"Semuanya telah berubah semenjak kepergianmu, Mama...."
~Bintang Sagara~
••••
Masih pagi pagi, Langit sudah datang di kamarnya sambil bernyanyi nyanyi tidak jelas. Sesekali ia mengacak kasur Bintang yang sudah Bintang rapikan. Kadang ia berpikir, mengapa ia harus memiliki kakak semenjengkelkan Langit?
"Pindah."
Langit tetap enteng sembari menatapnya remeh.
"Lang!" bentakan itu membuat Langit menghela nafas lelah. Laki laki itu berjalan ke samping mempersilahkan Bintang mengambil baju seragamnya di dalam lemari.
Tiba tiba Bintang mengendus. Ia merasa ada bau rokok di ruangannya, dengan cepat ia menoleh dan mendapati Langit yang duduk manis di sofanya sambil menyesap rokok.
"Gila lo!" Bintang meraih rokok itu kemudian menginjaknya dengan kaki. "Rokok gak baik Lang! Mau mati lo hah?!"
Langit hanya diam dengan tubuh yang tak berhenti bergerak sembari bersenandung mendengar lagu yang di putar di ponselnya.
Tiba tiba ide licik muncul di otak kecilnya, lelaki itu keluar lalu berteriak.
"PA! BINTANG NGEROKOK DI KAMAR PA!"
Sial! Dia di jebak. Aghhh, rasanya Bintang ingin marah sekaligus menangis secara bersamaan. Apalagi saat melihat Bara yang datang dengan wajah murka.
Begitu menyeramkan di bandingkan monster di flm. Sudah dirinya tebak, pasti Bara akan marah besar.
"Berani beraninya kamu merokok! Mau jadi apa kamu hah?!"
Plakk!
Langit sampai tidak menyangka bahwa papanya akan semarah ini, padahal ia hanya bercanda. Melihat Bara ingin memukul Bintang, Langit terlebih dahulu menahannya.
"Udahh Pa, tadi Langit cuma bercanda," tahannya.
"Bercanda apa hah?! Ini kenapa ada bau rokok di kamar Bintang? Siapa yang merokok?!"
Keduanya hanya diam sambil menunduk dalam dalam. Tidak berani menjawab.
"Jawabbb!!"
Bara benar benar murka saat ini. "Papa tidak pernah mengajarkan kalian merokok! Kalian tau, rokok itu bahaya. Mau kalian sakit hah?!" Bara menoleh ke arah Bintang. "Papa tau, pasti kamu kan yang merokok?" tuduhnya membuat Bintang menggeleng kuat.
Tapi belum sempat ia protes, ia terlebih dahulu menatap ke arah sang kakak. Langit terlihat benar benar ketakutan. Lihatlah, wajahnya pucat di tambah pilu memenuhi pelipisnya. Tak tega, ia pun mengaku bahwa dia yang melakukannya.
"Iya Pa, Bintang yang ngerokok. Tapi Bintang cum__"
Bughh!
Tinjuan berhasil mendarat di pipinya. Bintang tersungkur ke belakang membuat Langit membelalak.
"Sialan! Ngapain lo bohong hah?! Pa, yang ngelakuin itu La__"
"Bintang Pa! Gak usah dengerin dia," sela Bintang tanpa menatap Langit.
"Dasar anak sialan! Tidak tahu di untung!"
Plak
"Mati saja kamu!"
Bughh
"Pergi kamu dari rumah ini! Pergi cari mama hina kamu itu dan tinggal sama dia!" teriak Bara seperti orang kesetanan. Lelaki paruh baya itu berjalan keluar kamar meninggalkan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Bintang
Teen FictionSederhana tapi menyedihkan. Kisah seorang pemuda bernama Bintang yang selalu menyembunyikan lukanya kepada semua orang. Hidup di lingkaran orang orang jahat sudah terbiasa baginya. Di sakiti, di hina dan di caci maki selalu ia dapatkan dari orang or...