part 19

684 44 0
                                    

Nani berdiri di depan rumah besar yang memiliki kenangan buruk untuknya setelah beberapa bulan dia pergi darisana.

Nani menghela nafas pelan, "lo bisa Nan, lo pasti bisa " ujar nya pelan sembari melangkah masuk kedalam rumah.

Saat nani berjalan, tepat di dalam sandi tengah duduk dan menatap nya, dia tersenyum miring.

"Saya kira kamu bakalan pergi buat selamanya sama pacar kamu itu, " ucap sandi.

"Bukan urusan lo, " jawab nani acuh.

Dia berjalan melewati sandi, sandi berdiri dari duduknya.

"Saya tau kamu bakalan pulang lagi, jadi saya udah siapin kamar buat kamu "

Langkah nani terhenti dan membalikan tubuh nya, dia menggelengkan kepalanya.

" ga perlu, makasih "

Nani langsung pergi ke kamar tamu, karna tak ingin terus menerus berhadapan dengan sandi. Sementara sandi, dia tersenyum puas.

"Mangsa masuk ke dalam jebakan..." gumam nya.

Nani mengunci pintu dan langsung merebahkan tubuhnya, tak perlu waktu lama untuk nani terlelap memasuki alam mimpinya.

~~~~~

Nani terbangun di sebuah hamparan rumput hijau yang begitu luas, dia melihat tidak ada siapapun disana.

"Nan... "

Nani menoleh mendengar suara ibunya, nani melihat sosok wanita yang mendekat kearahnya dan tersenyum. Seketika nani terdiam melihat kehadiran mira di sana.

"M.. Mamah" lirih nani.

Nani berlari untuk memeluknya namun saat nani akan memeluk nya, mira bagaikan bayangan saja yang tak dapat di sentuh nya.

"Mah! Kenapa, kenapa aku gak bisa peluk mamah? " tanya nya.

Mira menggelengkan kepalanya dan tersenyum.

"Nani sayang...kita berbeda" ujar mira.

"Tapi aku mau peluk mamah! Aku sendirian sekarang... Aku gak punya siapapun, hiks kenapa mamah harus pergi? Kenapa mah! " teriak nani.

"Ini semua takdir... "

"Enggak, ini semua bukan... "

"Takdir Nan... Kamu harus bisa sendirian, lawan siapapun yang buat kamu hancur... "

Nani menggelengkan kepalanya dengan isakan tangis nya.

"Kamu bisa Nan... Mamah tau itu, kamu anak hebat. Buat keadilan disaat keadilan gak berpihak ke kamu Nan... "

----

"Mamahhh!! "

nani terbangun dengan nafas terengah-engah setelah mengalami mimpi itu, dia merasakan keringat mengalir deras di dahi nya. Nani melihat ke arah jendela yang sudah terlihat terang.

"Mimpi... " lirih nani.

Nani mengusap wajahnya dan berusaha menetralkan nafas nya.

"𝐁𝐮𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐚𝐝𝐢𝐥𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐬𝐚𝐚𝐭 𝐤𝐞𝐚𝐝𝐢𝐥𝐚𝐧 𝐠𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐩𝐢𝐡𝐚𝐤 𝐤𝐞 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐍𝐚𝐧"

Nani berdiri dari posisi nya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

15menit dia selesai mandi dan duduk di depan cermin menatap bayangan nya sendiri, dia mengeluarkan botol berisi obat penenang yang selama ini dia minum. Nani meremat nya dan berusaha agar tidak meminum nya setiap saat.

𝐓𝐑𝐀𝐔𝐌𝐀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang