◦•●◉✿𝔟𝔞𝔤𝔦𝔞𝔫 𝔰𝔞𝔱𝔲✿◉●•◦

158 14 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

gimana kabarnya? maaf ya aku berkali kali hiatus mungkin karna aku ga bisa bagi waktu untuk ngajar ngaji, dan nulis jadi aku hiatus deh.

sekali lagi maaf ya.

kali ini aku bawain cerita sendal ilang aja ya heheheh. aku juga ada niatan buat terbit in buku aku sendiri.

biar aku bisa baca ulang lagi heheh.

jangan lupa aku juga butuh dukungan kalian readers. yu langsung dibaca

!!𝔰𝔢𝔩𝔞𝔪𝔞𝔱 𝔪𝔢𝔪𝔟𝔞𝔠𝔞!!

* * *

"marhaban marhaban ya nurul aini... marhaban marhaban jadwal husaini... " semua orang berdiri seraya membuka jalan untuk habib ja'far

seorang gadis yang tengah mengikuti acara milad majlis nurul musthofa ke 28 itu tengah mencari sendal nya yang tertendang tendang oleh jamaah lain.

mahalul qiyam sudah selesai tetapi ia tidak menemukan sendal nya. sial memang, mengapa ia tidak menyiapkan kantong plastik untuk menaruh sendalnya? ia menyesali nya sekarang.

"kaa gimana ini? sendal aku ga ketemu" ucapnya sedikit gelisah

bagaimana tidak gelisah? sendal nya hilang, sementara tempat acara itu berlangsung sangat jauh dari rumah nya.

"nanti kita cari ya? nunggu selesai aja susah kalo begini nyarinya" sahut teman nya seraya menenangkan raya

"iya ray ga mungkin kalo kita nyari sekarang" gadis itu hanya mengangguk lemas

* * *

kini raya dan teman teman nya sudah keluar dari kerumunan jamaah. ia masih mencari sendal nya yang hilang. pasalnya jika tidak ketemu ia bingung harus memakai apa untuk pergi mengajar?

memang ia masih memiliki sendal dirumah nya tetapi bukan kah jika memakai sendal rumah itu kesannya seperti ingin main?

entahlah sekarang ia sudah pasrah.

"ray, kayanya kita ga bisa nemuin sendal kamu deh. ini udah malem banget mending kita pulang aja yu." ujar teman nya, raya hanya mengangguk lesu

"iya deh kita pulang aja" jawab raya seraya berjalan. untungnya ia masih menggunakan kaos kaki, jadi walaupun menyeker tidak begitu terasa sakit.

"atau mau beli sendal aja? kayanya deket sini ada  tukang sendal" sahut dini

"eh ga usah aku lupa bawa dompet. udah kita pulang aja, pesen grab nya" tolak raya

jujur saja kali ini dia sangat apes. dompetnya tertinggal di rumah, kini sendalnya yang hilang.

"udahlah gpp dari pada kamu nyeker kasian, aku bawa uang lebih kok" sahut dini

"iih ga usah, ngerepotin kamu nanti. udah duitnya buat grab aja, nanti bagi tiga. nanti aku transfer dana ya" tolak nya lagi sungguh kali ini ia sangat merasa tidak enak dengan kedua teman nya.

"hm yaudah deh kita tunggu sini aja ya udah deket jalan besar kok," kata zira seraya mengotak atik handphone nya

"udah ku pesen kita tunggu ya 10 menit lagi sampai" ujar zira. dini dan raya hanya mengangguk

RAYANAN [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang