perbaiki aja dulu masing masing tar kalo udah oke balik lagi" balas ashel

"beneran cuma break aja kan"

"iya alden, tadi so soan bilang udahin aja giliran diajak break nanya mulu"

"kan cuma omongan doang aslinya mah ga rela" ucap alden ia menggaruk kepalanya yang tak gatal

"dasar, yaudah aku pulang ya" ucap ashel sambil berdiri

"aku anter" alden ikut berdiri

"gausah deket"

"aku anter aja"

"udah mau ujan"

"gapapa"

"gamau, udah sana pulang"

"shel"

"pulang"

"iya iya"

"boleh peluk ga"

Ucapan alden membuat tatapan sinis ashel keluar

"buat terakhir kali nya" lanjut alden

"yaudah sini"

Keduanya berpelukan cukup lama, setelah itu ashel menunggu alden pergi baru ia jalan ke rumahnya.

"ayo bisa perbaiki lebih baik lagi" ucap alden di motor

Love In High School [delshel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang