part 3

1.6K 106 9
                                    


Jam menunjukan pukul 23.45,namun nani terjaga dari tidurnya.

Drttt... Drttt... Drttt...

Suara ponsel yang bergetar membuat nani menoleh, dia meraih ponsel itu dan melihat sebuah nomor tanpa nama menghubungi nya.

Nani mengangkat nya dan membiarkan orang di sebrang sana yang lebih dulu mengucapkan sesuatu.

[𝐇𝐚𝐥𝐨... ]

"Deg! "

Mendengar suara itu, detak jantung nya seakan berhenti beberapa detik.

[𝐍𝐚𝐧𝐢... ]

*prak

Ponsel nya terjatuh ke lantai dan dia berjalan mundur.

[𝐍𝐚𝐧𝐢! 𝐉𝐚𝐰𝐚𝐛 ]

Nani menggelengkan kepalanya, "enggak, i... Ini gak mungkin" lirihnya tak percaya.

[𝐇𝐚𝐥𝐨... ]

Nani berlari keluar rumah tanpa melihat apapun, bahkan tak menggunakan sendal sama sekali, dia berlari kearah jalanan dan sesekali melihat ke belakang pedahal tidak ada siapapun yang mengejarnya, akhir nya tanpa di sadari dia tiba di persimpangan jalan dan terus berlari.

Sebuah cahaya menyorot kearah wajahnya, membuat langkah nya terhenti melihat sebuah mobil melaju kearahnya.

"Nann!! "

Dew berlari keluar setelah melihat nani yang berdiri tak berkutik, dia menghampiri nani dan mengecek seluruh tubuhnya.

"Lo gak kenapa-napa kan! Mana yang sakit? " khawatir nya, meskipun mobilnya tak sempat menabrak nya tapi dia melihat wajah nani yang pucat.

"Nan.. "

*bruk

"Nan! Lo kenapa hei!! Nani... "

Dew menangkap tubuh nani yang jatuh tak sadarkan diri, dia menepuk pelan pipi anak itu namun nani tampaknya tak akan bangun.

Dew mengangkat tubuhnya dan membawanya ke dalam mobil.

Di perjalanan, dia melihat nani yang masih belum sadarkan diri.

Dew menatap lekat nani, dia menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan mendekat kearah nani. Dia melihat paras cantik nani. Meskipun dia seorang laki-laki namun kecantikan nya mampu membuat dew jatuh cinta. Tubuh nya yang mulus bak seorang wanita membuat nya kerap tergoda.

Bahkan sekarang, tangan nya terangkat memainkan perlahan rambut nani dan mengecup pipi nya.

Mata dew turun kearah bawah nani, nani hanya menggunakan celana di atas lutut yang memperlihatkan putih dan jejang nya kaki nani.

Dew menghela nafas dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi menuju hotel.

~~~~~

Dew masuk kedalam kamar hotel, dengan nani yang ada di pangkuan nya dia mengunci pintu kamarnya dan membaringkan tubuh mungil itu di atas kasur empuk.

Dew tersenyum tipis dan membelai pipi nani.

"Malam ini... Malam yang selalu gue nanti, sekarang saatnya... " bisik dew.

Dia membuka jaket hitam nya dan juga kaos nya lalu satu persatu membuka kancing piyama milik nani.

Dew mulai menelusuri leher nani dengan penuh gairah, dia meremat pinggang ramping itu dan terus memberikan tanda di leher putih nani.

"Lo milik gue malam ini... " ujarnya.

Dew bergerak melumat bibir milik nani, dan memasukan lidahnya kedalam mulut hangat itu, dew semakin merasa bernafsu setelah melihat leher putih yang penuh dengan tanda merah itu, lalu dagu yang basah karna ulahnya.

𝐓𝐑𝐀𝐔𝐌𝐀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang