⚠️ Warning! Ada adegan kekerasan yang mungkin kurang nyaman bagi beberapa orang.
Enjoy!
Jumat, 3 Februari 2023
Semester genap dimulai sejak minggu lalu. Violet saat ini berumur enam belas tahun, melangkah masuk gedung sekolah murid-murid yang berpas-pasan dengannya langsung membicarakannya tanpa takut. Entah darimana gosip diketahui atau siapa penyebarnya, namun banyak gosip yang beredar mengenai gadis itu sejak kedatangannya di kelas sepuluh hingga sekarang Violet menginjak kelas sebelas.
Awal-awal Violet masuk ke SMA Bina Bangsa Nusantara, gosip-gosip jahat langsung menyambutnya seakan murid-murid di sekolah itu telah mengenalnya.
Sampai ketika gadis itu mendengar salah satu gosip bahwa ia adalah anak yang dibuang oleh ayahnya sendiri karena aib keluarga. Violet remaja yang saat itu memiliki kesabaran setipis tisu dibagi dua lembar, langsung menonjok dan bertengkar dengan tiga siswi yang tertangkap basah sedang bergosip tentang dirinya.
Kepala sekolah memanggil Ernest selaku wali Violet, mengadukan kelakuannya.
Ernest tidak semerta-merta memarahi atau menghukum Violet, ia tahu gadis itu hanya membela dirinya. Pria tua itu pun bertitah agar Violet menulikan telinganya pada ucapan-ucapan jahat orang-orang, seperti yang sering diajarkan Ernest saat dulu Violet kecil dibully teman-temannya.
Violet pun melakukan yang disuruh Ernest. Ia menulikan telinganya, mengeraskan hatinya untuk tidak menjadi gadis lemah berhati lembek, membangun tembok tebal kepada orang-orang yang ingin mendekat atau sekedar berteman dengannya.
Violet tidak percaya teman, menurutnya berteman hanya akan menambah masalahnya. Tak ada yang tulus berteman dengannya, selain bertujuan untuk mengungkit masalah keluarganya.
Seiring berjalannya waktu, persona dingin dan tak tersentuh tercipta oleh gadis itu sendiri.
Hingga tahun kedua, di kelas sebelas. Violet sudah terbiasa menutup diri pada orang-orang, bahkan keluarganya. Tiga hari yang lalu, dirinya berulang tahun sekaligus diangkat sebagai pemimpin perusahaan Kaliandra Company, menggantikan Ernest. Ia hanya merayakan ulang tahunnya yang ke tujuh belas tahun bersama Ernest serta Dominic usai pelantikan.
Sementara kedua orangtua dan adik-adiknya merayakan ulang tahun Ravelio—kembarannya di Villa luar kota. Bukannya Violet tidak diajak, ia saja yang menolak ikut. Saat itu keluarganya tidak diberitahu kalau pelantikannya itu di hari ulang tahunnya.
"Kak Vio," Lamunan Violet buyar, ia menoleh ke arah kembarannya yang memanggil. Ravelio menyodorkan buku cetak ke atas meja Violet. Ia dan memang Ravelio satu kelas, namun mereka tidak pernah terlihat dekat di sekolah. Tidak seperti kebanyakan kakak-adik kembar.
Ravelio menunduk takut, "Maaf, gara-gara Ravel salah ambil buku, Kak Vio dihukum Bu Kristin bersihin gudang,"
Bug Bug Bug
Violet memukul Ravelio dengan buku itu bertubi-tubi tepat di kepala dan wajah adiknya. Ravelio hanya diam tak melawan, ia merelakan wajahnya dipukul oleh kakak kembarnya.
Murid-murid dalam kelas 11 IPA 2, segera memisahkan sepasang kembar tak identik itu.
"Woi, Vi! Dia kembaran lo!" tegur Luis—sahabat Ravelio menyadarkan Violet yang mengamuk dan memukul sahabatnya lagi.
"GARA-GARA LO GUE DIKUNCIIN DI GUDANG!" bentak Violet marah pada Ravelio.
"Bukan Ravel yang kunciin lo," bela Luis lagi.
"Tapi gue dihukum bersihin gudang sendirian!" Dada Violet naik turun penuh emosi, "Banyak yang benci gue di sini dan lo, Rav, selamat! Lo udah bantu mereka nyiksa gue di dalam gudang!" Ia menekan-nekan telunjuknya di dahi Ravelio yang membiru terkena sudut buku, "Kembaran nggak guna." desisnya kemudian berlalu dari adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Return of Villain Sister (TERBIT)
Romance[PART SUDAH TIDAK LENGKAP DAN TELAH DITERBITKAN OLEH @Sarwahara_Publisher] Ravena Violet Kaliandra. Mendengar namanya saja membuat satu sekolah bergidik ngeri. Tak hanya terkenal sebagai putri sulung keluarga Kaliandra yang memiliki paras cantik dan...