Happy Reading
-----------------------------------------------------------
⚠️Warning! Semua cerita, tokoh, tempat, dan karakter adalah karangan! Mohon bijak dalam memahami!⚠️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Marcel menghela nafas, dia merasa hatinya tidak bisa tenang.Suasana hatinya menjadi suram sejak beberapa hari terakhir, seseorang kemudian datang mengetuk pintu ruangannya.
Marcel, "Masuk."
Itu adalah sekertarisnya, Near.
Raut wajahnya tidak terlihat baik, dia membungkuk pada Marcel dan menyerahkan dokumen.
Marcell membuka dokumen tersebut dan membacanya, dia tercengang.
Marcel melempar dokumen tersebut, wajahnya terlihat sangat marah, "Mengapa dia ada disini? Sialan! Bagaimana bisa dia datang kesini! Apa dia gila? Mengapa dia membeli mobil milik perusahaan kita? Apakah dia sudah tahu itu aku? Apakah kamu sudah memastikan itu benar-benar dia? Apakah dia datang untuk memberi peringatan untukku?"
Near memungut dokumen tersebut, "Saya sudah, kebetulan saya berada disana dan saya mengawasinya dari kejauhan, dan dia benar-benar terlihat seperti Tuan muda, tapi saya rasa dia masih belum mengetahui bahwa itu anda."
Marcell mengacak-acak rambutnya frustasi, "Tentu saja! Xenon adalah ayahnya! Kamu tahu alasan mengapa aku dulu tidak pernah terlalu dekat dengan Dika! Xenon! Itu karena dia benar-benar begitu mirip seperti dirinya! Setelah bertahun-tahun, aku masih tidak bisa melupakan hal itu! Mengapa kamu begitu yakin dia tidak mengetahuinya?"
Near menggaruk pipinya, "Yah ... Saya dengar dari pegawai yang menyambutnya, dia murni ingin membeli mobil."
Marcel mengangkat alisnya, dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa, dan merasa sangat jengkel, jika dia bisa dia ingin memukulinya menjadi bengkak seperti babi, "Near, kamu sudah menyimpan arsip tentang indentitasku, bukan?"
Near mengangguk, "Ya, Tuan. Jika seseorang mengenalmu, kamu adalah 'Marcelliust'."
Marcel kemudian duduk dikursinya, dia bersandar dan menutup mata, kejadian itu masih terpampang jelas didalam ingatannya.
...
Marcel memegangi perutnya yang sudah membesar, saat itu Xenon bilang dia hanya akan pergi selama lima bulan, namun sudah lewat beberapa hari jadwal kepulangannya, dia hanya bisa menatap pintu, untuk menunggunya pulang.
Setelah beberapa minggu, Marcel masih menunggu kepulangan Xenon, ibunya telah menghubunginya untuk pulang ke tanah airnya sendiri, namun dia masih setia menunggu seseorang di Moscow, dia kemudian beranjak dari tempat duduknya, meraih tas dan ponselnya.
Dia membuka pintu dan melangkah pergi, dia turun dari tangga, dan melewati gang sempit, lalu sampai dijalan raya, dia berjalan sambil memegangi perutnya, usianya lima bulan tetapi itu terlihat sedikit lebih besar dari kehamilan normal, Marcel merasa lelah hanya dengan berjalan, kepalanya terasa pusing.
Dia akhirnya sampai dijalan raya, dia tersenyum dan melambai pada Taxi yang lewat.
Beberapa taxi melewatinya, membuat mulutnya mengerucut dan terlihat sedikit kecewa, Marcel mengusap dahinya, keringat tipis muncul di dahinya yang mulus hidung dan pipi kemerahan, mungkin karena terlalu terbakar matahari, matanya menyipit dengan keanggunan yang terpancar darinya, terlihat sangat cantik, beberapa orang berkumpul untuk memperhatikannya membuatnya malu, tetapi karena perutnya yang besar, tidak ada yang berani mendekat untuk menggodanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Bxb]Kingdao🔞[END]
General FictionJafiz tiba-tiba dilecehkan oleh Enigma gila yang bahkan tidak akrab dengannya. Mengapa Alexander yang selalu tidak perduli dengan segala hal begitu perhatian terhadap dirinya? [Tidak banyak konflik] . . . Dari judul udah ada BXB jangan salah lapak! ...