bagian sebelas

40 2 0
                                    

haloo maaf ya baru bisa up lagi setelah sekian lamaaa hehehheh

maaf banget nih di part ini mungkin ada banyak typo tolong tandai  ya guys.

* * *

setelah tinggal dirumah raya selama hampir
5 hari akhirnya Afnan dan raya pun pergi mengunjungi rumah orang tua Afnan.

"mas, aku takut umi nanya..." pertanyaan yang menggantung itu membuat Afnan menoleh

"ga usah dipikirin ya? kita kan niatnya ke sana untuk silaturahmi sama Abi dan umi. umi juga pasti ga akan banyak bertanya sama kamu. mas yakin" ucapnya seraya mengusap puncak kepala raya.

raya hanya menganggukkan kepalanya.

selang beberapa menit akhirnya mereka pun sampai.

melewati kerumunan santri yang memenuhi teras dan juga gerbang pesantren.

atensi para santri pun teralihkan saat melihat mobil gus nya itu memasuki kawasan pondok.

"mas? aku malu, banyak banget santri" lirih raya

"lah? kenapa malu? mau mas gendong aja?" mendengar hal itu raya mencubit pinggang Afnan

"apaansi mas"

"aduh sakit zaujati" Afnan sedikit terkekeh

"gajelas ih sebell" ujarnya dengan wajah yang bersemu

tak menunggu lama Afnan pun bergegas membukakan pintu mobil untuk istrinya.

santri yang melihat itu pun terheran-heran dengan yang mereka liat. siapa wanita ya gus nya bawa?

mereka tidak mengetahui jika Afnan sudah menikah. raya terus menutup sebagian wajahnya dengan ujung kerudung nya.

kali ini ia sangat malu. tapi ada kesan baper nya juga sih.

"eh raya, Afnan. udah lama?" ujar umi menghampiri keduanya yang baru saja memasuki teras ndalem.

"baru umi," raya langsung menyalami tangan umi

disusul Afnan "gimana kabarnya umi"

"Alhamdulillah baik, kalian gimana? ga ada apa apa kan?"

"Alhamdulillah baik baik aja kok umi" jawab raya dengan senyuman.

disisi lain ada 2 orang santriwati yang menguping pembicaraan mereka bertiga.

"tuhkan sin, ini mah gua yakin kalo si cewe itu pacarnya si Gus" ujar salah satunya.

"kalo kata gua sih bukan pacarnya tapi istrinya. masa iya si Gus bawa cewe yang bukan mahramnya, padahal selama ini aja ga pernah mau kenal sama cewe" kata sinta

"kapan nikah nya? apa jangan jangan" mereka pun menutup mulutnya syok

"sebaiknya kita kasih tau ustadzah hilya aja gimana? kan ustadzah hilya suka tuh sama Gus" ujar Sinta

mereka pun langsung pergi dari sana.

Afnan yang menyadari jika ada yang menguping pun langsung mengedarkan pandangan nya namun nihil ia tidak melihat gelagat yang mencurigakan diantara santri santri yang berlalu lalang .

* * *

"raya, mas izin ke kantor pondok dulu ya. ada rapat untuk ajaran baru" ujar Afnan sambil memakai peci putihnya.

raya pun menghampiri Afnan "iya mas" ujarnya sambil merapihkan jubah Afnan

Afnan tersenyum "kamu kalo bosen panggil ifa aja. atau kamu mau ikut?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAYANAN [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang