◦•●◉✿𝔟𝔞𝔤𝔦𝔞𝔫 𝔩𝔦𝔪𝔞✿◉●•◦

30 9 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

hallo guyss masih penasaran ya?

typo bertebaran mohon ditandai ya guys terimakasih udah baca karya akuu

yuk lanjut aja langsung baca

happy reading

* * *

hari begitu cepat berlalu. tak terasa hari ini raya akan melaksanakan acara tunangannya dengan afnan.

setelah masa ta'aruf 2 minggu lalu, afnan memantapkan diri untuk melamar raya. dan alhamdulillah raya menerima ajakan tersebut.

hari ini ia hanya berdandan sedikit agar terlihat fresh. zira, dini, mereka pasti menghadiri acara ini.

kerabat, sepupu, dan teman raya sudah hadir siang ini. keluarga afnan pun datang dengan membawa mahar seserahan.

sepertinya raya tidak bisa menetralkan jantung nya sekarang. afnan terlihat tampan jari ini. dengan balutan kemeja batik senada dengan raya.

raya masih tetunduk di tempat. afnan duduk bersebrangan dengan raya yang duduk di tengah kedua orang tuanya.

"agar mempercepat waktu, kita langsung masuk saja ke inti acaranya. kepada mempelai laki laki kami mempersilahkan untuk mengutarakan niat baiknya" ujar MC.

jujur afnan memang tidak nyaman jika berada di tempat ramai seperti ini. walaupun ia juga pendakwah, rasa takut berada di keramaian selalu saja menghantui dirinya.

'ayo nan, lo harus bisa. masa nyeramahin ibu ibu bisa tapi ngelamar anak orang gugup? ayo bisa. bismillah' batin afnan

afnan membuang nafas pelan untuk menetralkan dirinya. lalu afnan memegang mic tersebut.

"Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. datangnya saya disini tentu memiliki tujuan yang serius. tujuan saya datang untuk meminang anak dari pak yusuf yaitu raya nadeena shafa. saya ingin menjadikan raya teman hidup saya sampai jannah aamiin. raya, apakah kamu bersedia menjadi wanita pendamping hidup saya? setelah masa ta'aruf kemarin saya semakin yakin bahwa kamu lah takdir saya. saya ulangi, raya apakah kamu bersedia menjadi wanita pendamping hidup saya?" begitu lantang tetapi lembut tutur kata afnan

raya yang mendengar itu tersenyum tipis. "waalaikumsalam, sebelum aku menerima pinangan mu apakah kamu siap dengan syarat yang aku ajukan?"

"tentu, syarat apa pun itu" Jawab afnan.

raya menatap bunda nya sebentar dan bunda pun menganggukkan kepalanya meyakinkan keputusan dan syarat yang raya ingin ajukan "tidak banyak hanya ada satu syarat dan satu pertanyaan" ujarnya

"ucapkan" sahut afnan

"apakah kamu memiliki niatan untuk berpoligami? syarat ku adalah tidak ingin dipoligami. jika memang kamu sudah tidak tahan dengan sifatku, maka kembalikan aku ke orang tua ku dengan cara baik baik seperti kamu meminta ku kepada orang tuaku. dan jika kamu ingin berpoligami, maaf sungguh aku tidak seperti istri nabi, yang kuat menahan rasa cemburu." raya menghela nafas

"pertanyaanku, jika aku sudah menikah dengan kamu apakah aku masih bisa mengajar dan mengikuti pendidikan sampai selesai? aku sangat menyukai pekerjaan ku yang sekarang"

afnan yang mendengar penuturan raya tentu tertawa dalam batin nya.

'raya, jangankan poligami. aku saja tidak tertarik dengan wanita selain kamu ray. menggemaskan sekali" batin afnan

RAYANAN [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang