-17

2.8K 176 4
                                    


Happy reading.

: terungkap.

"Panas bet sumpah" ujar quen. dengan dahi yang sudah di penuhi keringat.

Mereka sedang melakukan upacara di pagi hari pada hari Senin. Quen ingin sekali melakban mulut guru yang sedang mengoceh di depan.

"KALIAN JANGAN SAMPAI SEPERTI MEREKA. KALIAN HARUS LEBIH RAJIN, LEBIH TAAT, DAN LEBIH SOPAN"

"LIAT! LIAT ANAK ANAK DI SAMPING BAPAK! KALIAN PASTI TAU, BETAPA NAKAL DAN TIDAK SOPAN NYA MEREKA!"

"KALIAN ADALAH GENERASI MUDA! KALIAN SUDAH DI PERCAYA UNTUK MENJADI GENERASI YANG LEBIH BAIK! JANGAN SAMPAI–blablablabal...."

"Perasaan dari tadi itu terus deh yang di bilang" quen menatap lima lelaki yang berdiri di samping sang guru. Inti moon sword.

Murid murid VHS sudah tidak heran akan kejadian itu, setiap hari Senin kelima murid tersebut akan berdiri di samping guru, bahkan ketika hari hari biasa-pun, siswa/I selalu melihat inti moon sword yang keluar masuk ruang BK.

Ting!

Ting!

Ting!¹⁰⁰⁰

Ketika sang guru meninggal kan lapangan upacara setelah murid murid hormat, secara bersamaan notif masuk ke dalam ponsel seluruh siswa/I yang berada di lapangan. Mereka secara bersamaan mengecek ponsel tanpa memperdulikan upacara yang masih berlanjut. Lagian guru nya juga sudah pergi kalau kata mereka.

'Gila anjir, nggak nyangka woy.'

'Gila rencana nya, gue aja sampai percaya.'

'biar apa gitu?'

'ya biar bisa sama ketua moon sword lah'

'ppl ternyata'

'ppl apaan?'

'polos polos lonthe'

Quen mengecek ponsel miliknya yang juga berbunyi. Quen melihat sebuah Vidio yang memperlihatkan dua orang berbeda gender yang berada di gudang sekolah.

Quen menatap jijik layar ponsel nya ketika menampilkan sang wanita yang sengaja mengacak penampilan nya. Dan apa ini?! Dengan lancang nya sang wanita mencium leher sang lelaki hingga meninggalkan jejak lipstik di kerah seragam sang pria. Namun sang lelaki masih saja tertidur.

"Anjir, emang bowleh" ujar iren ikut menonton adegan demi adegan di layar ponsel nya.

"Lah? Gini doang? Aelah nggak seru atuh. Harusnya kan ada adegan celup nya" celetuk Leo mengila.

Ke empat inti moon sword menatap Leo tajam. Leo cengengesan di buat nya.

Seluruh murid VHS membuka ponsel nya dan menonton adegan di layar ponsel dengan serius. Kecuali king. Sudah dapat di tebak?.

Vidio kedua mulai terkirim bagi mereka yang telah menonton Vidio pertama hingga selesai. Setelah Vidio pertama yang menampilkan CCTV di gudang, kali ini CCTV di kantin sekolah!.

Vidio kedua menampilkan seorang lelaki yang tengah membawa nampan dengan lima jus di atas nya. Tiba tiba Dyah terjatuh di depan lelaki itu, lelaki yang masih menduduki bangku kelas sepuluh tersebut segera menaruh nampan yang ia bawa ke meja yang berada di samping nya dan segera menolong Dyah.

Gadis yang tengah terduduk di meja itu segera mengeluarkan sebuah botol kecil dan membuka nya, secara perlahan ia menumpahkan isi botol itu ke jus bewarna pink dengan mata yang menoleh ke sana ke mari, keadaan kantin yang lumayan sepi membuat gadis itu sedikit lega.

