Chapter 9:
Sehari menjelang panggung internasionalnya di Singapura, Mingyu tenggelam dalam persiapan intensif. Ruangan rias pribadinya di studio khusus milik Wonwoo diisi dengan sentuhan ahli tata rias, stylist, dan tim kreatif lainnya. Mingyu duduk dengan sabar, menyerap setiap instruksi dengan penuh perhatian, berfokus pada penampilan terbaiknya yang akan dia bawa ke panggung.
Sementara itu, seiring dengan intensitas latihan dan persiapan, sebuah kotak makanan lezat tiba di ruang latihan. Tagihan mahal dari restoran eksklusif di Seoul menunjukkan bahwa seseorang yang berkepentingan sangat peduli pada kesejahteraan Mingyu dan kru. Itu adalah Wonwoo, yang memberikan dukungan dan perhatian dalam bentuk hidangan lezat.
Setiap hari, kotak makanan tersebut menjadi semacam tradisi yang dinantikan oleh semua orang di ruang latihan. Mereka semua tahu bahwa ini adalah tanda kepedulian dan dukungan langsung dari sang sponsornya, Wonwoo. Makanan enak yang dikirimkan Wonwoo bukan hanya bahan bakar fisik untuk persiapan panggung, tetapi juga menjadi simbol perhatian dan dukungan moral.
Di tengah-tengah latihan, para anggota kru tidak bisa menahan rasa iri mereka saat melihat perlakuan istimewa ini. Mereka mulai berbicara tentang keberuntungan Mingyu yang mendapatkan perhatian spesial dari Wonwoo.
"Kau sungguh beruntung, Mingyu. Sponsormu benar-benar memperlakukanmu seperti bintang besar," ujar seorang stylist.
Mingyu tersenyum bangga, "Aku hanya berusaha memberikan yang terbaik. Wonwoo memang memiliki selera yang tinggi untuk segala hal."
Seorang asisten makeup berkomentar, "Aku juga ingin mendapatkan sponsor seperti Wonwoo. Pasti menyenangkan mendapat perhatian dan hadiah-hadiah mewah seperti itu setiap saat."
Mingyu hanya tertawa ringan, merasa bangga dengan posisinya yang istimewa. Dia tidak bisa menyangkal bahwa perhatian khusus dari Wonwoo telah memberinya kepercayaan diri dan dorongan semangat yang luar biasa. Terlebih lagi, dia menikmati sorotan yang lebih besar yang diterimanya di antara rekan-rekannya. Perasaan dihargai dan diakui membuat Mingyu semakin percaya pada dirinya sendiri.
"Kau tahu, kita hanya melihatnya dari luar, tapi aku yakin Mingyu telah bekerja keras untuk mencapai posisinya saat ini," kata salah seorang koreografer.
Namun, kebanyakan dari mereka hanya bisa menatap dengan iri karena Mingyu mendapatkan perhatian penuh dari seorang sponsornya. Mingyu, dengan rasa percaya diri yang terus tumbuh, dengan bangga melanjutkan latihannya. Dia merasa di atas angin, siap untuk mengguncang panggung internasional dengan bakatnya yang luar biasa.
***
Mingyu merasa darahnya mendidih saat menemukan pakaian desainernya, yang dirancang dengan teliti untuk panggung internasional, kini tercemar oleh cat merah. Panik di antara para penata gaya terasa jelas saat mereka mencari-cari seseorang yang bisa disalahkan.
Di tengah kekacauan itu, frustrasi Mingyu mencapai puncaknya. Dia menatap pakaian yang hancur, menyadari bahwa sabotase ini dimaksudkan untuk mengganggu momen pentingnya. Tidak dapat menahan kemarahannya, dia berteriak, "Siapa yang melakukan ini?!"
Para penata gaya saling melempar pandang gelisah, enggan mengakui kesalahan. Mingyu, yang mendidih dalam kemarahannya, menuntut jawaban. "Saya perlu tahu siapa yang bertanggung jawab atas ini!" Suaranya bergema di ruangan, mengirimkan rasa ngeri kepada mereka yang hadir.
Ketika kegemparan semakin meningkat, Mingyu memutuskan untuk mengatasi sendiri. Dia mengambil ponselnya dan menekan nomor Wonwoo, jari-jarinya mengetuk-ngetuk dengan tidak sabar di layar. Ketika Wonwoo menjawab, suara Mingyu tajam dengan frustrasi, "Wonwoo, kita punya masalah. Seseorang merusak pakaianku, dan saya perlu tahu siapa yang melakukannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
REPUTATION [MINWON FF]
Fanfic⚠️ MATURED CONTENT⚠️ A Minwon / Wonmin Au (Versatile, Switch couple) SEMUA KARAKTER HANYA DIPINJAM DAN TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN DENGAN KARAKTER ASLI ! "Cause you can be the beauty and I'll be the monster. " Dalam dunia gemerlap fashion, Mingyu, mod...