-3

6.2K 274 1
                                    


Eeeee??
Dah, baca aja.

Happy reading.

:Big baby.

"Qu-quen"

"Quen"

"Sayaaaaaang"

"Kamu salah paham yaaank"

"Nggak sengaja itu~"

Mati Matian quen menahan tawa, ia tak marah hanya ingin bermain main sedikit.

"Pulang" suara dingin quen membuat king menegang.

"Qu-quen?"

"Pulang" tekan quen membuat mata king penuh dengan cairan bening yang dengan satu kedipan saja sudah turun.

"Quen?"

"Aku pulang sendiri" setelah mengatakan itu, quen berjalan meninggalkan king yang hanya mematung menatap punggung tegap gadis nya.

'ih..kok nggak di panggil sih? Pulang naik apa coba? Nggak bawa uang buat naik taxi lagi, tadi aja semua belanjaan pakai black card king'

'beneran nih nggak di panggil? Wah gila sih ni co-'

"Huaa..." Quen berhenti membatin begitu pun dengan langkah nya ketika mendengar suara tangisan seseorang yang di kenalnya.

Ketika berbalik ke belakang, dengan tiba tiba ia sudah di peluk dengan erat. Quen merasakan lehernya basah oleh air mata.

"King?" Ia mengusap punggung king yang bergetar hebat.

"Qu-quen...hiks...jah-hat" rengek king dengan terbata-bata.

"Jahatan mana sama yang pelukan sama cewek lain di depan tunangan nya?" Tanya quen mulai memancing.

"HUAA" Tangisan king mulai bertambah. Quen yang panik segera menenangkan king.

Quen benar benar tak menyangka, seorang king zeuzirgan Veneno yang terkenal dengan kekejaman, ke sadisnya, ke brutalnya dalam menghadapi musuh, dan sikap dingin bak kulkas berjalan dua puluh pintu, saat ini sedang menangis di tempat umum hanya karena masalah sepele. Padahal jika di bilang hubungan mereka dulu tak sedekat ini, namun? Aster juga tidak tau kenapa sifat king tak seperti yang di cerita kan dalam novel.

Sifat quen yang pemalu dan sifat king yang dingin membuat hubungan mereka tak begitu special. Namun berbeda dengan sekarang.

Orang orang yang berlalu lalang melihat mereka dengan pandangan yang berbeda beda, ada yang gemas, dan ada pula dengan tatapan aneh.

"King, udah" lirih quen mulai merasa malu.

King menjauhkan wajah nya dari ceruk leher quen. Quen menatap gemas lelaki di depannya ini, mata sembab, hidung merah dengan pipi yang sudah basah.

King menggeleng kan kepalanya. "K-king eng-enggak sengaja, qu-quen..hiks".

Quen mengangguk, lagian sedari awal ia hanya berpura pura kan?. "Iya, quen percaya, yaudah ayo pulang. Mana kunci?".

ASTER or QUEEN || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang