بسم الله الرحمن الرحيم
assalamu'alaikum
Halloww semua nyaa
kangen ga sama cerita ini? oyaa aku usahain up tepat waktu....
WARNING❗❗
-TYPO BERTEBARAN
-AUTHOR MENERIMA KRITIK DAN SARAN VIA DMJANGAN LUPA FOLLOW IG DAN WP NYA YAA!!
VOTE TERUS BIAR NOVELNYA LANJUTT.
••HAPPY READING ALL••
* * *
setelah melakukan fitting hampir 4 jam akhirnya raya menemukan dress yang ia sukai. warna nya pun serasi dengan skin tone raya.
walaupun harga sewanya terbilang cukup mahal itu tidak menjadi masalah bagi seorang afnan.
tibalah saatnya dimana mereka berada di kafe untuk sekedar membicarakan mengenai hari pernikahan mereka.
"raya, umi mau tanya"
"iya umi, mau tanya apa"
"kira kira kamu keberatan nggak kalo acara pernikahan nya diadain di pondok?"
tunggu apa tadi? raya sebenarnya tidak keberatan sama sekali tapi apa yang membuatnya harus melaksanakan pernikahan di pondok milik abi Herman?
"maaf sebelumnya, raya tidak masalah jika harus melaksanakan pernikahan dipondok tapi apa alasan nya umi kalo raya boleh tau?" ucapnya dengan tutur kata sopan
"gini nak, mungkin ada satu dan lain hal yang membuat kamu melaksanakan pernikahan dipondok. untuk alasannya menurut umi agar kamu tidak kelelahan karna nanti disana banyak santri yang akan membantu melancarkan acara kalian. dan satu hal lagi agar kalian bisa langsung menempatkan rumah milik afnan."
raya sedikit tercengang, apa tadi? rumah milik afnan? apakah dia akan tinggal berdua dengan afnan? hanya berdua? itu lah yang ada dipikiran raya
"raya ikut apa yang disetujui oleh keluarga mungkin nanti bisa diomongin lagi sama ayah dan bunda"
"kalo gitu kita jadwalkan pertemuan lagi ya raya biar lengkap dan bisa berpendapat tentang acara kalian" raya mengangguk
umi beralih ke arah refan "nak refan kira kira kita bisa kumpul kapan ya? abi minggu ini lagi ga ada panggilan ceramah soalnya, biar bisa dipercepat pertemuan nya"
"in syaa Allah minggu ini ayah bunda juga ada dirumah, mungkin nanti bisa raya kabarin lagi kalo udah sepakat hari pertemuan selanjutnya" ucapnya sambil tersenyum
afnan melihat arloji nya, kemudian ia melihat beberapa notifikasi ponselnya. ia baru teringat jika sore ini akan ada meeting dengan client dari luar kota.
mau tidak mau afnan dan umi pulang lebih dulu dari raya dan refan. afnan menatap umi nya, umi yang faham dengan tatapan afnan pun mengangguk. lagi pula mereka juga sudah hampir 5 jam bersama.
"karna ini udah jam 5 kebetulan saya ada keperluan meeting sama client kalo gitu saya dan umi izin pamit lebih dulu refan, raya, ini juga ada sedikit bingkisan buat tante sama om,"
afnan memberikan sebuah totebag berisi makanan dan camilan untuk keluarga raya
"jadi repot repot nan, terimakasih untuk hari ini dan bingkisan nya juga jadi ga enak"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYANAN [on going]
Spiritual[𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝚄𝙼 𝙱𝙰𝙲𝙰 𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙻𝚄𝙿𝙰 𝙵𝙾𝙻𝙻𝙾𝚆 & 𝚅𝙾𝚃𝙴 𝙲𝙴𝚁𝙸𝚃𝙰 𝙸𝙽𝙸] berawal dari pertemuan singkat, namun membuat itu menjadi sejarah bagi raya semasa hidupnya. tidak disangka jika ia akan berjodoh dengan orang yang baru saja...