Quen menoleh ke arah king yang tengah tersenyum tipis menatap ke arah nya. Quen membalas senyuman king.

Tiba tiba terdengar suara toa yang berasal dari ruang audio sekolah, membuat para siswa/I menoleh ke gedung sekolah.

"Lo cuma di suruh ngasih perangsang aja susah banget" suara itu? Suara yang biasanya terdengar lemah lembut. Suara Dyah terdengar begitu jelas di rekaman itu.

Quen menoleh ke arah king yang terlihat kebingungan? Quen menoleh ke belakang. Ah..quen tau siapa pelaku yang menyalahkan audio sekolah.

"Ta-tapi kak, aku takut" cicit gadis terdengar ketakutan.

Salah satu siswi di barisan kelas XI IPA 3, menunduk dengan keringat dingin, rasa gugup menghampiri nya begitu saja. Tidak jauh berbeda dengan Dyah, ia terlihat panik ketika hampir seluruh siswa/I menatap nya dengan tatapan jijik. Ia mengepalkan tangannya ketika melihat senyum miring dari quen yang tertuju padanya.

"Aelah, kalau Lo nggak nurutin perintah gue.-"

"-gue akan sebar foto tubuh Lo di sosmed gue" lanjut Dyah mengancam.

"Ja-jangan kak, ak-aku bakal nurutin apapun, asalkan foto itu nggak kakak se-sebar" balas lawan bicara Dyah.

Terdengar suara kekehan. "Oke. Lo harus naruh perangsang di minuman warna pink waktu gue ngalahin perhatian".

"Ingat! Gue nggak mau denger kegagalan dari rencana kali ini!"

"I-iya kak"

"Good jalang"

Rekaman selesai dengan suara Dyah yang mengatai lawan bicara nya.

Seluruh siswa/I terlihat terkejut dengan apa yang mereka dengar, hanya quen. Hanya quen yang terlihat begitu tenang mendengar rekaman barusan, karena ini bukan pertama kalinya ia mendengar rekaman tersebut.

Seluruh mata menatap ke arah Dyah. Barisan upacara yang belum di bubarkan membuat seluruh siswa/I berdiri di tempat yang sama saat ini. Lapangan.

Dyah menggeleng dengan air mata yang bercucuran. Dyah berjalan Mundur. "ITU BUKAN SUARA AKU!"

namun pandangan siswa/I masih sama, terlihat datar namun tersirat tatapan jijik.

Dyah tidak mengerti apa yang salah? Ia tak tau jika gudang memiliki CCTV, ia hanya meretas CCTV koridor tempat yang ia lewati ketika menjalankan rencananya. Dan lagi, Dyah tidak tau jika CCTV di kantin lebih dari satu?.

"ITU EDITAN. AKU NGGAK PERNAH NGELAKUIN ITU!"

"KALIAN JANGAN PERCAYA SAMA HASIL EDITAN CEWEK ITU!" Tutur Dyah menunjuk ke arah quen.

Plak.

"Dasar jalang!" Desis iren setelah menampar pipi Dyah dengan cepat.

Lapangan terlihat semakin kacau dengan kejadian yang baru saja terjadi.

Quen menatap gadis yang baru saja datang. Quen menghampiri gadis berkalung tersebut.

Quen dengan cepat memeluk gadis itu. "Makasih. Kalau bukan karena Lo, mungkin hubungan gue sama king udah renggang"

Gadis berkalung tetesan air, membalas pelukan quen. Gadis itu mengangguk. "Sama sama quen cantik"

Quen menjauhkan kepalanya dan menatap gadis di hadapannya. "Hera ih"

Hera terkekeh sembari mengelus gadis yang lebih muda empat bulan darinya.

Mereka berdua asik dengan kesibukan mereka, tanpa memperdulikan ke adaan sekitar yang semakin riuh.

..........

Ia jarang up ya?.

: Pertanda istri cheng yi

ASTER or QUEEN || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang