Sesuatu tentang.. sederhana, bagiku.
;
Flashback on.
"Ngapain?"
Ariana celingak-celinguk melihat apa saja yang tengah Tama lakukan di dapur.
Laki-laki itu tersenyum sabar. "Menurut kamu apa yang sedang aku lakuin?" Tama menghela nafas. "Emmm, masak? Maybe." Jawab Ariana memasang wajah lugu. "Nah itu tau, kenapa masih nanya?" Tama melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda.
"Lah, siapa tau kamu cuma lagi berantakin dapur." Ariana memeluk Tama dari belakang membuat Tama memelankan aktivitas menggorengnya takut minyak di penggorengan didepannya mengenai tangan Ariana yang melingkar di pinggangnya.
"Kamu duduk anteng aja di kursi bar, nanti tangan kamu kecipratan minyak." Tama menutup teflon nya agar minyak panas tak melompat-lompat.
Ariana menggeleng, mengeratkan pelukannya pada laki-laki itu sembari cemberut meski Tama tak dapat melihat wajahnya.
"Gausah masak-masak dong, kan kamu habis pulang kerja, masa ga cape? Istirahat aja, nanti pesen makanan." Ujar Ariana bersamaan dengan Tama yang memutar tubuh menghadap Ariana.
"Sayang.."
Ariana mendongak menatap wajah Tama. Laki-laki itu menangkup wajah perempuan yang masih memeluknya itu. "Gausah pesen, ini udah terlanjur aku masak, nanti bakal mubasir kalo ini dibuang. Kamu tau aku cape kan? Nanti cerewetnya habis selesai makan aja ya, aku udah laper nih."
Ariana cemberut, melepas lengannya dari pinggang Tama. "Yaudah deh, aku duduk di kursi bar liatin kamu." Ariana berjalan dengan lunglai menuju meja bar lalu duduk di kursi. Tama tersenyum melihat tingkah Ariana yang neko-neko.
;
"Aaa..." Tama menyuapi sushi ke dalam mulut Ariana. Perempuan itu mengunyah hingga pipinya menggelembung chubby.
"Mau lagi?" Tawar Tama. "Ngga, udah kekenyangan. Kamu habisin aja, anak baik makannya banyak." Ucapan Ariana lagi-lagi membuat Tama tertawa kecil.
Beberapa menit kemudian Tama selesai makan. Ia meminum air putih dan membereskan meja bar. Sejenak Ariana menunggu Tama mencuci mangkuk, setelah selesai laki-laki itu kembali duduk di kursi bar bersama Ariana.
"Udah?" Tanya Ariana dan Tama mengangguk.
"Yaudah aku mau lanjutin cerewetnya ya.."
Tama berkedip beberapa kali, "Ari, gimana kalo kita nonton film aja?" Tawar Tama sebelum gadis didepannya itu mulai berbicara sampai esok pagi.
"Emm, boleh deh. Mau nonton di ruang santai aja?" Tanya Ariana yang berhasil terhasut.
"Ini jam berapa?" Laki-laki itu malah menanyakan jam.
Ariana melihat dinding dibelakang Tama dan mendapati jam yang jarumnya mengarah diangka 11.
"Udah jam 11 malam sih."
"Nonton di kamar aja yuk, nanti kalo ketiduran biar ga perlu pindah."
"Okay deal."
Tama berdiri hendak berjalan menuju kamar, hingga "Aaa gendongggg!!" Rengek Ariana merentangkan kedua tangannya.
Tama berbalik, tersenyum, berjalan mendekati Ariana dan kemudian membopong tubuh gadis itu dari depan. Berjalan menuju pintu kamar, membukanya, masuk kedalam, menutupnya lagi, dan terdengar suara pintu dikunci dari dalam.
Flashback off.
;
01/02/24

KAMU SEDANG MEMBACA
T
Romance- Setiap kali aku menutup mata, itu seperti surga yang gelap. Tidak ada yang sebanding denganmu. - Mulai: Sabtu, 30 September 2023 Selesai: - Oleh: Brelianna