بسم الله الرحمن الرحيم
haloo teman teman gimana nih? udah siap baca chapter ini? yuks langsung ajaa
eits jangan lupa follow wp aku dan ig cpdt yaaa
❗❗❗WARNING❗❗❗
- TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
- JANGAN LUPA VOTE BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT UP NYA
- MENERIMA SARAN DAN KRITIK LEWAT DMHAPPY READING ALL
* * *
setelah ifa menjelaskan tentang mengapa ia tidak mengabari uminya. umi pun memaafkan nya.
"makanya ifa, kalo udah janji pulang ga sampe malem jangan mampir kemana mana lagi" ucap afnan
"iya maaf, lagian tadi juga ke butik karna udah janji sama mba yola. ifa juga...
"syutt udah, ga usah ngerembet ke yang lain. umi cuma mau kamu bisa tanggung jawab sama ucapan kamu"
"iya umi maafin ifa" umi hanya mengangguk
"ya sudah itu belanjaan seserahan nya suruh kang ihsan taruh di kamar tamu" ujar umi
ifa mengangguk dan berlalu dari sana. afnan pun mengikuti ifa untuk mengecek semua list apakah sudah lengkap atau masih ada yang kurang.
* * *
afnan kembali ke kafe. bukan untuk kerja, melainkan ia hanya ingin menenangkan fikiran nya menjelang hari H pernikahannya.
kini afnan berada di balkon kafe lantai 2,tak banyak pengunjung namun juga tak terlalu sepi.
"mas afnan, ini makanan nya" ujar salah satu pelayan, tapi tidak ada jawaban dari afnan
"mas? mas afnan gapapa?" panggil nya sekali lagi dan afnan pun langsung tersadar
"eh iya, engga emang lagi kecapean aja" pelayan itu hanya mengangguk
pelayan itu pun berlalu dari sana, afnan pun menikmati indahnya senja disore itu sambil memakan French fries.
"apa gua bisa ucapin ijab qabul itu dalam satu tarikan nafas?" gumam nya tiba tiba
ia kembali merenung memikirkan hal yang ia takutkan selama ini.
"apa gua bisa bertanggung jawab penuh buat kehidupan raya? gua cuma takut ga bisa bikin dia bahagia" ia membuang nafas pelan
ia hanya khawatir jika raya tidak bahagia jika bersama dirinya.
"Yailah yang mau jadi nganten, kayanya lagi galau banget" ujar ilham dari arah belakang
afnan berbalik menoleh kebelakang "sejak kapan lo disitu?"
"sejak lo khawatir ga bisa bikin raya bahagia" ilham pun menduduki kursi yang ada di sebelah afnan.
"nan, gue tau lo. gue faham betul lo orang nya gimana. gue yakin lo itu bisa bikin raya bahagia" ujar ilham meyakinkan afnan
ilham menepuk pundak afnan. "yakin nan, gue selalu support lo. pesan gue jaga raya baik baik nan. ayah nya udah percaya sama lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYANAN [on going]
Espiritual[𝚂𝙴𝙱𝙴𝙻𝚄𝙼 𝙱𝙰𝙲𝙰 𝙹𝙰𝙽𝙶𝙰𝙽 𝙻𝚄𝙿𝙰 𝙵𝙾𝙻𝙻𝙾𝚆 & 𝚅𝙾𝚃𝙴 𝙲𝙴𝚁𝙸𝚃𝙰 𝙸𝙽𝙸] berawal dari pertemuan singkat, namun membuat itu menjadi sejarah bagi raya semasa hidupnya. tidak disangka jika ia akan berjodoh dengan orang yang baru saja...