Wacana Dadakan

63 4 0
                                    

Libur panjang dan kenikmatannya. Menurut kalian bagaimana kenikmatan di hari libur panjang? Tidur sehari penuh, my time, atau menghabiskan waktu dengan orang terkasih?

Apabila father mother menyebut maka kenikmatan libur panjang, adalah dengan menyimak interaksi para putra mereka. Wanita pemilik paras ayu yang tak luntur, walau telah memiliki lima putra itu seketika terbelalak kala menyadari suatu hal. Netranya lebih dahulu mengamati rinci-rinci keadaan, sang suami, dan kelima putranya.

Dehaman membuat kelima lelaki semula asyik dengan sendiri membuat mereka tersadar. Menyingkirkan hal membuat fokus sendiri dengan menjadikan fokus saat ini adalah satu-satunya wanita di.rumah.

"Ada apa, Ma?" tanya Papa dan keempat putranya kompak. Tak ingin kalah dari keempat kakaknya, si bungsu juga menatap penuh tanya wanita memangkunya.

Hening melanda kala Mama Gigi ragu dengan reaksi lain akan diberikan. Netranya mengedar gelisah padahal dia yang meminta atensi sendiri.  Mama Gigi membasahi bibir kala ragu justru tiba-tiba disela keberanian dadakan.

"Kenapa, Ma?" ulang Jamal menyampaikan pertanyaan sang papa, karena barangkali sang mama tak mendengarkan dirinya.

Mama Gigi masih merasa ragu walau putra keduanya telah mengulang pertanyaan. Kening si sulung mengernyit, curiga apabila ada berita di luar ekspektasinya.

"Mama hendak bilang kalau mengandung lagi, ya?" Dimas bertanya dalam sekali tarikan nafas. Sukses membuat sang mama terbelalak terkejut, serta sang papa melirik curiga sang istri.

"Ma?" panggil Juan meminta kepastian.

"Tidak! Bukan begitu," sela Mama Gigi sebelum penuturan jauh dari topik akan dia bahas terucap.

"Lalu ada apa, Ma?" Kini berganti si putra keempat yang bertanya.

"Kalian mandilah dan ayo kita bergegas ke villa di Bandung!" perintah Mama Gigi membuat seketika dirinya dijadikan objek pandang.

"Ma?" seru Dimas, Jamal, Juan, dan Rafathar secara spontan bersamaan.

"Kenapa? Mama udah cek kalian gak ada jadwal kok. Rafa udah Mama bilang ke guru les dan sekolah kalau libur sementara. Papa udah Mama cek ke Om Merry katanya aman. Aa, Mas, dan Abang juga gak ada acara atau kerjaan kok setelah Mama cek. Jadi... Cepat bersiap!"

Dengan keheranan dan gemas karena sang Mama yang telat membagikan informasi, sehingga berujung menjadi informasi dadakan. Atau lebih tepatnya informasi rahasia dengan kesengajaan Mama Gigi?

Mama Gigi tersenyum puas dengan hasil kerja rahasianya. Dia sebenarnya berencana menyampaikan keinginan liburan jauh-jauh hari. Tetapi kala teringat dengan kebiasaan keluarga kecilnya, yang hobi merencanakan liburan tanpa wujud. Membuat dia mantap mengatur sendiri lalu menyampaikan saat hari diatur tiba.

"Ma, kita beneran ke Bandung bukan?"

Juan mengedarkan pandangan ke sana kemari mencari tanda. Netranya berbinar kala menemukan tanda jalanan. "Loh Ma... Bogor? Tapi katanya ke Bandung."

"Eh iya Mas baru nyadar ini ke Bandung rute-nya."

"Ma..." kata Dimas menahan gemas.

"Tapi kalau di ingat-ingat Mother Father kan emang punyanya di Bogor, kenapa kita percaya kalau punya di Bandung?"

Mama Gigi dengan santai mengayunkan bahu acuh. Sang suami yang asyik menyetir hanya menggelengkan kepala heran. Mobil diisi dengan celotehan random hingga menyisakan Mama dan Papa Gigi yang terjaga hingga tiba di Bogor.

Kembar Beda Generasi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang