#chapter 15

199 6 3
                                    

˘°˘⁠ author bahagia banggeeett makasih yang udah mau baca cerita ini,sampai sini meskipun ini cerita bener bener prik wkwkwk

Maapin ya kalo Hiatus nggak bilang bilang hehe...,makasih yang udah nge-spam lov yu sekebonn😘

Terererereng~~~~~

Kediaman keluarga xeevara~

Mereka sedang berkumpul bersama untuk hanya sekedar berbincang bincang sambil menonton televisi,tak hanya keluarga inti saja namun juga ada beberapa sepupu Altefa dan zefanya.

"Lace,ambilin minum dong" pinta Gilfa pada adik kandungnya, Lace yang masih 2 tahun.

Lace tak melirik kakaknya sama sekali,ia tetap fokus pada benda lebar di depannya.

"Ada ada aja, ambil sendiri sana" jawab zefanya dengan gelengan pelan,ia mengangkat Lace kedalam pangkuannya.

"Males ah kak" Gilfa kembali menonton serial kartun bis biru yang sedang menari.

"Baby" altefa berjalan dari arah tangga dengan muka bantalnya,tak lupa piyama biru bergambar kartun yang sedang ditonton para anak beban saat ini.

Altefa duduk mendekat kearah vano yang bersandar di sofa panjang,Altefa lalu meluruhkan badannya agar bisa lebih mendusel.

"Bajuna bagus" celetuk Lace mengacungkan jari jempolnya,diikuti tawa renyah Gilfa, Zefanya, dan Lizerda.Sedang Dirga hanya tersenyum tipis ia berdiri di ambang pintu utama,rasa lelahnya setelah pulang bekerja hilang seketika.

Dirga menghela napas,lalu berjalan masuk,tangannya menenteng beberapa paper bag berisi jajanan dan kue titipan para beban.

"Daddy!" Seru zefanya girang yang membuat atensi semua orang berpusat pada pria setengah baya itu,zefanya berlari lalu menghantamkan tubuhnya pada sang ayah,untungnya Dirga menerimanya dengan baik.

"Daddy ganteng deh hari ini,pasti Daddy capek mandi dulu ya,trus nanti jangan lupa turun kita nonton TV bareng" zefanya sedikit memijat mijat pundak lebar ayahnya,tak lama kemudian sang mommy datang.

"Aku ambil ya paper bag nya?" To the point Lizerda,ia mengambil semua yang dipegang suaminya,lalu berjalan menjauh menuju meja ruang keluarga.

Dirga mengelus elus kepala anak perempuannya yang cemberut karena ia kalah gerak cepat.

"Daddy ke atas dulu mau mandi" Dirga lalu meninggalkan zefanya begitu saja,zefanya juga langsung pergi ke meja tadi.

Untungnya masing masing kue itu ada enam,jadi semua kebagian.

Vano berdiri membuat altefa hampir terjatuh,altefa hendak menasehati vano tapi setelah melihat binar di mata kekasihnya ia menjadi terlarut menatap mata hitam vano.

Mereka mengerubungi per kue kue-an itu seperti semut yang menemukan sebongkah gula.

"Ihh Lace Ndak sampeee" rengek Lace wajahnya sudah masam,dan kakinya terus menghentak hentak lantai menyalurkan rasa kesalnya.

Lizerda mengangkat Lace kedalam gendongannya "Lace mau yang mana?" Tanya Lizerda dengan satu tangan membuka buka paper bag yang jumlahnya sekitar 12-an.

"Mau yang...." Lace memasang pose berfikir, "semuana!" Girang Lace dengan tangan berkalung dileher bibinya.

"Oke!, kalian semua balik ketempat masing masing,sekarang" perintah Lizerda memang tak keras juga tak tegas tapi mereka semua reflek lari kocar kacir kembali ke tempat duduk semula.

Lizerda berjalan mendekati masing masing bocah yang sudah ia anggap seperti anak sendiri sambil membagi bagikan jajanan yang dibeli suaminya tadi,mata Vano berbinar kala Lizerda semakin dekat dengannya.

"Makasih mom" Vano tersenyum manis tapi matanya terus menatap lekat kue di depannya.

Lizerda terkekeh anggun."Iya sama sama" ia lanjut berjalan mendekati Altefa yang ogah ogahan mengerjakan tugas tugas kantornya.

"Kerjain yang bener,bucin mulu" goda Lizerda ketika menyadari tangan Altefa yang terus terusan mengelus kaki vano.

"Hm" rasa malas dan jengah membuat Altefa menjadi kesal.

Sedangkan pipi vano memerah menahan malu mendengar Lizerda berkata demikian.

Brrraakkk

Pintu terbuka dengan kasar

"Lace Kamu dimana...!" Seorang laki laki yang masih muda berusia sekitar 32 tahunan berlari menuju Lace dengan bekas air mata yang membuat pipi putihnya memerah.

Gilfa menoleh lalu tersenyum lebar melihat Ayahnya menyusul.

"Ayah!" Panggil Lace girang,dengan tangan meregang minta digendong.

Pria yang Lace dan Gilfa panggil Ayah tadi tersenyum lalu menghampiri Lace guna menggendongnya.

Saat Lace sudah di gendongannya Ia lalu berjalan mendekati anak pertamanya.

"Kamu ini kenapa nggak bilang bilang kalo mau kesini!?,mana ngajak adik mu lagi!,kalo sampe dia kenapa Napa gimana?!" Bentaknya nyaring seolah tak peduli dengan tatapan orang orang di sekitarnya.

Lizerda maju mendekati Gilfa lalu memeluknya erat, "sayang kamu sama kak Fanya ya?" Ia sedikit mendorong Gilfa agar menjauh.

Lizerda menatap tajam adiknya.

"Apa kau lupa kalau dia juga anakmu?" Lizerda berbicara dengan penuh tekanan.

Pria itu menurunkan Lace, "Kamu main sama phi ell dulu sana" ia sedikit mengusap surai Lace.

Pria itu terkekeh sinis,"Lantas?,mengapa jika dia anakku?" Ia sedikit mengejek dengan tatapannya yang terlewat sinis.

"Kau memperlakukan anakmu berbeda!,apa kau tak sadar?!" Lizerda benci bila diingatkan jika mereka itu sedarah.

Dirga turun dari lantai atas dan mendapati istrinya sedang cek cok.

"Mom..,sudahlah" Altefa menepuk pelan pundak mommy nya.

Lizerda menghela napas, "Sulit memang bicara dengan orang berpikiran sempit sepertimu",Lizerda menunjuk wajah Lixo. Adiknya,satu satunya.

Lixo adalah orang yang melahirkan Gilfa dan Lace.Suaminya itu sangat mencintainya,namun dia sudah meninggal satu tahun lalu,Lixo berpikir bahwa Lace adalah harta berharga yang ditinggalkan suaminya,sedangkan Gilfa? Entahlah mungkin hanya beban untuknya.

Lixo mendengus,wajahnya memerah.

"Lace,ayo pulang!" Ia menarik kasar Lace dari belakang Altefa.

Vano,zefanya,dan Gilfa pergi ke dapur. Niatnya mau mencoba resep ayam kecap yang vano dapat dari handphone,tapi mungkin mereka hanya akan mengacau di sana.

Lixo dan Lace pergi begitu saja.

"Huh!,anak itu dari setahun lalu selalu saja seperti itu,berpikiran sempit!" Keluh Lizerda,ia duduk di sofa. Diikuti anak dan suaminya.

"Sayang....,jangan terlalu dipikirkan" Ucap Dirga lembut,ia mengusap punggung Lizerda yang mulai bergetar menahan tangis.

Udah yaa, aku udah nggak hiat lagi,padahal dah hiat tapi otak masi aja buntu🥴🥴

Segini dulu,Jan lupa vote!

Muuuaaaaacccchh 💋💋💋

My Big Baby (BxB) HIATUS 1 MINGGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang