Jangan lupa vote and comment kalau suka cerita ini ya!
Enjoy!
Sudah puas membolos di rooftop, Violet turun menuju kantin sekolah. Gadis itu berdecak karena terlambat turun, sebab bel istirahat sudah berbunyi artinya sebentar lagi kantin akan ramai.
Untung saja Violet sudah membeli makanan dan duduk di ujung bangku panjang meja yang masih kosong. Gadis itu mulai memakan nasi ayam katsu yang dibelinya tanpa meperdulikan tatapan dan omongan murid-murid sekitarnya berlalu-lalang.
Tidak ada yang berani duduk atau bertanya untuk duduk satu meja dengannya. Hari kedua bersekolah kembali, pasti namanya sudah dikenal murid-murid baru dari gosip-gosip yang beredar tentang dirinya.
"Hola, Kak Vio!" Eleanor dan Rolando menyapa dan berebutan untuk duduk di samping Violet.
"Kemarin kan lo udah duduk di samping Kak Vio. Gantian dong, Lea!"
Eleanor menggeleng, "Nggak mau! Maunya di samping!"
Brak
Rolando dan Eleanor bungkam ketika suara gebrakan meja terdengar.
Violet menggeserkan bokongnya agar duduk di tengah bangku. Dua adiknya pun menyengir lalu duduk di sebelah kiri dan kanannya.
"Misi, boleh gabung nggak?" tanya Jevicho dan geng Phoenix menghampiri mereka.
Rolando melirik kakaknya, takut mood Violet masih buruk karena tadi pagi, "Eng—"
"Duduk aja." jawab Violet datar tanpa beralih dari makanannya.
Geng Phoenix senang hati duduk di bangku yang diduduki Violet.
Kenzie duduk di samping Eleanor sementara Jevicho, Jevias, dan Tristan di seberang meja.
Eleanor memakan nasi gorengnya dengan jantung berdebar-debar. Baru kemarin ia confess ke laki-laki, dan sekarang laki-laki itu duduk di sampingnya. Rasanya Eleanor ingin melarikan diri ke Pluto.
"Lea," panggil Kenzie di sampingnya.
Eleanor langsung menoleh, "Kenapa?"
"Soal kemarin—"
BRUK
Seorang gadis terjatuh bersama kuah panas dari mangkuk yang dipegangnya terkena di punggung belakang Violet.
Geng Phoenix dan Eleanor tentu kaget dengan kejadian secara tiba-tiba itu. Mereka langsung mengecek keadaan Violet padahal pelaku yang terjatuh
sudah menangis terisak di lantai."Astaga, Kak Vi!" Rolando segera menyingkirkan mi-mi yang menempel di seragam belakang kakaknya.
"Mana yang perih, Kak?" tanya Eleanor panik, sebelum dirinya menyingkirkan rambut Violet tangan kakaknya itu lebih duluan mencegatnya.
Violet hanya mendesis pelan merasakan kuah panas pada leher dan punggungnya. Wajahnya tetap datar dan tidak terlihat sakit sedikit pun. Meski dalam hati ia sudah menahan kesal karena seseorang mengganggu ketenangannya.
Emosi Eleanor naik ke ubun-ubun ketika melihat pelaku yang mengusik kakaknya. Ia berdiri melangkahi kursi lalu menarik kerah si pelaku.
"OLIVIA ANJING! MATA LO BUTA HAH?!" bentak Eleanor keras tepat di wajah Olivia.
"A-aku didorong Shaza," Olivia menggeleng terisak menuduh Shaza yang berada di dekatnya.
Shaza mengernyit alis tak terima, "Eh apa sih? Gue baru dateng ya, Sat!"
Eleanor tentu lebih percaya Shaza yang notabenenya sahabatnya daripada si pelaku itu.
"Minta maaf ke kakak gue sekarang!" suruh Eleanor pada Olivia setelah mengempas kerah milik gadis yang sudah menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Return of Villain Sister (TERBIT)
Romance[PART SUDAH TIDAK LENGKAP DAN TELAH DITERBITKAN OLEH @Sarwahara_Publisher] Ravena Violet Kaliandra. Mendengar namanya saja membuat satu sekolah bergidik ngeri. Tak hanya terkenal sebagai putri sulung keluarga Kaliandra yang memiliki paras cantik dan...