# chapter 11

336 13 0
                                    

Haiii!!! Author yang cantik jelita balik lagii (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)

Selamat membaca

Terrererreereng~~~~~~

Tak lama dokter  berperawakan sedikit pendek dan kacamata bertengger di hidungnya datang dengan sedikit berlari

"Apa nano sudah sadar?" Ia bertanya dengan binar dimatanya

"Dia tadi sadar tapi sekarang pingsan lagi" Dirga menjawab pelan sedang Lizerda tidak bisa berkata apapun lagi ,tenggorokannya serasa tercekat

Ekspresi dokter itu berubah menjadi datar,mungkin ia sadar akan keberadaan Marina?

"Kalian keluar" dokter itu berjalan mendekati ranjang vano sedang lizerda dan Dirga keluar sambil menyeret Marina

Mereka akan menyembuhkannya lalu menjauhkannya dari vano

20 menit berlalu

Dokter tadi a.k.a Kenva keluar dengan senyuman cerah

"Hah.. aku sangat merindukannya tapi dia harus istirahat" senyuman Kenva luntur

"Bagaimana kondisi vano?" Tanya Lizerda sedikit lega melihat senyuman Kenva tadi

"Dia sudah sadar tapi kalian masih belum boleh masuk" Kenva berlalu begitu saja

"Aku akan menghubungi altefa" ujar Dirga lalu menjauh dari Lizerda

Lizerda duduk di kursi besi?,di depan kamar rawat vano

Tak lama altefa berlari kearah Lizerda lalu berhenti dengan napas terengah

"Di mana vano?!,aku akan masuk!" Altefa hendak memegang gagang pintu ruang rawat vano namun sebelum ia sempat membuka nya

"Berhenti" perintah Dirga dengan nada mutlak

"Kenapa?!,aku ingin menemuinya!" Altefa mulai tersulut emosi

"Dia baru saja sadar dan butuh banyak istirahat" jawab Dirga sambil menarik tangan altefa secara paksa

Altefa hanya pasrah ia lalu ikut duduk dengan lizerda

2 minggu telah berlalu meskipun kondisi vano sudah sangat membaik ia masih belum boleh pulang

Sekarang adalah hari Minggu,Victor,Kenva,dan seorang perempuan sedang berkumpul di ruang rawat vano

Perempuan itu berperawakan tinggi,kulit kuning langsat,rambut hitam panjang yang di kuncir kuda,mata tajam berwarna biru,bulu mata lumayan lentik,bibir yang cukup tebal,pipi tirus yang akan berubah seperti apel jika ia tersenyum atau biasa disebut Apple check 

"Kak Juli, kenapa lama sekali di New york?" Tanya vano sambil bersedekap dada

"Aww imutnya, hmm kenapa lama yaa?" Orang yang vano panggil juli itu malah balik bertanya sambil meletakkan jarinya di dagu

"Sudahlah, enva kapan vano boleh pulang dari rumah sakit" tanya vano berpaling menatap Kenva

"Ehh, kakak lama karena banyak urusan di sana ,bayiku ini cepat sekali ngambek" jawab juli sambil memegangi pipi vano agar menghadap ke arahnya

"Siapa yang kau panggil bayimu" tanya altefa yang sedang bersandar di pintu,ia berjalan menghampiri vano lalu menggendongnya ala koala

Vano sudah tidak memakai gips dan infusnya vano sangat cepat pulih karena tak ada luka di organ organnya hanya di lengan dan kepala

Mereka (juli atau juliet dan altefa) saling bersitatap,saling melempar tatapan tajam menusuk ,satu sama lain

Altefa memutus kontak matanya lalu duduk di sofa dengan vano di pangkuannya

My Big Baby (BxB) HIATUS 1 MINGGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang