Happy Reading
-----------------------------------------------------------
"Tuan muda, ini makan untuk anda."
"Hm, letakkan saja disana."
Seorang pria yang sangat tampan, wajahnya memiliki fitur ketampanan yang halus dan lembut, terlihat tenang seperti air mengalir dan musim gugur. Bahkan, suaranya sangat lembut dan merdu, seolah-olah dapat melelehkan salju.
Dia duduk didekat jendela, melirik badai salju yang turun menutupi jalur kereta uap yang dia naiki, melewati jalur kota Keighley.
Kemudian dia mengangkat tangan tanpa mengalihkan pandangannya dari jendela, lalu bawahan disampingnya memberikan sebuah cangkir berisi teh hangat.
Pria itu melirik teh ditangannya, dia bersenandung, terlihat acuh tak acuh terhadap segalanya, dia mencium aroma teh tersebut, kemudian meletakkan cangkir tersebut dimeja tanpa meminumnya, gerakannya sangat terampil dan elegan, tidak tergesa-gesa, sangat berkelas, dan memiliki kesan aura bangsawan yang anggun.
Dia duduk menyilangkan kaki dan melihat kejendela sekali lagi, terlihat tenang tak beriak, tidak tahu apa yang dia pikirkan.
Cuaca sangat dingin, namun pria itu membuka setengah jendela, angin dingin masuk melalui celah dan membuat ruangan itu terasa sangat dingin, tempat duduknya adalah gerbong kelas pertama, tetapi pemanas yang ada tidak dinyalakan diruangan itu.
Pakaiannya bahkan tidak cocok dengan cuaca yang sangat dingin itu, dia memakai jas hitam tanpa kemeja, dada sedikit terekspos, dan celana hitam tipis dengan logo LV(Louis Vuitton), sarung tangan hitam ketat, dan kalung Bvlgari di lehernya.
Seseorang dengan jas hitam masuk keruangan, dia membawa kotak berisi tiga set perhiasan, berisi; kalung, gelang, dan cincin yang terbuat dari kyawthuite.
Garvin mengamati kalung dalam kotak, lalu meletakkannya dimeja, kemudian duduk bersandar, dia melihat kearah jendela lagi, Garvin sangat merindukan bau manis anggrek dan bau Es, dia memiliki bau seperti pemuda itu.
Dia mengetuk sandaran kursi dan berkata dengan suara lembut, "Jes, sebentar lagi ulang tahun keponakanku Jafiz tersayang, bisakah kamu memesan kalung? Liontinnya harus terbuat dari obsidian."
Jesper, "Baik, tuan."
Garvin bersenandung, "Emm ... Kamu bisa keluar."
Jesper membungkuk, dan menyeret pria yang baru saja datang memberikan kotak, dia adalah Damien.
...
Damien yang diseret tidak berdaya, kemudian mereka menjauh dari ruangan itu, ketika mereka duduk di gerbong kelas dua, Damien bertanya pada Jesper.
Damien, "Hey, bisakah kamu menjelaskan tentang keluarga Harrison? Siapa tuan muda Jafiz? Dimana tuan muda pertama? Mengapa kebanyakan yang menjaga tuan muda bungsu adalah pengawal tingkat atas?"
Jesper melihat Damien dengan tatapan tajam, tetapi tetap menjawab pertanyaannya, "Tuan Muda Jafiz adalah putra tuan muda pertama, keluarga Harrison menjaganya seperti harta, dan mungkin kamu belum tahu ... Tuan muda Garvin ditunjuk sebagai pewaris keluarga Harrison."
Damien melebarkan matanya, dia sungguh beruntung! Siapa sangka tuan mudanya ini adalah orang yang akan menjadi kepala keluarga Harrison! "Itu artinya dia akan menjadi seorang Duke?"
Jesper menggeleng, "Tidak, tuan muda memilih mundur dari jabatan gelar Duke dua bulan lalu, dia telah berbicara dengan tuan tua Harrison, sebentar lagi dia akan resmi menjadi pewaris keluarga Harrison, tetapi dia tidak akan menjadi Duke."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bxb]Kingdao🔞[END]
General FictionJafiz tiba-tiba dilecehkan oleh Enigma gila yang bahkan tidak akrab dengannya. Mengapa Alexander yang selalu tidak perduli dengan segala hal begitu perhatian terhadap dirinya? [Tidak banyak konflik] . . . Dari judul udah ada BXB jangan salah lapak! ...