Karena udah capai target, hari ini double update!
Enjoy!
Kehilangan.
Siapa manusia di muka bumi ini yang tidak pernah merasakan kehilangan?
Orang miskin ataupun kaya.
Orang biasa ataupun penguasa.
Orang baik ataupun jahat.
Orang cengeng ataupun tegar.Semua punya respon masing-masing ketika mengalami kehilangan, siapapun itu.
Termasuk seorang gadis yang dikenal dengan topeng wajah dingin, kejam, tak tersentuh, dan tak berperasaan.
Pada akhirnya dia lah yang paling merasakan kehilangan, penyesalan, dan kesedihan mendalam.
Gadis itu menangis begitu sedihnya di hadapan orang-orang. Ia tak malu untuk menunjukan betapa hancurnya ia saat ini.
"Orang dengan gengsi setinggi langit" begitulah julukan yang ditujukan oleh pria tua yang terbujur kaku di atas brankar jenasah untuk cucu kesayangannya, Ravena Violet Kaliandra.
Sepanjang hidup Ernest, pria itu selalu berambisi untuk masa depan yang lebih baik bagi dirinya sendiri. Sang putra tunggal dari Galen Kaliandra, tumbuh dengan didikan yang sama kerasnya ia berikan kepada cucu kesayangannya.
Ernest punya ambisi untuk meneruskan dan mengembangkan perusahaan Ayahnya yang telah dirintis sejak ia masih kecil. Sang Ayah, Galen Kaliandra, selalu menekankan pada dirinya untuk melanjutkan semua perjuangan pria itu sejak awal dan tidak mengecewakannya. Serta yang berhak melanjutkan beban tanggung jawab itu harus dan hanyalah seorang Putra-Putri kelahiran pertama di dalam keluarga Kaliandra yang mau dididik dan dilatih keras supaya dipersiapkan untuk menghadapi tantangan-tantangan sulit dan ancaman dari internal maupun eksternal sebagai pemimpin perusahaan.
Kenapa harus anak sulung dan tidak bisa digeser ke adik-adiknya melainkan hanya ke Ayah atau pewaris sebelumnya? Galen juga punya alasan tersendiri, alasannya karena seorang anak sulung memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi adik-adiknya sejak lahir. Tugas yang akan diemban sepanjang umurnya itu, membentuk sifat dan kepribadian yang dapat membantu mereka meneruskan perusahaan. Itu menurut Galen Kaliandra, perintis awal perusahaan Kaliandra. Terdengar subjektif dan egoistik.
Sebenarnya, Galen Kaliandra adalah pribadi yang adil dan peduli pada keluarganya hanya saja pria itu tertutup watak kerasnya. Galen tak hanya memperhatikan Ernest, putra tunggalnya, melainkan juga keponakannya, Helena. Dua saudara sepupu itu tumbuh bersama dalam didikan yang sama.
Siapa yang kuat bertahan dalam didikan keras Galen, maka berhak atas perusahaannya.
Namun, Helena tak mampu bertahan dan mengadukan semua yang dilakukan Galen ke dirinya pada Janet, Ibunya. Janet kemudian berbicara dengan kembarannya untuk mengubah ultimatum, meyakinkan Galen bahwa ultimatumnya akan membawa perselisihan dalam keluarga. Tetapi Galen tetap dalam pendiriannya, Ernest lah yang layak menjadi pewarisnya kemudian diteruskan pada cicitnya, Violet.
Begitulah sejarah ketidakharmonisan hubungan keluarga Kaliandra hingga mengantarkan petaka seperti yang menimpa Ernest Kalindra. Pria tua itu terbujur kaku dengan kelopak mata sembab yang tertutup serta luka sobek di bagian samping pelipis kirinya akibat terkena pecahan kaca mobilnya yang ditabrak dari samping.
Kemeja putih lengan pendek, celana kain panjang berwarna coklat, sandal kulit, cincin emas pernikahan dan jam tangan mewah berwarna emas pemberian si cucu kesayangan di hari ulang tahunnya yang ke 65 tahun adalah pakaian dan barang terakhir yang digunakan Ernest di dunia yang fana ini. Outfit santai dan nyaman Ernest sehari-hari sejak masih muda sampai sekarang, meski sering dikritik old fashion oleh cucu-cucunya. Tapi Ernest tetap Ernest, pria keras kepala itu selalu punya pembelaan yang berujung cucu-cucunya sendiri kalah dalam debat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Return of Villain Sister (TERBIT)
Storie d'amore[PART SUDAH TIDAK LENGKAP DAN TELAH DITERBITKAN OLEH @Sarwahara_Publisher] Ravena Violet Kaliandra. Mendengar namanya saja membuat satu sekolah bergidik ngeri. Tak hanya terkenal sebagai putri sulung keluarga Kaliandra yang memiliki paras cantik dan...