Happy Reading
-----------------------------------------------------------
Raja memakan melon yang dia beli secara eceran, "Kamu tadi mengungkit bahwa aku akan marah, kenapa aku marah?"
Giovani menggaruk kepalanya, "Itu ... Tanyakan saja pada Rendra sama Krist aja."
Raja melirik Rendra dan Krist memberikan tatapan penjelasan.
Rendra dan Krist saling melirik.
Krist, "Ren kamu aja yang jelasin."
Rendra, "Jadi aku tadi melihat seorang wanita, dan dia adalah tunangan Dika."
Ekspresi Raja berubah menjadi dingin, "Tunangan Dika?"
"En."
Jovan menimpali, "Dia memang memiliki seorang tunangan, tetapi kudengar dia belajar di Luksemburg, asalnya dari Inggris, dan dia baru saja datang kesini, mungkin mereka hampir tidak pernah bertemu."
Raja merasa lega setelah mendengar penjelasan Jovan, tetapi ada perasaan yang mengganggunya, tetapi dia tidak tahu apa perasaan itu, dia hanya merasa sangat merindukan Dika.
Setelah memakan semua makan dengan tenang.
...
Mereka kembali ke kelas.
Diantara mereka hanya Raja yang membaca buku tanpa memainkan ponselnya, dan meminum kopi yang dia bawa dari kantin.
Krist kemudian melirik Raja, "Kamu selalu begitu fokus dan rajin."
Raja menjawab dengan tenang, tanpa melihat kearah Krist, "Seminggu lagi ujian kelulusan."
Krist, "Itu benar, tetapi jika kamu belajar sekarang, tidak takut itu sia-sia? Bagaimana jika kamu lupa?"
Raja menggeleng, "Aku memiliki daya ingat yang kuat."
Krist memutar mata, "Jika serius Dika kegeser dari posisi pararel satu nanti."
Raja menggeleng lagi, "Apakah kamu pernah melihatku menjadi pararel satu?"
Krist mengangguk, "Pernah, dua kali ketika semester pertama kelas sepuluh, kamu menjadi sorotan beberapa waktu, dan berpikir itu merepotkan, lalu akhirnya kamu sengaja mengurangi nilaimu."
Raja terkekeh, "Jika begitu, aku akan terus mengurangi nilaiku, dengan begitu, bukankah Dika akan selalu mendapatkan pararel pertama."
Lyan disampingnya tertawa, "Kamu sangat mencintainya."
Raja hanya tersenyum tipis hampir tidak terlihat, dia hanya tidak sabar bertemu Dika setelah pulang sekolah, dia ingin memberikan kejutan.
...
Dika berjalan kekantin bersama Fuaiz dan beberapa temannya.
Mereka adalah Setya, Earl, Leon, Vica, dan Liona.
Orang yang memesan makanan adalah Vica.
Vica kemudian membawa semua makanan dengan bantuan Liona, dan menuju bangku tempat mereka duduk.
Ketika pesanan diletakkan, Dika masih membaca bukunya.
Fuaiz dan Setya saling memandang.
Setya, "Dika, letakkan bukumu, mari kita makan."
Dika mengangguk, dia memasukkan sesendok makanan kemulutnya, dan mengunyahnya.
Setelah beberapa sendok makan, dia tiba-tiba membekap mulutnya, dia berlari menuju toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bxb]Kingdao🔞[END]
General FictionJafiz tiba-tiba dilecehkan oleh Enigma gila yang bahkan tidak akrab dengannya. Mengapa Alexander yang selalu tidak perduli dengan segala hal begitu perhatian terhadap dirinya? [Tidak banyak konflik] . . . Dari judul udah ada BXB jangan salah lapak! ...