part 5

1.4K 94 1
                                    

"Mamah egois mah, " ucap nani menatap mira kecewa.

"Ini udah sepuluh tahun Nan, kamu gak harus selalu terjebak di masalalu yang menurut kamu itu sakit, " balas mira memegang tangan nani.

" mamah berharap aku maafin dia? Enggak mah, sampe kapanpun bahkan aku mati sekalipun aku gak bakalan maafin dia, "

"Mamah mau ceritain yang sebenarnya sama dew karna mamah sayang kamu, supaya dia tau, dan dia bantu kamu keluar dari bayangan masalalu kamu yang selalu buat kamu sakit nan!! Mamah capek liat kamu selama ini. Kamu pikir mamah tega liat kamu gini terus?? " ucap mira dengan mata berkaca-kaca.

"Aku tanya apa gunanya?? Mamah berharap apa! Berharap dew bisa buat aku sembuh iyaa... Enggak mah gak perlu, aku bisa sembuh sendiri tanpa bantuan orang lain! "Jawab nani.

" tapi kamu harus bergantung sama obat nan! Dan itu bahaya kamu bisa bisa masuk rumah sakit lagi... "

"Aku lebih baik masuk rumah sakit atau bahkan mati! Karna aku gak berharap di kasihani siapapun! Termasuk MAMAH!! "

"plak!! "

"CUKUP NANI! APA YANG MAMAH LAKUIN ITU KEBAIKAN BUAT KAMU " bentak mira.

Nani memegang pipi nya yang terkena tamparan mira, dia menatap ibunya dengan tatapan kecewa.

"Sekarang mamah cuma mau kamu sembuh, " ujar mira.

"Kalo gitu sekarang, aku gak berharap sembuh! Aku bakalan hidup sama trauma ini selamanya! Itukan yang mamah mau, atau... Atau aku pergi dari rumah ini sekalian! "

Nani pergi dari hadapan ibunya, dan mira langsung mengejarnya.

"Nan! Nan pergi kemana maksud kamu hah! Jangan macem-macem. Selama ini kamu hidup sama mamah Nan, gimana nasib kamu kalo hidup sendirian di luar sana! Yang bahkan kamu sendiri takut buat kenal orang lain! "

"Nani!! "

Nani menghentikan langkah nya matanya sudah terlihat berair.

"Mamah berharap aku sembuh! Tapi mamah sendiri yang bawa orang yang udah buat aku gini kedalam rumah kita lagi... Jelasin gimana caranya buat aku sembuh mah? Sedangkan aku denger suara dia aja aku takut mahh!! " tanya nani dengan air matanya yang turun membasahi pipinya.

"Kamu harus bisa lupain itu semua dan maafin dia, mamah yakin dia berubah Nan apa yang terjadi di masalalu itu karna mamah. Mamah terlalu sibuk sampe lupa kewajiban mamah sebagai seorang istri, " jawab mira, nani menggelengkan kepalanya dan menghapus air matanya.

" semenjak mamah kenal dia, akal sehat mamah hilang, mamah buta karna cinta sampe lupa kalo aku ada di sini..." ucap nani sebelum akhir nya pergi dari sana meninggalkan mira yang berdiri menatap kepergian nya.

Saat nani ingin kembali ke kamarnya, tepat di depan nya sandi berdiri menatap nya. Langkah nani berhenti dan tangan nya mulai bergetar namun nani berusaha mengontrol dirinya sendiri.

Sandi mendekat kearahnya dan tersenyum, senyuman itu benar-benar menjijikan.

" pipi kamu merah gini, pasti sakit ya? "Tanya nya berusaha menyentuh pipi nani, namun nani menepis nya.

" kenapa? Takut... Saya gak bakalan ngapa-ngapain lagian jadi gak usah takut lagi, "celetuknya.

Sandi melangkah lagi untuk lebih dekat dengan nya, " nurut aja sama papah ya sayang... "Bisik nya tepat di telinga nani.

"Bruk! "

Tubuh sandi terjatuh kebelakang saat nani mendorong nya dengan keras, nani membawa guci di samping nya.

𝐓𝐑𝐀𝐔𝐌𝐀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang