part 16

825 49 0
                                    

Nani yang tengah berbaring di sofa sembari menonton tak sengaja melihat ponsel yang tergeletak tak jauh darinya, seperti nya dew lupa membawanya.

"Tumben, kayaknya dia lupa. " gumam nani, dia membawa ponsel itu dan menyalakan nya.

"Emmm gue intip dikit gak bakalan marah kali ya, yaudahlah gue juga gapernah kepo dari dulu... " ujarnya membuka kunci ponsel itu dan membuka foto foto milik dew.

Dari sekian banyaknya foto dew dan dirinya, dew menyimpan foto seseorang di album yang khusus.

"Loh, siapa... Mukanya asing, " batin nani.

Dia melihat foto seorang gadis cantik ada juga fotonya yang bersama dew.

"Apa ini mantan nya dew ya, "

"HP gue ketinggalan... "

Nani menoleh melihat dew yang datang dari belakang, ucapan dew juga terhenti melihat nani yang tengah memegang ponselnya.

"Nani... "

Nani berdiri dari duduknya dan dew berjalan kearahnya lalu mengambil ponselnya.

"Sorry gue ketinggalan, gue perlu ini buat di kampus... " ujarnya.

"Iya gapapa, gue juga gak sengaja liat " jawab nani.

"Yaudah gue pergi dulu ya, nanti malem gue pulang "

Nani mengangguk pelan dan setelahnya dew pergi darisana meninggalkan nani, nani hanya menghela nafas dan berusaha mengusir perasaan aneh yang mulai menghantui pikiran nya.

Beralih pada first dan khao yang tengah berada di kantin, dengan beberapa cemilan yang ada di depan mereka berdua.

" gimana ya kabarnya nani sekarang dia juga udah ga punya nyokap, terus gimana sama si sandi nya. Masa dia dibiarin bebas, pasti yang udah bunuh tante mira itu dia, "ucap first berbicara sendiri, khao hanya menggelengkan kepalanya.

" gue juga gak tau, kalo sebatas kecurigaan doang gak ada bukti mana bisa polisi nangkap dia. Kan polisi bilang disaat badan nya di temuin, si sandi baru pulang dari luar dan juga ada keterangan kalo tante mira gak bisa berenang, sementara itu kolamnya dalemnya dua meter, " jawab khao.

"Jadi kita gak punya bukti buat jeblosin dia ke penjara, gimana sama kasus nani? " tanya first.

"Dew jadi tersangka kan anjing, aneh sih" gumam khao.

"Tuh tua bangka otaknya pinter juga, manipulatif lagi cih"

"Hai.. "

Keduanya menoleh keseorangan gadis cantik yang berdiri di samping mereka.

"Kok bengong, "

Khao dan first saling menatap satu sama lain, keduanya terkejut setelah melihat kehadiran prim Kekasih dew.

"Kemana dew? Kok tumben gak sama kalian, " tanya nya.

"Prim... Lo udah pulang, " jawab first dia berdiri dari duduknya.

"Iya, gue kuliah disini papah udah gak kerja di luar negeri lagi "

"Eh buset, kok balik sih" batin khao.

"Kok muka kalian tegang sih, kaget liat gue. Dimana dew?daritadi gue tanya masa pacarnya pulang dia gak seneng " ujarnya.

"Haaa enggak enggak, first gue mendadak mules banget anjir ayo ke toilet" ajak khao menarik tangan first, first hanya mengikuti nya pergi.

"Eh gila! Kok balik sih, bukannya dew bilang Prim bakalan diluar negeri terus? Terus mereka bukannya udah putus ya " bisik khao, mereka ada di lorong kampus sekarang.

"Lo pikir lo doang yang kaget? Gue juga anjir, " balas first.

"Gue gak salah denger juga kan dia bilang pacarnya, duh kanjut emang tuh bocah. Boongin kita " cemas khao menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Tapi apa iya, gue rasa dew emang udah putus sama Prim" ujar first.

"Kita kan gak tau, kayak gak tau aja si dew demen main sana sini sekarang mendingan dikit" jawab khao.

"Liat aja tuh bocah gue hajar kalo sampe nyakitin nani, " gumam first.

"Dew... "

Dew yang tengah berjalan, menoleh kebelakang setelah mendengar seseorang yang memanggil nya, dew melihat Prim yang berlari kearahnya.

" Prim... "Gumam dew.

" Hai lama ya gak ketemu, gimana kabar kamu? "Tanya nya tersenyum kearah dew.

" gue baik,"

"Kamu masih kayak dulu yah, haha akhirnya kita ketemu juga. Aku mau kuliah di sini karna papah udah gak dinas lagi disana " ucap nya.

"Ohh iya, "

"Cuma gitu doang, gak kangen emang? "

Dew menggelengkan kepalanya dan tersenyum, " enggak, "

Dew meneruskan langkah nya dan mengabaikan Prim.

"Loh eh! Deww"

Prim berlari menyusul langkah dew, dia memegang tangan dew membuat dew menghela nafas.

"Apalagi? " tanya dew.

"Aku denger kamu udah punya pacar, jadi selama ini kamu gak nepatin janji? " ujar Prim.

"Sorry, itu semua bener. Gue udah punya pacar lagi, dan gue juga gabisa nepatin janji buat nunggu lo pulang " jawab dew tanpa rasa bersalah.

"Dew... "

" kamu setega ini! "

"Emang, "

Mata Prim berkaca-kaca, dia menatap hancur dew jadi selama ini dia salah karna sudah berharap.

"Siapa orang yang udah buat kamu sampe lupa sama aku? "

Dew tersenyum tipis, " siapapun itu bukan urusan lo, salah sendiri pergi dari gue "

"Tapikan! Tapi kan kamu udah bilang bakalan nunggu aku pulang dew, kok bisa bisanya sih kamu lupa sama janji sendiri! " sentak Prim tak terima akan ucapan dew.

"Eh! Jangan bentak gue seenak nya ya, lo pikir gue gak tau lo juga disana pernah kan punya pacar? "

Prim terdiam mendengar ucapan dew, bagaimana dew bisa tau?

"Kita impas, gue udah gak cinta lo lagi dan kita udah gak punya hubungan apapun lagi, "

Dew melangkah pergi darisana, tangan nya mengepal erat setelah melihat dew pergi.

"Liat aja lo pasti jadi milik gue lagi dew! "

-----

Malam nya...

"Tok.. Tok... Tok... "

Ketukan pintu membuat nani berlari kearah pintu dan membuka nya, di luar dew sudah datang dan tersenyum kearahnya.

"Udah pulang, " ucap nani.

"Kayak istri lagi nyambut suaminya pulang kerja ya, " balas dew sembari melangkah masuk kedalam.

" gue kira siapa, gak tau kalo itu lo"

"Yaudah, gue gerah mau mandi bareng nggak? " tawar dew.

"Gue udah mandi, tapi kalo lo capek siapa taumau rileks dulu di bathtub gue pijet dikit kepala lo pusing kan? "

Mendengar itu dew menjadi semangat dan mengangguk cepat.

"Boleh bolehhh, ayo"

Dew menarik tangan nani menuju kamar, dan nani hanya mengikuti nya.

Sebenarnya ada pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada dew, tentang siapa gadis itu. Dan mengapa dew masih menyimpan fotonya, namun nani mengurungkan niatnya dan akan mencari tahu sendiri siapa wanita itu. Entah itu mantan, atau mungkin kekasih dew, nani hanya ingin tau alasan mengapa dew tampak terlihat panik saat nani mengetahui ada foto gadis lain di ponselnya.

-----

𝐓𝐑𝐀𝐔𝐌𝐀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang