part 9

1.1K 67 0
                                    


Saat dew keluar dari ruangan nani, di luar ternyata sudah ada dua orang polisi yang menunggunya.

Dia menatap heran orang-orang disana, terutama first dan khao yang mereka juga terlihat bingung.

"Ada apa ini? " tanya dew.

Tiba-tiba seorang salah satu dari polisi itu menjerat tangan nya kebelakang.

"Eh! Bentar ini ada apa kenapa tangan gue di borgol! " kaget dew.

"Anda bisa menjelaskan nya nanti di kantor ayo ikut kami dek maaf" ucap polisi.

"Jelasin apa! Ini kenapa "

"Anda menjadi tersangka atas apa yang terjadi pada korban"

Dew terdiam, dia tak menyangka jika dirinya akan menjadi tersangka atas peristiwa yang menimpa nani.

"Gue gak ngelakuin apapun! Gue gak salah, nani korban dari seseorang yang gak tanggung jawab pak! " ujar dew berusaha membela dirinya sendiri.

"Ayo.. "

Dew di seret menuju luar, mira hanya diam dia tak tau harus melakukan apa, dia juga sedikit tidak setuju jika saat ini dew menjadi tersangka. Tidak mungkin dew melakukan hal sekejam ini ada putranya. Dia tau dew mencintai nani.

"Kenapa jadi dew yang kena? " tanya first.

"Gue juga gak paham, dew gak mungkin lakuin ini semua " jawab khao.

" ada yang gak beres, ayo"

Khao berlari mengejar first yang menyusul dew. Sandi hanya tertawa di dalam hatinya, jebakan yang di buatnya berhasil membuat dew terjerumus kedalam jeruji besi.

"Saya gak salah!!" dew tak Terima.

"Tenang, silahkan berikan kami penjelasan serinci mungkin, untuk memudahkan investigasi kami " pinta nya.

"Penjelasan apa? Saya nemuin dia udah gini, seseorang kirim foto lewat nomor yang saya sendiri gak kenal sama sekali! " jawab dew.

" lalu? "

"Intinya saya gak tau menahu apapun atas apa yang terjadi, karna malam itu saya antar dia pulang dan saya liat pake mata kepala saya sendiri dia masuk ke rumahnya, sampe akhir nya dia hilang kabar sampe besoknya... " terus dew.

"Kami mengerti, tapi saksi mengaku terakhir melihat korban pergi bersama anda dan tak lagi pulang ke rumah sampai besoknya, " ucap penyidik itu.

Dew terkekeh tak percaya "bapak pikir saya buta? Saya liat nani masuk kedalam rumahnya pak"

"Rekaman CCTV yang menjadi bukti kuat, "

Polisi menunjukan hasil CCTV di depan rumah nani, membuat dew mengepalkan tangannya dia sadar seseorang menjebaknya sekarang. Karna rekaman CCTV itu sepertinya sudah di sabotase terlebih dulu sebelum pihak kepolisian memeriksa nya.

"Terlihat disini, anda membawanya pergi "

"Tapi saya gak lakuin apapun!! "

Dew ditinggalkan sendiri di dalam ruangan interogasi.

"Argh!! Sial ternyata gue di jebak" gumam dew.

Khao dan first menunggu dengan wajah bingung, mereka tak tau apa yang harus dilakukan nya. Karna mungkin bukti kuat yang akan menyelamatkan kan dew dari kurungan adalah kesaksian korban sendiri. Namun tidak mungkin rasanya untuk nani bersaksi. Mengingat keadaan nya saat ini.

"Gue di jebak, seseorang sengaja buat gue kayak gini" ujar dew.

" gue percaya, lo gak mungkin lakuin itu ke nani. "Jawab khao.

Dew mengenggam erat penghalang besi yang ada di sampingnya.

" gue gak sejahat itu, gue gak rela liat nani gini. Siapapun pelakunya gue pastiin dia bakalan dapetin balasan yang sama " geram dew.

"Tenang, gue ada disini bareng lo. Kita bakalan nyari bukti kalo lo emang gak salah harapan buat lo lolos cuma nani. Dia yang punya semua bukti "

"Lo harus sabar dew, gue denger cuma sidik jari lo yang ada di badan nani. Dan itu jadi bukti kedua kalo lo bersalah walaupun lo gak lakuin itu semua... " timbrung first.

"Bener, gue juga denger gitu "

"Gue curiga pelakunya bukan orang asing, ini lebih kayak emang sengaja buat nani hampir mati dan buat lo masuk penjara, ini udah di rencanain pelaku " khao

"Nah, tapi saat ini lo gapunya bukti apapun buat bela diri lo sendiri dew. Kita berharap lo gak putus asa lo gak salah kita percaya " ucap first memberikan dukungan untuk dew.

Dew menarik nafasnya dalam dalam dan mengeluarkan nya, dia menatap kedua sahabat nya.

" gue bakalan nunggu, gue berharap nani bisa jadi satu-satunya orang yang bawa gue pergi dari sini. Gue minta buat kalian jaga nani, gue curiga sama seseorang " ujar dew membuat first dan khao saling menatap satu sama lain.

"Siapa? " tanya khao.

" gue belum yakin, tapi dia satu-satunya orang yang gue curigain saat ini"

Khao mengerti dan mengangguk, "gue tau, kita bakalan nyari tau tentang dia, "

Dew mengangguk paham dan setelahnya khao menarik first darisana, dia membawa first menuju toilet.

"Gue tau siapa yang dew maksud" ujar khao,first menatap khao dengan wajah penuh tanda tanya.

" lo inget di waktu gue cerita dan bilang kalo nani korban pelecehan ayah tirinya dulu? "Tanya khao.

"Nah, kayaknya dew curiga sama dia karna emang gue juga sempet ketemu dia tadi. "

"Ternyata sianjing tua itu minta gue hajar sampe mati, " geram first mengepalkan tangan nya erat.

"Tenang, kita harus nyari tau dan bukti. Karna gue rasa gak mungkin seseorang asing yang lakuin ini ke nani. Karna apa hubungan nya? Kenapa harus buat nani gini dan buat dew jadi tersangka. "

First menggeretakan giginya, mendengar khao yang mengatakan itu ingin rasanya first membunuh pria sialan itu.

Mira menghampiri sandi yang tengah duduk di samping ranjang nani, jujur saja dia tak mencurigai orang lain selain sandi.

"Menurut aku, gak seharusnya kita langsung tuduh dew buat apa yang terjadi sama nani, " ujar mira.

Sandi menoleh dan berdiri dari duduknya, "kamu terlalu percaya tampang bocah itu mir" jawab sandi.

"Tapi belum ada bukti yang nunjukin kalo dew pelakunya... "

"Terus siapa selain dia? "

Mira terdiam, membuat sandi mengangguk paham.

"Kamu nuduh saya yang lakuin ini ke nani? " tanya nya.

Mira menggelengkan kepalanya dan takut akan kemarahan laki-laki ini.

"Aku gak bila... "

"Alah! Kamu curiga kan, buat apa saya lakuin itu ke nani. Saya gak lagi kayak dulu karna saya sekarang berusaha jadi yang terbaik " ucapnya.

Mira menghela nafas kemudian menatap nani yang terbaring, "maafin mamah Nan, " batin mira.

------

𝐓𝐑𝐀𝐔𝐌𝐀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang