Dream..?

589 71 0
                                    

"Baik, tugas karangan bahasa inggris harap di kumpulkan minggu depan, minimal 100 kata! temanya tentang cita-cita atau impian kalian"
.
.
.
.







"Hmmmmm.." terlihat seorang gadis berkerudung putih serta berhoodie merah, sedang sibuk memikirkan bahan untuk tugasnya.

"(name), Upi, Sho! mau tanya, kalian kalo udah lulus sekolah, lulus kuliah, mau jadi apa?" Amu menatap serius kearah tiga temannya itu.

"Aku? kalau kamu tanya aku, aku mau jadi selebgram!" jawab upi dengan wajah sumringah.

"Atau jadi kutubers! bikin konten terus terkenal, di endorse banyak duit, banyak followers!~ terus dapet sugar daddy ehee" sambungnya.

"Hahaha" Sho mentertawakan impian yang Upi ucapkan itu.

"OI! MAKSUD LU APA NGETAWAIN GUA?!" ujar Upi tidak terima di ejek oleh Sho, lalu dia mencengkram kerah baju Sho

"INI PENGHINAAN! LU GA SEHARUSNYA NGETAWAIN IMPIAN ORANG! COBA SINI KASIH TAU GUA IMPIAN LU APA?! BUAR BISA GUA KETAWAIN!" Upi dengan geram memelototi Sho yang masih dia genggam kerah bajunya.

"Impian ku? ga ada. Aku ga punya impian" jawab Sho sembari menjulurkan lidah nya ke Upi tanda mengejek.

"BOHONG! MANA ADA ORANG YANG GA PUNYA IMPIAN! HAHA BILANG AJA MALU! IMPIAN KU LEBIH KEREN KAN!!!" Jawaban Sho bukannya membuat Upi tenang, malah makin membuat api amarahnya membara.

"Baklah kalau kalian segitunya ingin tau impianku" Sho melepas cengkraman Upi dan berdiri tegap.

Aura di belakang Sho menggelap dan dia menunjuk pada Upi dan Amu.
"Impianku adalah tidak mati sendirian, aku akan menjadi pilot atau masinis. Dan kalian berdua akan kuseret duduk di kursi VIP jadi kalian akan meledak bersama ku, hahahahaha" Wajah Sho berubah menjadi tawa licik, dan aura mencekam keluar di sekelilingnya.

"Bercanda~" lanjut Sho dengan nada mengejek kepada Amu dan Upi.

"D-dasar psikopet!!" Amu dan Upi bergidik ngeri, Upi tengah bersembunyi di belakang Amu yang mungil itu, mereka sekarang sama-sama takut dan bahkan tubuh mereka bergetar karna perkataan Sho tadi.

"Kan sudah ku bilang, aku tidak punya impian" ledek Sho pada dua sejoli itu.

"Heumm.. kalo (name) gimana???" Upi dan Sho langsung memusatkan perhatian pada (name), mereka semua juga penasaran, apalah impian teman baru mereka ini?

"Eh? kok aku?" (name) yang mendadak di tatap mereka bertiga lalu seketika menjadi gagap karena gugup.

"Iya (name)! lu kan udah orkay dari lahir, impian lu apa dah busett? penasaran nih gue"  Ujar Upi sembari merangkul (name) yang notabane nya jauh lebih pendek dari nya.

'Impian ya.." (name) boro-boro memikirkan impiannya, bahkan ingin melakukan sesuatu saja harus sesuai dengan apa yang ayah nya suruh bagai boneka, tidak pernah terbesit di benaknya tentang apa yang ia impikan

"Mungkin.. ingin bebas?.." Tatapan (name) berubah menjadi sendu.

"Hahh? maksud lu apaan?" Tanya Upi, dan di angguki oleh Amu, wajar jika mereka tidak mengerti, mungkin hanya Sho yang akan mengerti?

Sho yang mendengar itu langsung mendekat pada (name) dan memeluknya.
"Everything will be ok (name).. I'm here with you (name).."

(name) juga membalas pelukan Sho, tadinya dia ingin menangis, tapi dia menahannya, dia tidak ingin terlihat rapuh di depan Sho.

"WEY KALO MAO BUCIN JANGAN DI SINI YA LU PADA" Upi tak terima menatap kemesraan dua sahabatnya itu di depannya.

"Heh! zina brother! no peluk-peluk!" Amu lalu menarik (name) dari pelukan Sho.

"Sok asik" Ledek Sho pada Amu, dia kesal karna moment indahnya bersama (name) di ganggu oleh Amu dan Upi.

Sho lalu membawa (name) ke kantin.
"Eh! jangan main tarik dongg! lagian emangnya gapapa kalo kita ke kantin? ga kena marah?" (name) khawatir itu akan mempengaruhi nama keluarga Zephyr, sudah terbayang di benaknya bagaimana ekspresi sang 'ayah' saat mendengar kabar ini.

"ga akan kena marah kok, kan kita udah selesai ngerjain tugasnya, kalo pun kena marah, bilang aja kamu di paksa oleh aku, oke?"

"Tapi-" belum sempat (name) selesai bicara Sho menyumpal mulutnya dengan sepotong sandwich. "Udah makan aja gausah cerewet" yah, kata-kata nya memang menjengkelkan. tetapi, melihat wajahnya yang rupawan itu tersenyum padamu membuatmu tidak bisa marah padanya.







TBC

˚₊‧꒰ა ☆ ໒꒱ ‧₊˚

ALOHAAA~

Heheee, jujur aku bingung mau lanjut atau ngga book ini, karna yang baca+vote pun sedikiittt banget, jadi mungkin aku bakal lanjutin ini kalo aku mood doang? kalo lagi mood ngetik ajaa, jadi sorry kalo lama ga up! tehee~!

WEE! X F.READER! [ON REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang