¤ 17 - Cruel Memories

102 20 16
                                    

Hei, Prue. Bagaimana kabarmu? Melihatmu aktif di media sosial akhir-akhir ini, aku senang kau baik-baik saja, dan tampak menikmati kehidupan barumu.

Oh ya, kulihat kau juga sudah berhubungan kembali dengan Ken. Ada yang ingin kusampaikan padamu mengenai dia. Beberapa hari yang lalu dia meminta kontakku untuk menghubungiku. Kami bicara untuk waktu yang lama mengenai banyak hal, termasuk kau dan putramu. Dia juga meminta maaf karena telah memperlakukanku dengan buruk saat kami masih berkencan dulu. Lalu, dia mengaku bahwa sebenarnya dulu dia minta dikenalkan padaku melalui Howie karena dia penasaran denganku. Dia banyak mendengar tentangku setelah dia kembali dari studinya di luar negeri. Entah apa yang dia dengar dari orang-orang sehingga dia ingin membuktikan bahwa aku tetaplah gadis biasa yang bisa luluh dengan pria memesona seperti dia. Di tengah prosesnya memancingku, dia mendapatkanmu di kailnya. Dia mengaku pernah tidur denganmu, tapi tenang saja, aku tidak akan mempermasalahkannya karena itu terjadi sebelum kami mulai berkencan.

Ken merasa bersalah karena telah memanfaatkanmu dan membuatmu mengira dia memiliki perasaan padamu. Kau tahu apa yang dia katakan padaku? "Aku meyakinkanmu, dia hanya salah satu dari gadis yang kutiduri setelah manggung. Tidak ada perasaan yang terlibat di sana!" Itu sebabnya dia mencarimu setelah bertahun-tahun berlalu. Dia ingin memastikan bahwa tidak akan ada cerita mengenai Ken si playboy yang mempermainkan dua orang sahabat. Bagaimana pun, dia seorang musisi dan produser musik. Dia tidak ingin kariernya hancur oleh seorang ibu muda yang tersakiti. Aku tidak melebih-lebihkan, itu kata yang dia gunakan untuk menyebutmu.

Sejujurnya, dulu hubungan kami memang tidak semulus yang kau kira. Aku tidak ingin menceritakan hal-hal yang dia lakukan yang melukaiku karena aku ingin kau melihat aku bahagia bersama Ken. Namun, kemarin dia mengatakan bahwa dia sudah berubah. Jika bisa, dia ingin bertemu denganku lagi, dan memperbaiki semuanya. Kukatakan padanya, mana bisa dia menjalin hubungan denganmu, tapi juga ingin kembali padaku. Dia bilang, dia tidak pernah membuat pilihan, karena aku tahu siapa yang akan dia pilih.

Mungkin kau tidak menganggapku sebagai teman terbaik, tapi aku ingin yang terbaik untukmu. Berhati-hatilah dengan Ken, jangan sampai dia masuk terlalu dalam ke hidupmu. Apalagi dia juga menggunakan putramu untuk memenuhi keinginannya. Agar kau tahu, aku mengatakan padanya aku juga ingin bertemu dengannya, tapi aku tidak berniat untuk menjalani hidup dengannya lagi.

Kabari aku jika kau membaca pesan ini. Aku juga rindu denganmu, aku tidak bisa menemukan teman sepertimu di sini xoxo

Prue menghela napas panjang setelah membaca pesan dari Bonnie di media sosialnya. Ternyata benar kata orang-orang, mulailah hari dengan melihat atau mendengar hal-hal baik. Karena apa yang kau lihat atau kau dengar saat kau baru bangun tidur akan memengaruhi suasana hatimu sepanjang hari.

Prue mulai bekerja lagi setelah minggu lalu dirawat di rumah sakit. Ia menunda kepergiannya karena ia berencana untuk mengembalikan uang Ken yang digunakannya untuk membayar biaya perawatan selama Prue sakit. Tentu saja, mungkin ia tidak bisa langsung membayar penuh, tetapi setidaknya ia tidak akan pergi dengan membawa utang.

Seperti biasa, Prue mengendarai sepedanya menuju sekolah George, kemudian pergi ke toko tempatnya bekerja. Saat melewati kafe milik Shane, Prue menuntun sepedanya sambil melihat ke dalam kafe. Ia tidak melihat Shane di sana, hanya ada karyawannya yang sedang sibuk bersiap untuk membuka kafe. Barangkali pria itu memang belum datang, jadi Prue meneruskan langkahnya, dan bekerja seperti biasa.

Prue kembali mendatangi kafe Shane setelah jam kerjanya berakhir. Dilihatnya pria itu sedang duduk di salah satu meja sambil menulis sesuatu. Dengan membawa bungkusan berisi roti, Prue mendatangi meja Shane.

"Hai. Ini roti untuk hari ini," kata Prue sambil meletakkan bungkusan itu di atas meja. "Maaf aku tidak mengabarimu selama beberapa hari ini."

"Aku tahu," kata Shane dingin sambil membalik halaman buku yang sedang ditulisnya. Kemudian ia memanggil Tita yang lewat di dekatnya. "Hei, tolong bawa ini."

Sour GrapesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang