◦•●◉✿𝔟𝔞𝔤𝔦𝔞𝔫 𝔱𝔦𝔤𝔞✿◉●•◦

44 10 11
                                    

assalamu'alaikum

hii gimana kabarnya?? telat sehari gpp lah ya.

semoga suka sama karya aku yang satu ini

ujian penulis mau nya hiatus mulu😭😭😭

maaf yaa kalo kedepannya bakalan sedikit ga nyambung tapi aku usahain biar tetep layak untuk dibaca kalian

jangan lupa vote okee

◦•●◉✿𝔥𝔞𝔭𝔭𝔶 𝔯𝔢𝔞𝔡𝔦𝔫𝔤✿◉●•◦

terlalu lama melamum sampai sampai ia menabrak seorang mahasiswi hingga buku gadis itu berjatuhan

"astaghfirullah, maaf saya ga sengaja" ucap afnan seraya membantu membereskan buku yang berserakan dan mengamblikan kepada pemiliknya

"lain kali jangan melamun sambil jalan" cetus wanita itu dan berlalu dari sana

"astaghfirullah" afnan mengelus dada nya. 

ia pun kembali menuju kasir dan memesan minuman lalu ia kembali menuju tempat duduk ifa dan teman-temannya

"maaf saya ikut duduk disini, setelah pesanan saya selesai saya akan pergi" ujarnya

"sok kul" celetuk ifa, membuat afnan menatap ifa dengan tajam. 

raya dan syifa yang melihat itu hanya terkekeh. namun lagi lagi ia dia buat kaget. bagaimana tidak? afnan tiba tiba duduk dibangku samping kirinya. ya ia tau jika hanya itu bangku yang tersisa dan disini raya lah yang akan membantu syifa dan haifa mengerjakan tugas. 

raya merasa canggung dan gugup. jantungnya tidak bisa dikendalikan. sama hal nya dengan afnan ia juga merasa gugup dan canggung di dekat raya apalagi baru kali ini ia dekat dengan perempuan. seingat ifa hanya umi dan ifa lah yang dekat dengan afnan sepupunya yang lain tidak bisa dekat dengan afnan karna afnan sendiri yang menghindar. 

10 menit kecanggungan itu terjadi syifa dan haifa pun ikut tidak membuka suara. mereka berdua juga sibuk dengn lembaran tugas masing masing. 

ada seorang pelayan mengantarkan minuman afnan. 

"permisi kak ini minuman nya" afnan menerima minuman itu. 

setelah pelayan itu pergi afnan langsung angkat bicara. 

"dek, abang pulang dulu ya umi mau silaturahmi dulu ke rumah tante alma" ujar afnan

'tunggu tunggu, tante alma? bukan kah itu bunda?' batin raya

aya langsung menggeleng pelan ia membuang pikiran yang membuatnya kepedean mungkin alma yang lain kan nama alma itu pasaran. 

"yaudah sana, kalo abang terus disini kita ga akan mulai mulai kerkom nya. kak raya ny ga  nyaman ada bang afnan" ujar ifa asal

sontak membuat raya salting sendiri. entah apa yang membuat salting intinya dia malu sekarang. 

afnan langsung menoleh ke raya, raya yang masih tertunduk berinisiatif untuk mendongak mentralkan jantung nya. 

'deg'

tatapan afnan dan raya bertemu, bukan nya menenangkan jantung nya kini ia malah salting yang membuat pipi nya memerah. ifa yang jahil pun meledek abang nya dan kating nya itu

"cie ciee awas jodoh. jangan lama lama kali natapnya belum mahram" seru ifa 

"apaan sih ifaaa..." ringis raya

RAYANAN [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang